Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fadia Pramesti

Memahami Dinamika Kelompok dan Mengenali Permasalahan Dinamika Kelompok dalam Suatu Organisasi

Eduaksi | 2023-01-07 18:10:13
Image source: freepik.com

Oleh: Fadia Pramesti - 20200110200042

Pada hakikatnya, setiap orang sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan orang lain. Oleh karena itu, adanya interaksi dan hubungan timbal balik membuat orang-orang membentuk suatu kelompok. Di dalam kelompok ini terbentuk proses sosial sehingga orang-orang dapat saling berbagi pengalaman, tumbuh dan menyesuaikan diri dengan situasi dan keadaan. Adanya kesamaan pekerjaan, kedekatan tempat kerja, pendidikan dan kesamaan hobi juga menciptakan kedekatan satu sama lain sehingga kelompok yang berbeda membentuk sebuah organisasi.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar dan menjumpai istilah dinamika kelompok. Dinamika kelompok sendiri bertujuan untuk meningkatkan nilai-nilai kerjasama kelompok dalam pelaksanaan tindakan organisasi. Memahami dinamika kelompok penting untuk memahami perilaku organisasi. Hal ini karena kelompok merupakan bagian besar dari kehidupan manusia dan setiap orang tentunya akan menjadi bagian dari kelompok yang berbeda pada waktu tertentu. Kebutuhan untuk memahami dinamika kelompok setidaknya didasarkan pada tiga hal. Pertama, kelompok dapat sangat mempengaruhi individu. Sikap, nilai, dan perilaku kita sebagai individu sangat dipengaruhi oleh interaksi kita dengan anggota kelompok lain versus organisasi kelompok lain. Kedua, kelompok dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap kelompok lain dan organisasi lain. Banyak tugas dalam organisasi dilakukan dalam kelompok dan keberhasilan organisasi sangat bergantung pada keefektifan kelompok di dalamnya. Ketiga, mempelajari dinamika kelompok dapat membantu menjelaskan terkait perilaku.

Selanjutnya, dinamika kelompok juga sangat penting karena individu tidak mungkin hidup/bekerja sendirian dalam masyarakat sehingga diperlukan pembagian kerja agar pekerjaan dapat dilakukan dengan baik dan agar pranata sosial pendukung demokrasi dapat berfungsi dengan baik. Dinamika kelompok sebagai suatu metode akan membuat anggota kelompok lebih mengetahui siapa diri mereka dan siapa orang lain dalam kelompok dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Pada saat yang sama, dinamika kelompok sebagai suatu proses harus membentuk situasi sehingga semua anggota kelompok merasa terlibat secara aktif dan mengalami setiap fase perkembangan kelompok atau pertumbuhan kelompok.

Namun perlu dicatat bahwa beberapa masalah sering muncul dalam dinamika kelompok, seperti: masalah manajemen atau kepemimpinan, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah, komunikasi yang tidak efektif dan konflik yang timbul dari perbedaan kepentingan dan harapan anggota kelompok. Terdapat contoh masalah dinamika kelompok yang dipengaruhi oleh perilaku kelompok dapat dilihat pada Unit Pelaksana Teknis Pusat Pelajaran Islam (UPT ITC) Universitas Pendidikan Indonesia (sumber: Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran (2022) oleh Rosmaniah, Yuniarsih dan Sojanah) diketahui bahwa beberapa tim kerja UPT ITC UPI belum melaksanakan program kerja secara maksimal dan optimal sehingga target yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) tidak tercapai. Hal ini disebabkan beberapa kendala seperti: kurangnya koordinasi dan komunikasi antara satgas dan pengelola UPT ITC, kurangnya koordinasi dan komunikasi dengan staf ITC untuk mendukung kinerja tim. Selain itu, anggota tim diabaikan karena kepentingan pribadi koordinator tim dan perilaku ini berdampak negatif pada reputasi ITC, mengakibatkan kerugian yang tinggi, serta mengakibatkan rendahnya skor kinerja organisasi dan tidak tercapainya KPI (Key Performance Indicators) maupun pemotongan atau pengambilalihan anggaran untuk unit kerja.

Permasalahan di atas menunjukkan bahwa perilaku individu mempengaruhi kinerja kelompok dan perilaku kelompok akan membentuk perilaku organisasi yang mempengaruhi proses kinerja dalam organisasi. Oleh karena itu pimpinan tim ITC UPT Universitas Pendidikan Indonesia harus menyeleksi kembali orang-orang yang akan diserahi tugas dan tanggung jawab lebih karena komitmen menyelesaikan tugas merupakan hal penting dalam pengelolaan organisasi karena jika anggota tim tidak dapat diandalkan tentang pekerjaan, itu akan mengganggu model dan sistem organisasi.

Dalam kasus diatas, kurangnya komunikasi menjadi salah satu faktor yang membuat UPT ITC UPI tidak berjalan seperti yang diharapkan. Hal ini disebabkan model komunikasi yang hanya berjalan satu arah. Oleh sebab itu, penting untuk melakukan perubahan terhadap struktur komunikasi organisasi karena sistem komunikasi kelompok harus berjalan dengan baik untuk menyampaikan pesan kepada seluruh anggota sehingga tidak menimbulkan ketidakpuasan antar anggota (membuat kelompok tidak kooperatif). Terakhir, perubahan pada struktur tugas atau pengambilan keputusan juga perlu diperbaiki kembali karena adanya pengelolaan tugas yang baik dan pendelegasian tugas kepada para anggotanya dari koordinator tim akan berdampak pada peningkatan kualitas KPI (Key Performance Indicators).

Penulis adalah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta, Prodi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image