Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Windy Nurul Rohmah

Membangun Rasa Percaya Diri pada Remaja

Eduaksi | Friday, 06 Jan 2023, 08:03 WIB

Latar Belakang

Masa remaja merupakan masa yang akan dialami dalam setiap orang. “Masa perkembangan remaja adalah masa transisi perubahan biologis, kognitif, dan emosional seseorang dari masa kanak-kanak menuju dewasa”, Santrock (2011), sehingga memunculkan karakter yang berbeda anatara remaja satu dengan remaja yang lainnya. Masa pertkembangan diri remaja bukan hanya soal perubahan fisik dan pertambahan umur tetapi juga perubahan mindset yang lebih dewasa. Dalam hal mindset, masa remaja adalah masa dimana persoalan dan tantangan akan bermunculan. Salah satu masalahyang sering muncul dan sering dialami oleh remaja dikarenakan rasa tidak percaya diri, Rizkiyah (2005).

Masalah percaya diri bukanlah hal yang asing lagi dikalangan remaja. Banyak remaja yang mengalami masalah percaya diri. Remaja yang tidak percaya diri biasanya menunjukkan perilaku ragu berbicara jika tidak ada dukungan maupun dorongan dari orang lain,ragu dalam menjalankan tugas,tidak yakin terhadap apa yang dikerjakan , menutup diri, dan masih banyak lagi. Ada banyak faktor yang menyebabkan seorang remaja tidak percaya diri, salah satunya mereka lebih percaya terhadap orang lain daripada diri sendiri. Seringkali remaja yang tidak percaya diri akan kesusahan dalam membuat keputusan karena seringkali mengandalkan orang lain dan ragu atas pilihannya sendiri.Remaja dengan kepercayaan diri yang rendah biasanya menganggap dirinya tidak mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Ada beberapa dampak yang dialami seorang remaja yang tidak percaya diri. Dampak yang pertama adalah kegagalan, karena seorang remaja yang tidak percaya diri terhadap kempampuannya membuat tidak yakin dan ragu dalam membuat atau mengambil keputusan. Kedua, remaja yang tidak percaya diri akan tidak nyaman atau gelisah jika diminta untuk mengerjakan suatu perkerjaan. Ketiga, mudah putus asa. Keempat, akan mudah gelisah. Sebaliknya, seorang remaja yang mempunyai rasa percaya diri akan mudah meraih kesuksesan atau kenyamanan, karena seorang remaja yang percaya diri akan berani bersuara dan tidak menutup diri.

Mengatasi masalah kepercayaan diri sejatinya dapat dimulai dari diri sendiri. Terdapat banyak cara yang dapat dilakukan meliputi, mengubah pikiran-pikiran prespektifnya sendiri, tidak lagi membandingkan dirinya sendiri dengan orang lain, menjadikan tanggapan orang lain sebagai saran bukan kritik, dan yang utama adalah menjadi diri sendiri. Selain itu, kenali dan lakukan eksplorasi atas kemampuan agar menunjang rasa kepercayaan diri. Kembangkan tiap potensi dan pahami diri sendiri untuk bisa mengetahui value diri sendiri. Karena percaya diri yang paling dasar, adalah dengan menghargai tiap value yang ada dan senantiasa mengembangkannya ke arah yang lebih baik.

Pembahasan

*Pengertian Kepercayaan Diri

Percaya diri adalah perasaan yakin terhadap kemampuan sendiri untuk dapat berhasil dengan berdiri di atas kaki sendiri dan membentuk nilai positif terhadap dirinya sendiri dan lingkungan sekitar sehingga seeorang bisa tampil dengan percaya diri dan dapat menghadapi segala kondisi dengan tenang ,Angelis dkk 2003 (dalam Luxory , 2005). Percaya diri adalah aspek penting dalam pertumbuhan remaja. Kepercayaan diri pada remaja membawa banyak manfaat dan kebaikan. Beberapa diantaranya adalah, percaya diri membuat seseorang remaja menjadi optimis dalam menjalani kehidupan, serta lebih mudah dalam bersosialisasi.

*Kepercayaan Diri Kunci Kesuksesan

Kunci percaya diri yang utama adalah menerima segala kekurangan yang ada dalam diri sendiri. Menerima segala yang ada pada diri sendiri merupakan perwujudan kepuasan terhadap kemampuan diri. Remaja cenderung menampilkan sikap menerima diri apa adanya ketika mereka memiliki rasa percaya diri (Ifdil, dkk., 2017). Remaja yang bisa menerima dirinya sendiri cenderung enjoy dalm menjalani kehidupan, dan merasa tenang dalam mengerjakan atau menghadapi masalah,. Mempunyai rasa percaya diri yang rendah mempengaruhi perkembangan mental. Seorang remaja yang mempunyai kepercayaan diri cenderung perkembangan mentalnya tumbuh dengan baik. Sebaliknya ,seorang remaja yang tidak memiliki kepercayaaan diri kemungkinan akan mengalami perkembangan mental yang kurang baik, sebabcenderung perkembangan mentalnya terganggu sehingga membuatnya menutup diri. Leman (2000) dan Taylor (2009) sama-sama percaya bahwa modal kesuksesan dalam menjalani hidup optimis dan kunci kehidupan yang berhasil serta bahagia adalah dengan memiliki kepercayaan diri.

*Membangun Kepercayaan Diri (Mlepaskakan Perfeksionisme dan Keraguan Diri.)

Seringkali para remaja memiliki kerguan diri disebabkan takut apa yang dilakukan atau keputusan yang dimbil tidak sempurna, biasanya seorang remaja yang tidak mampuyai kepercayaan diri menuntut untuk dirinya sempurna sehingga ragu akan keputusan atau tindakan yang dilakukan sudah sempurna atau tidak. Hal yang benar-benar sulit tetapi sangat berguna adalah berhenti menjadi sempurna dan mulai berupaya menjadi diri sendiri serta percaya terhadap diri sendiri.

Brown mengatakan “perfeksionisme tidaklah sama dengan upaya diri yang terbaik”(2021:93). Hal yang tepat adalah bagaimana seorang remaja berusaha dengan maksimal bukan membandingkan suatu hasil dari upaya orang lain, karena kemampuan setiap orang ataupun remaja berbeda beda. Seringkali para remaja menyamakan hasil perkerjaan yang mereka lakukan dengan temannya untuk melihat persamaan diantara kedua pekerjaan tersebut yang berujung membuat mereka berpikir perkerjaan teman mereka lah yang sempurna dan lebih baik. Hal tersebut merupakan penyebab utama remaja tidak memiliki kepercayaan diri. Yakin terhadap diri sendiri merupakan hal dasar yang harus dilakukan remaja untuk memulai menumbuhkan sikap percaya diri.

Sikap keraguan diri merupakan sikap tidak yakin terhadap diri sendiri. Hal tersebut perlu dihilangkan karena tidak memberikan manfaat tetapi membuat kerugian pada diri sendiri. Brown mengatakan bahwa “keraguan diri akan menggerogoti proses usaha kita” (2021 : 178), Karena keraguan diri merupakan faktor yang membuat remaja tidak akan maju, tidak percaya diri sibuk terhadap benar atau salah. Mengatasi keraguan diri adalah percaya bahwa diri sendiri cukup memadai, serta melepaskan pikiran yang takut akan dikritik orang lain. Semakin hilang keraguan diri seorang remaja maka semakin tinggi kepercayaan diri yang mereka miliki.

Sumber Referensi

Angelis (2003) Confidence : “Percaya Diri Sumber Sukses dan Kemandirian”. Jakarta: Gramedia.

Brown (2021). “Tak Apa Apa Tak Sempurna” Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Ifdil, I., Denich, A.U., & Ilyas, A. (2017). “Hubungan Body Image Dengan Kepercayaan Diri Remaja Putri”

Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, 2 (3), 107-113.http://journal2.um.ac.id/index.php/jkbk/article/download/1267/1001.

Leman, M. (2000). “Profil Kepercayaan Diri Remaja serta Faktor-faktor yang Memengaruhi”.

Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia. https://jurnal.iicet.org/index.php/jppi/article/view/182/0.

Rizkiyah (2005). “Hubungan antara Penerimaan Kelompok Teman Sebaya Diri Remaja”. Skripsi. Jakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam AsSyafi`iyah.

https://www.researchgate.net/publication/328258903_Profil_Kepercayaan_Diri_Remaja_serta_Faktor-Faktor_yang_Mempengaruhi

Santrock (2011). “Child Development”. 11 th edition. Jakarta : Erlangga.

Taylor (2009). “Worklife,Mengembangkan Kepercayaan Diri”

Jakarta : Erlangga.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image