Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ribka Natasya

Stop Stigma Negatif Bagi ODHA!

Info Terkini | 2023-01-04 23:05:06

Setiap tahun pada 1 Desember, masyarakat akan memperingati Hari AIDS Sedunia. Tujuan dari Hari AIDS sedunia diperingati agar masyarakat memiliki kewaspadaan terhadap bahaya dari penyakit HIV/AIDS. HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan salah satu jenis virus yang dapat menghancurkan sel CD4 dalam tubuh, sehingga merusak sistem imunitas tubuh. Hal ini menyebabkan kondisi yang disebut dengan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), yaitu sindrom (kumpulan gejala penyakit) akibat menurunnya sistem imunitas tubuh. Jika seseorang terkena HIV/AIDS, masyarakat akan menilai penyakit ini sebagai salah satu penyakit yang memalukan, bahkan dianggap sangat berbahaya untuk hidup berdampingan dengan ODHA.

Penularan HIV/AIDS hanya melalui darah, cairan seksual, dan air susu ibu (ASI). HIV tidak dapat menular selain dari hal-hal yang disebutkan. Meskipun begitu, masih ditemukan stigma yang berkembang di masyarakat, seperti masyarakat masih mengira bahwa HIV/AIDS dapat menular jika berpegangan tangan, menggunakan pakaian dan peralatan makan yang digunakan oleh ODHA, bahkan hidup bersama ODHA. Sampai saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan HIV/AIDS secara total. Hal ini tidak berarti ODHA hanya tinggal menunggu kematian, terdapat penanganan dengan mengkonsumsi obat ARV (antiretroviral) seumur hidup sesuai arahan dokter. Masyarakat dapat berinteraksi seperti biasa dengan ODHA dan tidak perlu menjauhi apalagi mengucilkan ODHA.

Seseorang yang menderita HIV/AIDS disebut dengan ODHA (Orang dengan HIV/AIDS). HIV (Human Immunodeficiency Virus) masih menjadi masalah dan beban kesehatan bagi dunia. Pada akhir tahun 2019 diperkirakan bahwa terdapat sekitar 38 juta orang hidup dengan HIV-AIDS (ODHA) di seluruh dunia, sejumlah 3,8 juta di antaranya berada di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Jumlah ODHA di Indonesia cenderung terus mengalami peningkatan setiap tahunnya menurut UNAIDS. Jumlah kumulatif kasus HIV yang dilaporkan sampai Maret 2021 sebanyak 427.201. Selain jumlah ODHA yang mengalami peningkatan, stigmatisasi dan diskriminasi terhadap ODHA masih terus berlangsung.

Pada dasarnya, ODHA bukan hanya masalah fisik karena penyakitnya, melainkan juga mendapat masalah stigma atau cap buruk dari masyarakat akibat masyarakat yang memiliki pemahaman kurang tepat mengenai HIV/AIDS maupun ODHA itu sendiri. Stigma-stigma yang tidak seharusnya yang akhirnya membuat ODHA menyembunyikan status HIV positifnya dan menjadikan mereka malu untuk memeriksakan kesehatannya. Akibat dari stigma ini, mereka tidak akan mendapat pengobatan dan perawatan yang seharusnya dapat meningkatkan risiko kematian bagi ODHA dan penularan HIV/AIDS di masyarakat luas. Maka dari itu, sebagai masyarakat yang akan hidup berdampingan harus memperbanyak informasi mengenai penyakit HIV/AIDS agar tidak menambah stigma negatif pada ODHA. kita harus mendukung ODHA untuk berobat dan rutin mengonsumsi ARV untuk memperbaiki kualitas hidupnya dan mencegah penularan HIV. Dukungan yang dapat kita berikan dengan tidak mengecap ODHA dengan hal-hal yang negatif, membantu serta memotivasi ODHA agar rutin dan patuh berobat. Memberikan informasi bahwa ODHA tidak perlu mengkhawatirkan masalah biaya karena harus mengonsumsi ARV seumur hidup, ARV telah disediakan oleh pemerintah secara gratis.

Ribka Sandrina Natasya

102111133202

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Airlangga

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image