Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dr. Adjat Wiratma, M.Pd

Menanamkan Kemandirian Sejak Dini

Eduaksi | Saturday, 07 Jan 2023, 22:54 WIB

Mandi, mencuci, masak, makan dan banyak kegiatan sehari-hari di rumah, yang jika telaten satu persatu keterampilan hidup itu dengan sendirinya terbentuk di rumah berkat pendidikan yang dijalankan orang tua. Namun dalam beberapa hal, sebagain besar orang tua lupa untuk melibatkan anak dalam kegiatan keseharian yang justru penting diajarkan pada anak, misalnya orang tua bersih-bersih, anak dibiarkan nonton atau hanya melihat orang tuanya bekerja, termasuk dalam urusan ceplok telur. Tidak sedikit anak yang diajarkan ceplok telur justru di sekolah bukan di rumah oleh Ibunya.

Mahal memang pendidikan bermutu itu, sampai-sampai belajar bersihkan kamar mandi, belajar sapu dan beres-beres, anak baru terampil dan mengerti tentang pentingnya ilmu hidup itu sebagai tanggung jawab berkar guru-guru di sekolah.

Kemandirian perlu ditanamkan sejak dini, ini sama dengan awal munculnya Pendidikan Anak Usia Dini. Berdasarkan hasil penelitian terbaru tentang perkembangan anak usia dini menunjukan bahwa anak sejak kecil sudah siap belajar dan siap merespon segal segala sesuatu yang datang dari lingkungannya, bahkan sejak dalam kandungan bayi diyakini dapat merespon alunan musik.

Orang tua harus sedini mungkin menyiapkan anak untuk tumbuh dengan keterampilan hidup dasar, tanpa harus tergantung pada orang dewasa. Pengalaman dan kebiasaan yang dibangun di masa kecil akan membekas dan menjadi bagian dari kemandirian anak yang tumbuh menjadi remaja hingga dewasa.

Mampukah orang tua melakukan semuanya itu ? sulit memang, namun penguatan peran orang tua sebagai guru pertama harus juga menjadi guru utama. Dalam prakteknya keluarga dan sekolah harus bekerjasama, guru di sekolah menjadi pihak yang mengisi kekosongan pengajaran di rumah melalui kurikulum yang hidup dan menyenangkan. Kurikulum yang tidak hanya disampaikan guru di kelas kepada peserta didik, namun mampu melibatkan seisi kelas untuk terlibat.

Yang kemudian menjadi penting dalam memaknai kerjasama sekolah dan rumah adalah saat sekolah telah memulainya hal itu perlu dilanjutkan di rumah. Karena tidak semua bisa terus menerus dilakukan di sekolah, misalnya kembali ke urusan ceplok telur. Sekolah dengan programnya hanya sekali melakukan itu misalnya, selanjutnya tugas orang tua menjadikan itu sebagai bagian dari keterampilan hidup.

Pengajaran di Sekolah Darurat Kartini

Salah satu kegiatan memulai sekolah di tahun 2023 di Sekolah Darurat Kartini adalah melibatkan seluruh peserta didik untuk memasak sup dan makan bersama. Melalui kegiatan ini diharapkan anak-anak bisa lebih percaya diri dan tumbuh kemandirian, karena banyak yang tidak diajarkan oleh orang tuanya.

Sekolah Darurat Kartini adalah sekolah gratis bagi warga miskin di Jakarta, salah satunya di Kelapa Gading Jakarta Utara. Bagi sekolah ini melatih kemandirian anak menjadi bagian penting mengingat anak-anak ini nantinya diharapkan mampu menjadi insan terampil yang bisa berkarya untuk keluar dari kemiskinan yang selama ini mendera orang tua mereka.

Ibu Guru Kembar, Rossy dan Rian Pendiri Sekolah Darurat Kartini mengajarkan anak membuat sup.

Kerjasama Sekolah dan Rumah

Tidak sedikit dalam prakteknya, di sekolah diajarkan mandiri, tapi di rumah anak dimanjakan oleh orang tua atau bergantung pada pelayanan Asisten Rumah Tangga, hal yang demikian itu yang membuat proses pembelajaran lambat. Pengajaran rumah dan sekolah itu harus diselaraskan, karena jika hanya satu pihak saja tujuan bersama melahirkan anak-anak berkualitas yang sehat, cerdas ceria itu sulit tercapai.

Belajar itu tidak harus formal dalam ruang kelas dan berseragam, pendidikan itu hadir dalam setiap langkah kegiatan anak dimanapun. Mereka akan belajar dari guru di sekolah, dari orang tua di rumah, serta dari masyarakat sebagai teman dalam lingkungan anak hidup. Maka tanggung jawab semua pihak untuk sama-sama menjadi guru bagi anak-anak, termasuk dalam hal menanamkan kemandirian sejak dini. Libatkan mereka sesuai dengan usia dan kemampuan, arahkan dan bimbing hingga mandiri, berikan motivasi untuk mau terus maju dan yang terpenting adalah jadilah teladan kemandirian bagi anak-anak.

Siswa dan Guru Sekolah Darurat Kartini Kelapa Gading

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image