Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Alma Aninditha Zalianty

Pentingnya Memiliki Persamaan Persepsi Dalam Komunikasi

Pendidikan dan Literasi | Thursday, 05 Jan 2023, 21:45 WIB
Ilustrasi Persepsi Dalam Komunikasi (sumber: https://istockphoto.com/id/)

Apa itu persepsi?

Secara etimologis, persepsi atau dalam bahasa Inggris perception berasal dari bahasa latin perceptio; dari percipere, yang artinya menerima atau mengambil. Persepsi dalam arti sempit adalah penglihatan, cara seseorang melihat sesuatu. Sedangkan dalam arti luas adalah pandangan atau pengertian, yaitu cara seseorang memandang atau mengartikan sesuatu.

Menurut William James, persepsi terbentuk atas dasar data-data yang kita peroleh dari lingkungan yang diserap oleh indra kita, serta sebagian lainnya diperoleh dari pengolahan ingatan (memori) kita (diolah kembali berdasarkan pengalaman yang kita miliki).

Menurut Desiderato, Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimulus inderawi. Hubungan sensasi dengan persepsi sudah jelas. Sensasi adalah bagian dari persepsi. Menafsirkan makna informasi inderawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekspetasi, motivasi, dan memori.

Miftah Thoha juga menjelaskan bahwa Persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman. Menurut Davidoff, Persepsi membantu seseorang untuk menyadari, dan mengerti tentang keadaan lingkungannya dan juga tentang keadaan diri yang bersangkutan.

Persepsi merupakan hal yang sangat penting, hendaknya kita tidak boleh salah persepsi. Penyebab salah persepsi dapat diakibatkan oleh banyak faktor, misalnya kepribadian yang pencemburu, pemarah, dan lainnya yang mengakibatkan salah persepsi. Pada prinsipnya, semua objek yang diamati merupakan wujud yang tampak, sedangkan sebelum diperoleh suatu wujud, manusia memiliki latar belakang yang telah ikut membentuk karakteristik kepribadiannya.

Persepsi merupakan unsur yang paling penting dalam kehidupan manusia dan dalam menyesuaikan perilaku terhadap lingkungan, karena persepsi akan menemukan tingkah laku manusia dalam menghadapi lingkungannya. Persepsi yang baik terhadap suatu objek akan mendorong seseorang untuk bertindak sesuai dengan persepsinya tersebut.

Persepsi juga penting dalam studi perilaku organisasi karena perilaku orang yang didasarkan pada persepsi mereka mengenai apa itu realitas dan bukan mengenai realitas itu sendiri.

Jenis-jenis Persepsi

Persepsi dibagi menjadi dua, yaitu:

1) Persepsi terhadap objek (lingkungan fisik). Persepsi terhadap manusia lebih sulit dan kompleks karena manusia bersifat dinamis, seperti: persepsi terhadap manusia melalui lambang-lambang verbal dan non verbal, menanggapi sifat-sifat luar dan dalam (perasaan, motif, harapan, dan sebagainya), dan persepsi terhadap manusia dapat berubah dari waktu ke waktu, lebih cepat daripada persepsi terhadap objek.

2) Persepsi manusia atau sosial yaitu proses menangkap arti objek-objek sosial dan kejadian-kejadian yang kita alami di lingkungan sekitar. Menurut Deddy Mulyana dalam buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (2001), ada beberapa prinsip mengenai persepsi sosial, sebagai berikut:

a.) Persepsi berdasarkan pengalaman, Menurut Gudy Kunst dan Kim dalam Mulyana (2001:158) bahwa persepsi manusia terhadap hal-hal itu berdasarkan pengalaman dan pembelajaran masa lalu mereka berkaitan dengan orang, objek atau kejadian yang serupa. Ketiadaan pengalaman terdahulu dalam menghadapi suatu objek jelas akan membuat seseorang akan menafsirkan objek tersebut berdasarkan dugaan semata atau pengalaman yang mirip.

b.) Persepsi bersifat selektif, Jika setiap saat seseorang diserbu dengan jutaan rangsangan indrawi dan diharuskan menafsirkan rangsangan tersebut semuanya, pastilah seseorang tersebut tidak mampu melakukannya.

c.) Persepsi bersifat dugaan, karena keterbatasan informasi yang diperoleh melalui alat-alat indra yang dimiliki manusia, menyebabkan terjadinya ruang kosong sehingga perlu menciptakan persepsi yang bersifat dugaan agar dapat menyediakan informasi yang lengkap bagi ruang kosong tersebut.

d.) Persepsi bersifat evaluatif, seseorang harus melakukan evaluasi pesan berdasarkan pengalaman terdahulu yang pernah dialaminya, begitu pula setelah melakukan interpretasi pesan seseorang akan tetap melakukan evaluasi berdasarkan pengalaman yang pernah dialami terdahulu untuk mencocokan apakah kejadiannya sama. Dengan demikian persepsi bersifat pribadi dan subjektif.

e.) Persepsi bersifat kontekstual, konteks merupakan salah satu pengaruh yang paling kuat. Dalam mengorganisasikan suatu objek, seseorang biasanya meletakkan dalam suatu konteks tertentu berdasarkan prinsip kemiripan atau kedekatan, dan prinsip kejadian berdasarkan latar belakangnya.

Pentingnya Memiliki Persamaan Persepsi Dalam Komunikasi

Persepsi disebut inti komunikasi karena jika persepsi kita tidak akurat, kita tidak mungkin berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antar individu, semakin mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya, semakin cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas.

Komunikasi dapat dikatakan berhasil bila terjadi persamaan persepsi antara komunikator dan komunikan. Persepsi merupakan stimulus yang diindera oleh individu, diorganisasikan kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diindera.

Persepsi memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan komunikasi. Artinya, kecermatan dalam mempersepsi stimuli indrawi mengantarkan kepada keberhasilan komunikasi. Sebaliknya, kegagalan dalam mempersepsi stimuli menyebabkan mis-komunikasi.

Sebenarnya persepsi setiap orang tidak dapat disamaratakan karena suatu persepsi itu timbul berdasarkan kenyataan dari apa yang pernah dipelajari, diperhatikan, didengar dengan tatanan rangsangan yang dipengaruhi oleh harapan dan kesiapan setiap seseorang atau individu. Tetapi perbedaan persepsi juga sering menjadi pemicu terjadinya konflik antar individu maupun kelompok. Ada beberapa cara untuk mengatasi perbedaan persepsi, yaitu saling bertukar pikiran, melihat dari beberapa sudut pandang yang berbeda, pikirkan bahwa tidak semua persepsi orang harus memiliki persepsi yang sama denganmu.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image