Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dian Widya Sari

Mempersiapkan Pembelajaran Matematika Kontemporer yang Mengasyikan di Era Society 5.0

Teknologi | Friday, 30 Dec 2022, 20:41 WIB

Dian Widya Sari ( Mahasiswi Prodi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Unissula )

Nila Ubaidah, M.Pd ( dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Unissula )

Pendidikan sangat penting bagi seluruh anak di Indonesia tanpa terkecuali. Sekolah sudah banyak didirikan di perkotaan maupun pedesaan. Meskipun ada perbedaan fasilitas antara sekolah di perkotaan dan pedesaan, tetapi tidak menghalangi anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Pendidikan memberikan manfaat yang banyak untuk anak-anak di masa yang akan datang. Misalnya saja membentuk pola pikir tentang hidup, seperti halnya pendidikan memperluas wawasan seseorang, tidak diragukan lagi bahwa pendidikan juga mengubah kesadaran seseorang. Pendidikan yang baik menjadikan pikiran lebih matang dan dapat membuat keputusan yang lebih baik.

Covid-19 yang melanda Indonesia juga berdampak pada dunia pendidikan. Sekolah-sekolah ditutup siswa harus belajar dari rumah dan juga guru mengajar di rumah. Siswa dan guru pada saat pembelajaran menggunakan beberapa platform digital untuk menunjang pembelajaran. Tidak dipungkiri lagi bahwa siswa harus belajar menggunakan teknologi yang ada dan belajar untuk menyesuaikan diri dari pembelajaran offline ke pembelajaran online. Pembelajaran di rumah (online) merupakan tantangan yang cukup besar bagi siswa untuk memahami pembelajaran yang diberikan oleh guru.

Bagi sebagian siswa pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sangat menakutkan. Tidak hanya pelajarannya saja, tetapi guru yang mengampu pelajaran matematika juga terkesan galak. Ada siswa yang hanya melihat banyak angka sudah merasa pusing. Untuk siswa yang suka pelajaran matematika, mereka merasa tertantang untuk mengerjakan soal matematika dan merasa puas ketika mendapatkan jawabannya.

Tak dipungkiri lagi bahwa pelajaran matematika merupakan momok bagi sebagian besar siswa disekolah. Mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Kemungkinan besar siswa yang tidak menyukai matematika tersebut dikarenakan saat pembelajaran matematika berlangsung guru hanya menjelaskan saja dan memberikan soal yang terlalu banyak kepada siswa. Oleh karena itu, siswa kurang merasa terkesan.

Matematika bukan hanya mengenai angka dan rumus, tetapi terdapat juga pembelajaran matematika kontemporer. Matematika kontemporer adalah matematika modern yang berkembang pada abad ke-17, kemudian matematika berkembang cukup pesat. Sampai saat ini pembelajaran matematika kontemporer lebih banyak dilakukan di tingkat menengah, namun menyesuaikan dengan perkembangan zaman dengan media yang lebih modern.

Saat ini perkembangan mengantarkan masyarakat menuju era Society 5.0. Era Society 5.0 adalah sebuah konsep rakyat yang berpusat dalam manusia dan berbasis teknologi. Pada era ini, rakyat dibutuhkan dapat menuntaskan aneka macam tantangan dan konflik sosial menggunakan pemanfaatan aneka macam penemuan yang lahir pada era revolusi industri 4.0 untuk menaikkan kualitas hayati insan.

Dalam menghadapi era Society 5.0, dunia pendidikan berperan krusial untuk menaikkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Peserta didik dibutuhkan bisa mempunyai kecakapan hidup abad 21 yang dikenal mengguanakan istilah 4C, yakni creativity, critical thinking, communication, dan collaboration.

Creativity (kreativitas) adalah bereksperimen dengan pendekatan baru, inovasi, dan penemuan. Abad ke-21 adalah waktu yang menyenangkan untuk menjadi kreatif dengan teknologi. Cara kreativitas tradisional belum tersedia, tetapi ada banyak kemungkinan baru. Dalam pembelajaran saat ini juga perlu dituntut kreativitas dari siswa selama pembelajaran. Di abad 21 guru tidak lagi mengajar siswanya, melainkan mereka melatih siswanya untuk mengetahui cara belajar. Karena pada dasarnya semua ilmu yang akan diajarkan sudah ada di tangan mereka.

Critical thinking (berpikir kritis) merupakan meneliti masalah dengan cara baru dan menggabungkan pembelajaran lintas disiplin dan disiplin ilmu yang berbeda. Berpikir kritis merupakan kebutuhan peradaban dan profesi sekarang dan di masa depan, sehingga cara berpikir masyarakat kita dapat terus berubah menjadi lebih baik di masa depan.

Communication (komunikasi) dalam hal ini tentang berbagi pemikiran, menyampaikan ide, pertanyaan, dan solusi. Di zaman teknologi canggih saat ini yang menjadikan komunikasi jauh lebih mudah, ada banyak cara untuk berkomunikasi dengan orang lain, tetapi kita juga tidak boleh menomor duakan komunikasi tatap muka jika tidak menggunakan teknologi. Komunikasi yang efektif merupakan salah satu kunci keberhasilan pembelajaran, karena tanpa komunikasi yang efektif, permasalahan di kelas tidak dapat diselesaikan.

Collaboration (kolaborasi) adalah kegiatan dimana seseorang bekerja sama dengan satu orang atau beberapa orang dalam suatu kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Penting untuk menggunakan kegiatan ini dalam pembelajaran agar anak siap untuk bekerja sama dengan semua orang di kehidupan masa depan mereka. Dengan berkolaborasi dengan orang lain, anak dilatih untuk menciptakan solusi terbaik yang dapat diterima oleh semua kelompoknya.

Oleh karenanya terdapat 3 hal yang wajib dimanfaatkan pendidik pada era Society 5.0 antara lain yaitu Internet of Things dalam ruang pendidikan (IoT), Virtual/ Augmented Reality dalam ruang pendidikan, dan pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) untuk mengetahui dan mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran yang diharapkan peserta didik.

Pendidikan matematika mendapatkan pengaruh yang cukup besar oleh perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi ini hadir dalam bentuk aplikasi perangkat lunak yang dapat diinstal di laptop, komputer maupun ponsel pintar atau tautan ke situs website yang terhubung langsung ke tombol pencarian di Google atau Chrome. Beberapa sarana perangkat lunak ini adalah:

1. Geogebra

Geogebra merupakan perangkat lunak yang menggabungkan geometri, statistika, aljabar, dan kalkulus yang bertujuan untuk pembelajaran dan pengajaran matematika yang interaktif mulai dari sekolah dasar hingga universitas. Aplikasi perangkat lunak ini tersedia dengan aplikasi untuk desktop, tablet, ponsel pintar, dan website.

Ada banyak fitur di dalam geogebra yang berguna dalam pemahaman siswa. Misalnya saja di tingkat Sekolah Dasar (SD) siswa yang mempelajari tentang bangun ruang pasti bingung untuk membayangkan bangun-bangun ruang. Dengan menggunakan geogebra guru dapat memvisualisasikan bentuk bangun ruang.

Di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada saat membuat persamaan garis dapat menggunakan geogebra. Dengan cara yang cukup mudah yaitu menuliskan fungsi persamaannya kemudian grafik sudah jadi. Siswa juga dapat menentukan kemiringan (gradien) di geogebra.

Di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) pada saat membuat gafik pesamaan kuadat dapat menggunakan geogebra. Dengan cara yang cukup mudah yaitu menuliskan fungsi persamaan kuadrat kemudian grafik parabola sudah jadi. Grafik juga dapat diubah warna-warna sesuai dengan keinginan.

Dengan geogebra, siswa dapat melakukan perhitungan dan pembuktian dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perhitungan matematis dengan efisiensi waktu lebih cepat, hasil perhitungan lebih akurat, dan kesalahan diminimalkan. Namun, para guru nampaknya tidak tinggal diam melihat para siswanya mendapatkan ilmu secara instan dengan layanan geogebra ini. Tentunya seorang guru harus menyampaikan konsep atau teori dan perhitungan manual kepada para siswa dengan tujuan agar siswa mendapatkan pemahaman yang lebih baik.

2. Google Classroom

Google Classroom merupakan platform gratis dalam bentuk website dan dapat didownload di ponsel pintar yang tujuannya untuk mempermudah jalannya proses pembelajaran pengajar dan anak didik. Ada banyak fitur yang ada di Google Classroom misalnya saja fitur untuk pengajar ada untuk membuat kelas, pemberian tugas dan materi, dan melakukan penilaian terhadap jawaban anak didik yang sudah dikirimkan. Sedangkan, fitur untuk anak didik yaitu anak didik dapat langsung melihat materi yang diupload oleh pengajar, menjawab dan mengirimkan jawaban kepada pengajar, dan bertanya atau berkomentar kepada pengajar.

Google Classroom memiliki banyak sekali keunggulan yaitu pengajar tidak perlu repot dalam mencari dan menilai jawaban anak didik dikarenakan dokumen (jawaban anak didik) tertata dengan rapi tidak berantakan seperti apabila menggunakan kertas dan juga dapat mengurangi penggunaan kertas. Anak didik juga dapat bertanya secara bebas terhadap guru kapan saja. Anak didik juga berlatih sikap disiplin karena ada fitur deadline upload tugas yang diberikan oleh pengajar. Apabila anak didik terlambat mengumpulkan jawaban akan ada tulisan “terlambat”.

Kekurangan dai Google Classroom yaitu harus terhubung dengan internet apabila koneksi kurang memadai pada saat upload materi dan jawaban akan membutuhkan waktu yang lama.

3. Padlet

Padlet merupakan platform yang dirancang seperti papan tulis digital atau whiteboard. Padlet memungkinkan siswa dan guru untuk menulis dan mengirim file pada halaman yang sama, sehingga dapat digunakan untuk kolaborasi media siswa ke siswa dan siswa ke guru. Pada halaman sebuah Padlet, guru dapat menulis bahan pelajaran, soal atau tugas, upload file, video, gambar dan masih banyak lagi. Demikian juga, siswa dapat menulis hasil tugasnya di halaman Padlet, atau mengupload video, gambar, dan file pekerjaan mereka. Siswa dapat saling memberikan umpan balik sebagai bentuk review dan guru juga dapat memberikan umpan balik atas karya masing-masing siswa secara langsung di pesan atau file yang diupload oleh siswa.

Keunggulan dari Padlet adalah tampilannya yang menarik, akses website yang cukup mudah, gratis, dan tidak diperlukan langkah registrasi untuk menggunakan platform ini. Namun, para guru tetap diimbau untuk melakukan registrasi untuk mengelola halaman Padletnya. Padlet berfungsi di semua perangkat yang tersambung internet termasuk laptop, komputer, tablet, dan ponsel pintar. Keuntungan lain dari Padlet adalah tidak ada perangkat lunak atau program untuk diunduh atau diinstal, sehingga siapa pun yang memiliki koneksi internet dapat menggunakannya secara langsung.

Kekurangan dari Padlet adalah harus memiliki koneksi internet yang stabil. Jika guru menggunakan yang free (gratis) hanya dapat membuat maksimal 3 Padlet saja dengan ukuran 20 MB setiap upload. Apabila menginginkan lebih dapat memilih yang berbayar, ada dua pilihan yaitu pertama Platinum dengan unlimited Padlet dengan ukuran 500 MB setiap upload biayanya Rp59.000/ bulan atau Rp590.000/ tahun. Kedua Gold dengan maksimal 20 Padlet dengan ukuran 100 MB setiap upload biayanya Rp39.000/ bulan atau Rp390.000/ tahun.

4. Kahoot

Kahoot merupakan platform pembelajaran berbasis permainan yang diakses melalui website dapat digunakan disemua perangkat yang terhubung dengan internet. Kahoot sangat bagus untuk mendorong anak didik belajar. Penggunaan kahoot dapat digunakan pada pre-test, post-test, soal-soal latihan, penguatan dan pengayaaan.

Sebelum memainkan permainan Kahoot, pengajar harus menyiapkan beberapa soal pendek pilihan ganda. Lalu buka Kahoot.com di laptop atau komputer, masuk dan buat pertanyaan. Setelah menyiapkan soal yang akan dimainkan, pengajar menghubungkan laptop atau komputer ke proyektor kelas dan membuka permainan di Kahoot.com. setelah Kahoot memberikan kode kuis, tugas anak didik adalah membuka Kahoot.it dan memasukkan kode yang tertera di layar. Anak didik sekarang dapat memulai permainan. Saat memainkan permainan Kahoot, pengajar harus memperhatikan hal-hal berikut durasi pertanyaan, waktu dan diskusi serta apakah pertanyaan terlihat jelas di layar?

Kelebihan Kahoot yaitu juga dapat digunakan sebagai ice breking, dapat menambah pemahaman siswa karena dilakukan dengan cara permainan, dan menambah semangat siswa pada saat pembelajaran khususnya pelajaran matematika.

Kekurangan Kahoot yaitu diperlukan koneksi internet yang baik dari laptop pengajar maupun ponsel pintar anak didik. Dapat menjadikan kelas menjadi gaduh apabila pengajar tidak dapat mengondisikan kelas.

5. Pusat Asesmen dan Pembelajaran (Pusmenjar)

Pusat Asesmen dan Pembelajaran atau yang lebih dikenal dengan Pusmenjar adalah unit kerja Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut a) Penyusunan pedoman teknis pengembangan evaluasi pendidikan dan pengembangan pembelajaran, b) Pelaksanaan pengembangan evaluasi pendidikan dan pengembangan pembelajaran, c) Koordinasi dan pelaksanaan cara – cara pelaksanaan pengembangan evaluasi pendidikan dan pembelajaran, d) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pengembangan pendidikan dan evaluasi pembelajaran, e) Pelaksanaan administrasi pusat.

Pusmenjar memiliki produk terkait asesmen dan pembelajaran antara lain Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah penilaian untuk mengembangkan kemampuan dasar siswa. Setelah Asesmen Komptensi Minimum (AKM), peserta didik diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan produktivitas dirinya di masyarakat. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) sendiri sebagai pengganti Ujian Nasional (UN) yang sudah lama berdiri. Nantinya, hasil evaluasi peserta didik tersebut dijadikan acuan untuk kegiatan studi terkait selama di bangku pendidikan. Alat yang digunakan juga berfokus pada keterampilan literasi dan numerasi siswa ketika mereka berpartisipasi dalam kegiatan kognitif di sekolah. Ujiannya sendiri disebut dengan Asesmen Nasional. Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) adalah evaluasi pemerintah untuk mengukur mutu satuan pendidikan. Tujuannya untuk pemerataan mutu pembelajaran pada satuan pendidikan di masing - masing daerah. Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) berlaku untuk semua satuan pendidikan pada jenjang yang berbeda. Mulai dari satuan sekolah dasar ( SD/ MI ) dan tingkat menengah ( SMP/ MTS dan SMA/ SMK/ MA ). Peserta Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) adalah bagian dari satuan pendidikan itu sendiri, yaitu pimpinan, guru (pengajar) dan murid (siswa). Mengenai alat penilaian, ANBK fokus pada tes yang berkaitan dengan penilaian kompetensi minimal, Survei Karakter (SK), dan penilaian lingkungan belajar. Oleh karena itu, tujuan ANBK adalah untuk mengontrol mutu satuan pendidikan secara keseluruhan.

Dari beberapa perangkat lunak yang sudah dijelaskan di atas yang tentunya dapat menunjang pembelajaran di era Society 5.0 memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sebagai seorang pendidik tentunya harus dapat memilah dan mengambil yang sekiranya baik untuk peserta didik. Seorang pendidik bukan hanya mentransfer ilmu yang dimiliki kepada anak didik, tetapi juga memberi pembelajaran yang bermakna. Pada awalnya mungkin seorang pendidik dan anak didik belum terbiasa dalam mengamplikasikan media pembelajaran tersebut dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Dengan tekad yang gigih pastinya mendapatkan sesuatu yang diinginkan.

Perkembangan teknologi yang semakin maju dan menuju ke era Society 5.0 sebagai seorang pendidik tentunya harus selalu belajar secara berlanjut agar tidak tertinggal dengan kemajuan teknologi. Sebagai seorang pendidik yang nantinya menghantarkan anak didik untuk dapat mengubah dunia. Seorang pendidik juga harus aktif dalam mencari informasi pendidikan terkini bukan hanya diam saja dan mengeluh.

Oleh karena itu, sudah menjadi tugas seorang pendidik untuk up to date terhadap perkembangan zaman dan teknologi serta harus siap untuk selalu mengikuti arahan pemerintah dalam dunia pendidikan. Tidak lupa untuk berkontribusi dalam pembelajaran berbasis perkembangan intelektual di era Society 5.0.

.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image