Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Indra Mannaga

Festival MASINDO, Ajang Kolaborasi dari Komunitas hingga Pemerintah

Info Terkini | 2022-12-30 09:39:14

Masyarakat Indonesia belum banyak yang sadar akan pentingnya menanggulangi risiko dalam kehidupan sehari-hari. Karenanya, Masyaarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO) hadir untuk mengampanyekan budaya sadar risiko kepada masyarakat luas.

Sejak pertama berdiri, MASINDO sudah banyak melakukan upaya untuk menyosialisasikan bagaimana penerapan sadar risiko sehari-hari kepada masyarakat. Sampai saat ini MASINDO masih aktif memberikan edukasi tentang konsep pengurangan bahaya (harm reduction), baik risiko terhadap kesehatan, lingkungan, dan juga risiko sosial dengan kebiasaan tertentu.

“Konsep pengurangan bahaya (harm reduction) ini sudah banyak diadopsi dalam kebijakan pemerintah maupun kebiasaan masyarakat. Contoh yang sering ditemui mengenai penerapan protokol kesehatan utnuk mengurangi risiko terpapar virus, juga mengenai penggunaan sabuk pengaman dan helm saat berkendara, inovasi pada kendaraan listrik, hingga subtitusi kantong plastik sekali pakai,” ungkap Dimas Syailendra, Ketua MASINDO, belum lama ini.

MASINDO sendiri memiliki visi untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sadar dan peduli risiko untuk hidup lebih sehat secara jasmani dan rohani. Hal itu juga terlihat pada acara Festival Masindo : Road to Hari Sadar Risiko 2022 yang digelar belum lama ini. Acara tersebut merupakan salah satu bentuk kolaborasi antara MASINDO dengan komunitas dan juga individu penggiat budaya sadar risiko di Kota Bandung.

Kepala Bidang Ketahanan, Ekonomi, Sosial, Budaya, Agama, dan Ormas, Kesbangpol Kota Bandung, Apep Insan Farid memberikan apresiasi kepada MASINDO karena bergerak untuk membangun kesadaran perilaku berisiko yang ada di masyarakat. “Di sini kita memerlukan peran serta komunitas seperti MASINDO untuk memberikan edukasi kepada masyarakat umum,” ungkapnya.

Sementara itu, Wawan Gunawan selaku Presidium Jakatarub mengatakan, konsep sadar risiko di masyarakat sangat penting ada pada kehidupan bermasyarakat, terlebih Kota Bandung memiliki komposisi penduduk yang beragam. Keberagaman identitas ini bisa memantik konflik selama dimaknai sebagai ajang rivalitas yang tak sehat.

Seperti visi yang dimiliki oleh MASINDO, Jakatarub aktif untuk menyelenggarakan kegiatan seperti Ngobrol Pintar Teologi (NGOPI), Kemah Pemuda Lintas Agama (Youth Interfaith Camp), Jelajahi Jalur Bhineka, Kampanye Toleransi, Workshop Jurnalisme Damai, Pentas Seni, Penerbitan Buku Dialog 100 yang berisi kisah toleransi, dan Gerakan Bandung Lautan Damai.

Decky Sastra, salah satu pelaku bisnis yang ikut pada acara Festival MASINDO : Road to Hari Sadar Risiko 2022 mengatakan, kesadaran mengenai perilaku berisiko harus ditanamkan sejak dini demi mewariskan lingkungan yang lebih baik, seperti konversi kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan merupakan salah satu bentuk penerapan prinsip pengurangan risiko yang dibawa oleh MASINDO.(*)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image