Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhamad Aldifalah

KEPEMIMPINAN WANITA

Politik | Monday, 02 Jan 2023, 14:41 WIB

KEPEMIMPINAN WANITA

Dalam kehidupan masyarakat kita dapat diamati bahwa perempuan lebih dilibatkan sebagai konsumen pembangunan. Pada kebudayaan kita terutama masyarakat tradisional sering menempatkan perempuan sebagai makhluk sekunder karena fungsi reproduksi yang di sangga seluruhnya oleh perempuan sehingga berkurangnya kesempatan untuk berperan aktif dalam kegiatan publik. Dalam seluruh kegiatan publik lebih di dominasi oleh kaum laki-laki sedangkan perempuan sering di identikkan dengan kegiatan domestik saja seperti mengurus rumah,mengurus anak dll sehingga potensi-potensi yang di miliki hanya terbuang sia-sia.

Ilustrasi para pemimpin perempuan dari masa ke masa

Akibatnya, jarang sekali perempuan untuk bisa tampil menjadi pemimpin, karena mereka tersisihkan oleh dominasi laki-laki dengan male chauvinistic-nya. Dalam konteks pendidikan, Goldring dan Chen (1994) mengatakan bahwa para perempuan di Inggris Raya dan di manapun kebanyakan perempuan hanya berperan dalam profesi mengajar, namun relatif sedikit dan jarang ada yang memiliki posisi- posisi penting pemegang otoritas dalam sejumlah sekolah menengah perguruan tinggi dan adminsitrasi lokal pendidikan.

Kepemimpinan perempuan, dalam konteks pendidikan, goldring dan chen (1994) Mengatakan kebanyakan para perempuan di lnggris Raya dan di manapun kebanyakan perempuan hanya berperan dalam profesi mengajar, namun relatif sedikit dan jarang ada yang memiliki posisi-posisi penting pemegang otoritas dalam sejumlah sekolah menengah perguruan tinggi dan adminsitrasi lokal pendidikan. Sejalan dengan gerakan emansipasi dan gerakan kesetaraan gender yang intinya berusaha menuntut adanya persamaan hak perempuan dalam berbagai bidang kehidupan, maka setahap demi setah ap telah terjadi pergeseran dalam mempersepsi tentang sosok perempuan. Mereka tidak dipandang lagi sebagai sosok lemah yang selalu berada pada garis belakang, namun mereka bisa tampil di garis depan sebagai pemimpin yang sukses dalam berbagai sektor kehidupan, yang selama ini justru dikuasai oleh kaum laki-laki.

Terwujudnya peran wanita dalam berkesempatan memegang peranan sebagai kepemimpinan membawa dampak yang mengarah lebih baik bahwa permasalahan akan kesetaraan gender ditandai dengan tidak adanya diskriminasi antara perempuan dan laki-laki. Dengan demikian, antara perempuan dan laki-laki memiliki akses yang sama dalam mencapai sebuah peran kepemimpinan. Kini perempuan mampu memberikan suara dalam berpartisipasi dan kontrol atas pembangunan negara yang lebih baik. Tentu halini adalah sebuah kebijakan dalam memperoleh manfaat kesetaraan serta adil dari pembangunan. Kini saatnya para wanita maju dan memiliki peran penting dalam kepemimpinan. Akan tetapi wanita sebagai pemimpin tidak jarang menghadapi banyak hambatan yang berasal dari sikap budaya masyarakat yang keberatan, mengingat bahwa laki-laki berfungsi sebagai pelindung dan kepala keluarga. Begitu pula hambatan fisik wanita yang dianggap tidak mampu melaksanakan tugas-tugas berat.

Secara umum, kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang individu sehingga dapat mempengaruhi, mendorong, menggerakkan orang lain agar dapat berbuat sesuatu demi mencapai tujuan tertentu. Seorang pemimpin diharapkan oleh para pengikutnya memiliki integritas yang tinggi. Melaksanakan sesuatu yang baik tanpa mempertimbangkan apakah menguntungkan atau merugikan diri sendiri atau organisasi. Integritas dan kejujuran sangat menentukan keberhasilan kepemimpinan. Kepemimpinan perempuan berfungsi sebagai mitra dari kepemimpinan laki-laki, dan perempuan memiliki porsi yang jelas keikutsertaannya dalam pembangunan bangsa dan negara. Lambat laun kedudukan dan kepemimpinan perempuan secara nyata akan sama dengan kaum laki-laki, sehingga tidak ada lagi pemisahan gender dalam berusaha dan mengabdikan diri untuk pembangunan yang sesuai dengan cita-cita_ nasional.

Contoh para pemimpin perempuan antara lain, Tri Rismaharini, Susi Pudjiastuti

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image