Muhammmadiyah dan Dakwah Pelestarian Lingkungan
Agama | 2022-12-29 19:16:23Perlindungan lingkungan merupakan masalah global yang saat ini banyak diperbincangkan. Terjadi degradasi lingkungan tidak bisa dilepaskan dari kebiasaan masyarakat yang terus melakukan kegiatan tidak ramah lingkungan. Adapun kegiatan yang turut penyumbang terjadinya pencemaran lingkungan adalah penebangan liar, penambangan, pembuangan limbah pabrik mapun rumah tanggal secara langsung ke lingkungan, pembuangan limbah B3, terjadinya tumbahan minyak, dan lain seterusnya. Akibatnya saat ini banyak terjadi bencana alam di Indonesia, seperti bencana kekeringan, kebakaran hutan, banjir, serta bencana alam lainnya.
Muhammadiyah sebagai organisasi islam, juga berperan untuk menerapkan konsep islam sebagai agama rahmatan lil alamin, yang sangat menjunjung tinggi nilai kasih sayang antar sesama makluk. Karena beriman kepada Allah SWT merupakan dorongan positif bagi manusia untuk menciptakan kebaikan dan hikmah di muka bumi. Kita harus menyadari bahwa merusak lingkungan juga merupakan bentuk kedurhakaan kepada Allah SWT. Umat Islam seharusnya berada di garda terdepan dalam upaya penyelamatan lingkungan sebagai bentuk keimanannya kepada Allah SWT.
Islam mengajarkan kepada umatnya untuk selalu menjaga kebersihan, baik itu kebersihan badan, maupun lingkungan hidup. Dalam islam manuisa mempunyai hubungan horizontal, yaitu hubungan antara manusia dan lingkungan. Perlindungan dan pelestarian lingkungan juga merupakan bagian dari implementasi nilai-nilai Islam, yang dalam dilakukan melalui gerakan Dakwah.
Dakwah bi al hal merupakan konsep dakwah yang lebih mengedapkan aksi nyata. Sehingga konsep dakwah ini sangat relevan untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan. Karena dengan memberikan suatu teladan tentang bagaimana melakukan relasi yang baik dengan alam, akan lebih mudah dipahami dan diikuti. Oleh karena itu, dakwah bi al hali diharapkan dapat menjawab tantangan dan dapat menjadi solusi bagi permasalahan lingkungan.
Dakwah bi al hal merupakan konsep dakwah yang lebih mengedapkan aksi nyata. Sehingga konsep dakwah ini sangat relevan untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan. Karena dengan memberikan suatu teladan tentang bagaimana melakukan relasi yang baik dengan alam, akan lebih mudah dipahami dan diikuti. Oleh karena itu, dakwah bi al hali diharapkan dapat menjawab tantangan dan dapat menjadi solusi bagi permasalahan lingkungan.
Gerakan dakwah sebagai dasar perubahan sosial
Islam merupakan agama yang disebarkan melalui gerakan dakwah. Dan semua umat islam harus berpartisipasi aktif dalam kegiatan dakwah. Dalam Surah Annar ayat 125: Berikan hikmat dan pelajaran yang baik dan berdebat dengan mereka dengan sopan. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia mengetahui dengan baik siapa yang tersesat dari jalan-Nya. Dia mengenal baik orang-orang yang Dia arahkan. Sedangkan menurut Abdul Karim Zaidan, dakwah adalah ajakan kepada agama Allah SWT yaitu Islam, dan menurut Bahul Kuli, dakwah memindahkan manusia dari satu keadaan ke keadaan lain. membimbing mereka yang tidak mengerti bahwa mereka sedang menuju jalan kepasrahan kepada Allah SWT (Al-Haddad, 1980 :68). Dalam kaitannya dengan visi dan misinya, dhawa dilihat sebagai Tahard dan Tagayur, atau proses transformasi dan perubahan, yang erat kaitannya dengan upaya perubahan sosial.
Dakwah Islam adalah dakwah yang bertujuan untuk menggugah dan mengarahkan potensi fitrah manusia agar keberadaannya bermakna di hadapan Tuhan. Selain itu sesuai dengan perubahan yang terjadi di masyarakat, kompetensi da’i dalam arti yang seluas-luasnya perlu mendapat perhatian serius dari para penggerak dakwah. Dan tidak ikut campur atas apa yang sudah ditakdirkan oleh Allah SWT. Dengan begitu proyeksi dakwah tercapai untuk mengubah masyarakat ke cara hidup yang Islami.
Implementasi Nilai-nilai Dakwah dalam Melestarikan Lingkungan
Keberadaan sumber daya alam sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk menjaga lingkungan dengan cara menjaga kebersihan. Kebersihan menurut islam merupakan sebagian dari iman. Dalam hadits dijelaskan bahwa “kesucian adalah setengah dari iman”. Menjaga lingkungan hidup adalah upaya untuk mencintai, memelihara, melindungi, dan memanfaatkan kelestariannya untuk generasi yang akan datang. Menjaga lingkungan merupakan satu cara yang efektif dalam menyelamatkan masa depan. Lingkungan yang baik menciptakan kehidupan yang baik dan menciptakan relasi yang harmonis antara manusia dan alam.
Kurangnya kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat sehingga menyebabkan mereka sering membuang sampah sembarangan. Akibatnya, sampah menumpuk di jalan, gang, dan saluran air dan pada akhirnya menyebabkan bencana banjir. Sebagian besar sampah dihasilkan dari kegiatan rumah tangga. Sehingga masyarakat memiliki kontribusi yang sangat besar bagi kelestarian lingkungan.
Dakwah merupakan cara dalam menerapkan nilai-nilai Islam demi kemaslahatan umat. Dakwah bertujuan mengaktualisasikan nilai-nilai ajaran Islam ke dalam kehidupan sehari-hari secara pribadi, keluarga dan masyarakat hingga terwujud umat yang sejahtera lahir batin, berbahagia di dunia dan di akhirat. Dakwah menjadi bagian dari elemen dalam kehidupan sosial, budaya masyarakat dan menjadi bagian yang terpenting untuk mewujudkan umat manusia menuju insan kamil yang berkualitas.
Manusia merupakan khalifah di muka bumi ini. Jadi seharusnya manusia memiliki kesadaran dalam menjaga lingkungan. Karena pada hakikatnya sudah menjadi kewajiban bagi manusia dalam menjaga keseimbagan alam. Manusia seharusnya mempunyai kapabilitas dalam mengelola lingkungan untuk berkelanjutan alam bagi generasi selanjutnya. Lingkungan seharusnya dilestarikan secara terarah dan terkontrol supaya output yang dihasilkan memberikan keuntungan terhadap keseimbangan ekosistem. Selain itu kelestarian lingkungan dapat didayagunakan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
Salah satu langkah-langkah persuasif untuk mengatasi permasalahan lingkungan adalah melalui dakwah bi al-Hal. Rasulullah menjadi tauladan yang baik untuk diikuti, baik secara perkataan maupun secara perbuatan. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita mencontoh ketauladanan Rasullulah. Dengan cara menjaga kebersihan lingkungan. Keberhasilan suatu dakwah dapat dilihat apabila terjadi perubahan dalam masyarakat (madú) baik dari sifat maupun perbuatan.
Oleh karena itu, dakwah bi al-Hal menjadi salah satu solusi dalam menangani masalah kesersihan. Dakwah bi al-Hal menjadi patron utama dalam mejaga kebersihan lingkungan dan sebagai bukti bahwa nilai-nilai Islam telah terimplementasikan. Melestarikan lingkungan sebagai dakwah bi al-Hal adalah bentuk implementasi dalam menyebarkan nilai-nilai keislaman.
Peran Muhammadiyah dalam Pelestarian Alam
Ki Bagus Hadikusumo mengatakan bahwa aspek penting dari nilai-nilai etika moral Islam bagi Muhammadiyah adalah menekankan perwujudan akhlak dalam perbuatan baik (ihsan). Ihsan dalam hubungan antar manusia mengarah pada hubungan sosial profetik, yaitu yang dibangun dan mencerminkan nilai-nilai akhlak mulia yang ditransmisikan dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad. Konsep ihsan adalah “cinta” terhadap sesame, baik terhadap manusia maupun lingkungan. “Dan Kami memiliki kamu semata-mata (untuk) menjadi rahmat bagi alam semesta” (QS Al-Anbiya:107).
Ahamd Jainuri menegaskan bahwa Muhammadiyah memandang akhlak sebagai nilai inti fundamental yang harus diwujudkan dalam perilaku. Karena itu, ungkapan-ungkapan seperti “kurangi bicara, perbanyak bekerja”, “hidupkan Muhammadiyah, jangan mencari kehidupan di Muhammadiyah”, “amar ma’ruf nahi munkar”, “fastabiqul khairat” membentuk karakter dan perilaku setiap anggota Muhammadiyah.
Muhammadiyah harus memiliki pemahaman dan turut aktif menyelesaikan persoalan lingkungan akibat sifat sifat kapitalisme dan materialisme yang dimiliki oleh para elit, korporasi, investor dan lainnya. Mulok (Ekologi Cinta Muhammadiyah) adalah kata dalam bahasa Jawa yang berarti memasukkan makanan ke dalam mulut, yang berarti melaksanakan cita-cita Muhammadiyah untuk kemaslahatan alam, yaitu gagasan pertama untuk membawa dan juga memusatkan perhatian pada semua spesies termasuk spesies bukan manusia.
Prinsip etika lingkungan harus diterjemahkan dalam tindakan nyata dan konkrit. Etika ini melibatkan gerakan yang jauh lebih dalam dan luas daripada sesuatu yang sangat instrumental dan ekspansif. Gerakan ini merupakan gerakan nyata berdasarkan perubahan paradigma revolusioner, yaitu perubahan cara pandang, nilai dan perilaku manusia dalam kehidupan. Cara pandang yang menempatkan lingkungan sebagai subjek, dan bukan sebagai objek yang dapat terus dieksploitasi. Pengakuan lingkungan sebagai subjek moral mempengaruhi peneguhan prinsip-prinsip keadilan dalam konteks hubungan antara manusia dan lingkungan.
Muhammadiyah sebagai organisasi islam, juga memiliki peran yang besar dalam mengimplementasikan konsep islam sebagai agama rahmatan lil alamin, yang sangat menjunjung tinggi nilai kasih sayang antar sesama makluk hidup. Dakwah Islamiyah bi al Hal pada akhirnya diharapkan dapat menjadi kekuatan dalam membentuk gerakan konservasi lingkungan hidup. Karena pada hakikatnya manusia merupakan khalifah yang memiliki tanggungjawab dalam penyelamatan bumi sebagai tempat tinggalnya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.