Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hasnah Khonsa

Pentingnya Memiliki Persamaan Persepsi dalam Komunikasi

Pendidikan dan Literasi | Saturday, 07 Jan 2023, 23:19 WIB
Ilustrasi Persepsi Dalam Komunikasi (Sumber: https://media.istockphoto.com/id/)

Komunikasi tidak dapat dipisahkan dari aktivitas yang melekat dalam kehidupan manusia. Salah satu alat interaksi antara satu dengan yang lain dalam kehidupan bermasyarakat adalah komunikasi. Melalui komunikasi seseorang dapat menyampaikan pesan atau berbagai hal lainnya kepada orang lain sehingga menciptakan pengertian yang sama.

Menurut Effendy (1993), Hakikat Komunikasi adalah Proses pernyataan antar manusia yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyaluranya.

Wilbur Schramm menyatakan bahwa komunikasi akan berhasil apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator sesuai dengan kerangka referensi dan pengertian (frame of reference) yang pernah diperoleh komunikan. Artinya komunikasi akan menjadi efektif ketika kedua belah pihak yaitu komunikator dengan komunikan memiliki persamaan pengalaman begitu pula sebaliknya jika komunikator dengan komunikan bertolak belakang, akan terjadi kesukaran untuk memahami komunikasi yang sedang terjadi. Contohnya ketika kita berkomunikasi dengan orang yang berbeda agama. Komunikasi akan berhasil ketika kedua belah pihak yaitu komunikator dengan komunikan yang sedang berkomunikasi memahami lambang-lambang atau simbol-simbol yang digunakan, Ketika komunikan tidak memahami hal tersebut maka kemungkinan besar akan terjadinya perbedaan persepsi terhadap komunikasi yang sedang terjadi. Dengan demikian komunikasi menjadi tidak efektif.

Apa Sih Persepsi Itu?

Secara etimologis, kata persepsi atau dalam bahasa inggris yaitu Perception yang berasal dari bahasa latin perceptio, dari percipere yang berarti menerima atau mengambil. Persepsi atau Perception yang berarti penglihatan atau pandangan, tanggapan, dan daya memahami atau menanggapi sesuatu yang diawali dengan penginderaan yang kemudian memaknai atau menyimpulkan pandangan tersebut. Persepsi adalah kemampuan membedakan, mengkelompokkan, memfokuskan objek yang diserap oleh panca indera yang artinya melalui persepsi seseorang akan dapat membandingkan keadaan objek. Secara terminologi persepsi juga didefinisikan sebagai proses menggabungkan dan mengorganisasikan data-data penginderaan untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita memahami keadaan lingkungan sekitar maupun kondisi lingkungan yang ada disekitar kita, termasuk sadar akan diri sendiri.

Melansir Buku Antar Budaya Mengubah Persepsi dan Sikap dalam Meningkatkan Kreativitas Manusia (2018) Karya Dr. H. Aang Ridwan, M.Ag. John R. Wenburg dan William W. Wilmot menyatakan bahwa persepsi adalah cara organisme memberi makna.

Sugihartono (2007), mengemukakan bahwa persepsi merupakan kemampuan panca indera dalam menerjemahkan stimulus atau proses untuk menerjemahkan stimulus yang masuk ke dalam alat indera manusia . Persepsi manusia terdapat perbedaan sudut pandang dalam penginderaan yang mempersepsikan sesuatu itu baik atau persepsi yang positif maupun persepsi negatif yang akan mempengaruhi tindakan manusia yang tampak atau nyata.

Walgito berpendapat bahwa persepsi merupakan suatu proses yang didahului pada penginderaan, yang dimana penginderaan merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui panca indera.

Jalaluddin Rahmat mengatakan dalam bukunya ‘’Psikologi Komunikasi’’ berpendapat bahwa persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.

Slameto mengemukakan pendapatnya pula dalam bukunya ‘’Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya’’ bahwa persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui proses inilah manusia terus berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan melalui inderanya yaitu indera penglihatan, pendengaran, peraba, perasa, dan penciuman.

Berdasarkan pendapat yang diatas, dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan sesuatu yang kita pandang melalui panca indera kita kemudian kita dapat menyimpulkan, mengartikan, menafsirkan, dan memaknai dari apa yang kita pandang (objek) tersebut. Yang demikian dapat membedakan, membandingkan, serta mengkelompokkan suatu objek. persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh pengindraan. Penginderaan ini berarti suatu proses penerimaan rangsangan dari individu melalui panca indera. kemudian, Saraf mengirimkan rangsangan ke otak sebagai pusat pengaturan saraf, dan muncullah persepsi, yang dilakukan setiap individu dengan hasil persepsi yang berbeda satu dengan yang lain. Persepsi sangat penting dalam berkomunikasi karena persepsi adalah inti dari komunikasi. Pada prinsipnya, semua objek yang diamati adalah bentuk-bentuk yang tampak. Dan sebelum memperoleh wujud, manusia memiliki latar belakang yang berbeda berkontribusi pada ciri-ciri karakternya.

Jenis-jenis Persepsi

Menurut Deddy Mulyana dalam buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (2002), Persepsi terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Persepsi terhadap objek (Lingkungan fisik), persepsi manusia lebih sulit dan kompleks karena manusia bersifat dinamis seperti: persepsi terhadap objek melalui lambang-lambang fisik, sedangkan terhadap manusia melalui lambang-lambang verbal dan nonverbal. Manusia lebih efektif daripada kebanyakan objek dan lebih sulit diprediksi, persepsi terhadap objek menanggapi sifat-sifat luar, sedangkan manusia menanggapi sifat luar dan dalam (perasaan, motif, harapan, dan sebagainya), dan objek tidak bereaksi, sedangkan manusia bereaksi. Dengan kata lain, objek bersifat statis, sedangkan manusia bersifat dinamis. Oleh karena itu, persepsi terhadap manusia dapat berubah dari waktu ke waktu, lebih cepat daripada persepsi terhadap objek.

2. Persepsi manusia atau sosial adalah proses memahami makna objek sosial dan peristiwa yang kita alami di lingkungan kita. Semua orang punya makna yang berbeda dari realitas sekitarnya. Ada beberapa prinsip penting untuk persepsi sosial, yaitu:

a. Persepsi berdasarkan pengalaman, persepsi manusia terhadap seseorang, objek atau peristiwa dan reaksi mereka terhadapnya yang berdasarkan pengalaman dan pengetahuan mereka sebelumnya dengan orang, objek, atau peristiwa yang sama.

b. Persepsi bersifat selektif, tidak semua objek yang diterima dalam waktu yang sama akan dipersepsi, akan tetapi seseorang akan memilih sesuai keadaan psikologis seseorang. Misalnya: objek mana yang menarik, menyenangkan, berguna, serta kesesuaiannya dengan tingkat kemampuan dan sebaginya.

c. Persepsi bersifat dugaan, persepsi ini terjadi karena kita menerima informasi tidak pernah lengkap sehingga proses persepsi adalah sebuah dugaan yang memungkinkan kita untuk menafsirkan objek dengan makna yang lebih lengkap dari setiap sudut.

d. Persepsi bersifat evaluatif, biasanya dari kita mengucapkan bahwa apa yang kita persepsikan adalah suatu yang nyata akan tetapi terkadang apa yang kita persepsikan menipu yang membuat kita ragu seberapa dekat persepsi kita terhadap realitas yang sebenarnya.

e. Persepsi bersifat kontekstual, dari semua pengaruh dalam persepsi kita, konteks merupakan salah satu pengaruh yang paling kuat. Ketika kita melihat seseorang, suatu objek atau suatu peristiwa, konteks rangsangan yang sangat mempengaruhi struktur kognitif, pengharapan oleh karenanya juga persepsi kita.

Pentingnya Memiliki Persamaan Persepsi Dalam Komunikasi

Keberhasilan komunikasi dapat dilihat dari peran persepsi, persepsi yang menjadikan penentu seseorang untuk memproses persepsi terhadap stimulus indrawi manusia apakah akan berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi atau tidak, dan komunikasi itu juga sangat membantu seseorang untuk menentukan inti dari pesan yang sedang dikomunikasikan agar mendapat persepsi dari individu tersebut. Suranto Aw (2011: 60) menyatakan bahwa persepsi memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan komunikasi. Artinya, kecermatan dalam mempersepsi stimuli inderawi mengantarkan kepada keberhasilan komunikasi. Sebaliknya, kegagalan dalam mempersepsi stimuli, menyebabkan mis-komunikasi.

Dari persepsi ini yang menentukan kita untuk memiliki suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Persepsi disebut inti dari komunikasi karena jika persepsi itu sendiri sifatnya tidak akurat maka tidak akan tercipta pula sebuah komunikasi yang efektif. Persepsi yang akan menentukan kita memilih pesan dan mengabaikan pesan. Semakin tinggi tahap kesamaan persepsi individu, semakin mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi. Persepsi ada dua bentuk positif dan negatif. Persepsi positif yaitu pandangan yang sesuai dengan pribadinya, sedangkan persepsi negative yaitu pandangan yang tidak sesuai dengan pribadinya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image