Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image andri gunawan

MEMPEROLEH KEMAJUAN

Guru Menulis | Tuesday, 14 Dec 2021, 14:00 WIB

Setiap orang menginginkan adanya kemajuan dalam hidupnya. Baik kemajuan ekonomi, pengetahuan, sosial, agama/ibadah, pekerjaan/karir, tarap kehidupan, dll. Namun, membuat kemajuan bukanlah tugas yang mudah, terkadang kegagalan terjadi bertubi-tubi sampai akhirnya kemajuan bisa di dapatkan. Proses menuju kemajuan dan perbaikan sering kali dibayangi oleh berbagai situasi dan kondisi seperti kebijakan penguasa, kontroversi, konflik politik dan sosial, kesulitan ekonomi, pandemi, epidemi, daya dukung dan lain-lain. Bayang-bayang tersebut terkadang membuat tragis dan membuat kemajuan yang direncanakan akhirnya menjadi tumpukan kegagalan dan bahkan kemunduran. Oleh karenanya, untuk memperoleh kemajuan dibutuhkan komitmen, dedikasi, kepatuhan dan kesabaran.

Kemajuan

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) kemajuan memiliki arti “hal (keadaan) maju (tentang kepandaian, pengetahuan, dan sebagainya)”. Secara etimologi kata kemajuan berasal dari bahasa Latin progressus, yang berasal dari progredi, yang berarti "berjalan ke depan". Kemajuan mengusulkan gagasan mencari kesejahteraan pribadi atau kolektif menggunakan berbagai alat, pengetahuan atau mencari solusi. Oleh karena itu, kemajuan adalah tujuan yang dikejar di balik berbagai pengetahuan, inovasi atau kegiatan yang memungkinkan kemajuan di berbagai bidang kehidupan manusia.

Bahan bakar kemajuan

Komitmen

Istilah komitmen sering digunakan dalam konteks yang berbeda-beda seperti: dalam hukum, politik, ekonomi, hubungan kerja, hubungan persahabatan, cinta, dll. Intinya komitmen digunakan hampir dalam seluruh aspek kehidupan kita. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komitmen adalah tindakan untuk melakukan sesuatu. Dengan kata lain, komitmen merupakan bentuk dedikasi atau kewajiban yang mengikat kepada orang lain, hal tertentu, atau tindakan tertentu. Secara etimologi, Istilah komitmen berasal dari bahasa Latin dari istilah "kompromi", kata kerja ini dibentuk dengan maksud "cum" yang berarti "dengan" dan kata sifat "promissus ". Ada banyak definisi tentang komitmen dari berbagai pakar. Namun, untuk memudahkan pemahaman pembaca, sebagai penulis saya ingin memberikan definisi sendiri. Dalam pemahaman penulis arti komitmen adalah keteguhan hati kita untuk mengikatkan diri pada sesuatu (apapun sesuatu itu).

Untuk memperoleh sebuah kemajuan kita harus berkomitmen kepada diri sendiri baik komitmen mental, emosional, dan fisik. Dengan demikian kita mendapatkan peningkatan pribadi dan mampu bersikap profesional sehingga membuat kita layak medapatkan hasil dari rencana kemajuan yang kita tetapkan. Keteguhan hati kita untuk mengikatkan diri kita pada kemajuan harus senantiasa di jaga dari sejak merencanakan kemajuan, mengaktualisasikan sekaligus menghadapi tantangan-tantangan yang ada untuk memperoleh kemajuan yang kita inginkan. Bahkan ketika kemajuan itu sudah kita peroleh komitmen harus senantiasa kita pegang kuat. Komitmen pribadi ini menjadi nilai yang paling penting, dan menjadi sarana untuk mencapai tujuan atau keberhasilan, memperoleh kebahagiaan seutuhnya. Komitmen membentuk sikap perilaku untuk bekerja keras mencapai apa yang direncanakan, mengatasi hambatan yang muncul di setiap perjalanan menuju tujuan. Komitmen yang bisa kita tanamkan kepada diri sendiri guna memperoleh kemajuan dapat berupa disiplin, kerja keras, pantang menyerah, dan lainnya sesuai dengan kebutuhan dengan melihat dalam hal apa kita ingin memperoleh kemajuan.

Dedikasi

Dedikasi dalam Bahasa Inggris, dedicate memiliki arti mempersembahkan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dedikasi adalah pengorbanan tenaga, pikiran, dan waktu demi keberhasilan suatu usaha atau tujuan mulia; pengabdian. Kaswan (2015:170) menyatakan “dedikasi ditengarahi oleh perasaan bermakna, semangat, inspirasi, bangga, dan tantangan di tempat bekerja”. Perasaan bermakna merupakan kesempatan yang dirasakan seseorang dalam mengejar tujuan yang layak atau mulia. Perasaan bermakna tersebut adalah perasaan dimana orang layak mencurahkan waktu dan energinya bahwa dia menjalankan misi yang berharga dan tujuannya sangat penting dalam kontek yang lebih besar dalam jalur yang digelutinya. Dedikasi juga erat kaitanya dengan rasa bangga yang diasosiasikan dengan kesuksesan, prestasi. Rasa bangga mendorong perilaku prososial seperti prestasi dan kesuksesan, dan terpeliharanya harga diri dalam arti orang yang tidak memiliki dedikasi maka harga dirinya tidak akan pernah terpelihara dengan baik.

Guna memperoleh setiap kemajuan dalam kehidupan maka dedikasi menjadi penting untuk dimiliki. Ketika seseorang menetapkan haluan untuk meraih kemajuan maka dia harus mampu mendedikasikan dirinya kepada haluan yang sudah dibuatnya. Dalam hal ini seseorang ada dalam keadaan melayani dirinya sendiri karena dedikasi juga bermakna memberikan pelayanan. Kemampuan seseorang untuk memberikan pelayanan terhadap apa yag sudah direncanakannya sampai kepada diperolehnya tujuan dalam kemajuan hidupnya. Seseorang yang memiliki kemauan agar hidupnya berkemajuan tidak akan pernah berani mengendurkan dedikasinya.

Kepatuhan dan Kesabaran

Kepatuhan dan kesabaran merupakan dua kebajikan yang harus diterapkan orang untuk menghadapi, dengan cara terbaik, berbagai peluang atau kesulitan yang mungkin muncul. Dalam menggapai setiap kemajuan, orang-orang mengalami situasi tak terduga yang tak terhitung jumlahnya, yang berkali-kali, mereka bahkan tidak siap atau tidak memiliki alat atau sumber daya untuk merespons semuanya. Oleh karena itu pentingnya menerapkan nilai-nilai ketaatan dan kesabaran untuk menemukan solusi terbaik dan fokus padanya, mengingat bahwa tujuan atau sasaran tertentu mungkin lebih atau kurang mudah atau sulit untuk dicapai atau dapat dicapai sesuai dengan kesulitan yang ada di jalan.

kepatuhan mengandung makna seseorang memiliki kemampuan menyelesaikan suatu tugas atau kegiatan, atau bahkan untuk tidak melakukan sesuatu yang spesifik. Seseorang yang taat adalah seseorang yang umumnya tahu bagaimana memenuhi tuntutan dan memenuhi tanggung jawab mereka.

Sementara kesabaran, dapat dipahami sebagai suatu kemampuan untuk memiliki ketenangan dan kedamaian, serta toleransi untuk dapat dan mengetahui bagaimana menghadapi kerasnya hidup dengan kekuatan, ketenangan dan ketekunan. Kata kesabaran berasal dari bahasa Latin, yang berarti "menderita" , oleh karena itu, kesabaran tercermin ketika seseorang bertahan dalam situasi yang tidak menyenangkan secara diam-diam. Menurut filsuf dan ilmuwan Aristoteles, kesabaran adalah apa yang memungkinkan individu untuk mengatasi emosi kuat yang diciptakan oleh kemalangan atau penderitaan. Berdasarkan hal ini, dapat dikatakan bahwa kesabaran dikaitkan dengan kepribadian seseorang yang dewasa, berpendidikan, dan manusiawi, karena memberdayakan orang tersebut untuk memperhatikan, mengetahui cara mendengarkan, berbicara, dan penuh perhatian dalam setiap tindakan dan keputusan.

Kesabaran adalah suatu kebajikan yang tidak semua orang miliki, terutama karena laju kehidupan yang membuat pusing yang dihadapi sebagian orang saat ini, di mana ada ketidaksabaran untuk mendapatkan banyak hal lebih cepat dan lebih mudah daripada yang benar-benar mungkin. Oleh karena itu, kesabaran merupakan sikap yang harus diterapkan agar tidak terbawa oleh tingginya tingkat stres dan kecemasan yang mereka jalani sehari-hari. Kesabaran juga mengacu pada kemampuan untuk menoleransi situasi tertentu yang tidak menyenangkan, oleh karena itu kesabaran dianggap sebagai bagian dari kedewasaan individu. Dia memiliki ketenangan untuk menunggu sesuatu terjadi, terutama ketika mereka bergantung pada orang lain. Dalam keadaan tenang dan tenteram, pikiran dan jiwa seseorang akan lebih fokus dan mampu menentukan keputusan apa yang terbaik untuk diambil pada waktu tertentu. Namun, tidak mudah untuk mengembangkan kesabaran dalam semua kasus, terutama sekarang karena orang sering diganggu dengan tugas dan pekerjaan, serta stres sehari-hari yang disebabkan oleh lalu lintas, kekacauan ekonomi, politik dan sosial, di antara penyebab lainnya. Tapi, "Kehilangan kesabaran" jauh lebih berbahaya karena hilangnya kesabaran artinya toleransi dan ketekunan habis pada orang tersebut karena tidak tahan lagi untuk mengharapkan sesuatu atau tidak tahan terhadap situasi yang dihadapi.

Andri Gunawan

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image