Komunikasi Antarbudaya: Kunci untuk Menyikapi Perbedaan Budaya dalam Masyarakat
Edukasi | 2022-12-29 17:16:08ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
Nama: Rosita Tri Cahya
NPM: 20210110400032
Dosen Pengampu: Dr Nani Nurani Mukshin, S, Sos, M.Si
Indonesia merupakan negara dengan keragaman budaya yang luar biasa. Sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau Indonesia, sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni, yang menyebar di sekitar khatulistiwa, memiliki banyak etnis, bahasa, agama, dan tradisi yang berbeda-beda. Indonesia memiliki sekitar 300 kelompok etnis (suku bangsa), tiap etnis memiliki warisan budaya yang berkembang selama berabad-abad, dipengaruhi oleh kebudayaan India, Arab, Tiongkok, Eropa, dan termasuk kebudayaan sendiri yaitu Melayu dengan budaya yang sangat beragam, seperti budaya orang jawa yang terkenal dengan unggah-ungguh atau kesopanan, budaya sunda yang terkenal dengan kelembutannya, dan masih banyak budaya-budaya lainnya yang ada tersebar diwilayah Indonesia. Lalu, apakah yang dimaksud dengan budaya?
Budaya merupakan sekumpulan norma, prinsip, sikap, dan tata cara hidup yang dianut oleh suatu kelompok atau masyarakat. Budaya merupakan bagian integral dari kehidupan seseorang dan mempengaruhi cara pandang, tindakan, dan cara hidup seseorang. Menurut Yanto Subianto: kebudayaan adalah hasil karya, rasa dan cipta manusia dalam masyarakat, karya adalah hasil usaha manusia dalam bentuk yang terwujud dan kongkret dengan cara penggunaan budaya seperti halnya teknologi yang termasuk kebudayaan kebendaan “Material Culture”. Rasa meliputi jiwa manusia mewujudkan segala kaidah-kaidah dan nilai-niai kemasyarakatan dalam arti yang luas, didalamnya terdapat agama, idiologi, kesenian, dan lain-lain. Adapun unsur-unsur tersebut merupakan ekspresi dari jiwa manusia yang hidup sebagai anggota masyarakat, dan pembagian unsur rasa itu termasuk kedalam kebudayaan “Immaterial Culture”
Budaya terdiri dari berbagai elemen, termasuk:
1. Nilai-nilai: Nilai-nilai adalah prinsip-prinsip yang dianut oleh suatu kelompok atau masyarakat. Nilai-nilai ini dapat tercermin dalam tindakan dan pilihan hidup seseorang.
2. Tradisi: Tradisi adalah kebiasaan yang telah lama diwariskan dari generasi ke generasi dalam suatu kelompok atau masyarakat.
3. Adat-istiadat: Adat-istiadat adalah tata cara yang harus diikuti dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dalam upacara pernikahan atau perayaan hari raya.
4. Bahasa: Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh suatu kelompok atau masyarakat.
5. Seni: Seni merupakan ekspresi dari budaya suatu kelompok atau masyarakat, termasuk musik, tari, seni lukis, dan seni patung.
Budaya merupakan bagian penting dari identitas seseorang dan memainkan peran yang besar dalam kehidupan sehari-hari. Budaya juga dapat berubah dan berkembang seiring dengan perubahan waktu dan tempat. perbedaan budaya terjadi karena faktor, seperti latar belakang etnis, agama, geografis, dan sejarah. Perbedaan budaya dapat menimbulkan konflik, namun juga dapat menjadi sumber belajar dan pengalaman yang berharga bagi seseorang. untuk menyikapi perbedaan budaya perlunya seseorang untuk memahami komunikasi antarbudaya
Proses belajar dalam konteks kebudayaan bukan hanya dalam bentuk internalisasi dari sistem “pengetahuan” yang diperoleh manusia melalui pewarisan atau transmisi dalam keluarga, lewat sistem pendidikan formal di sekolah atau lembaga pendidikan formal lainnya, melainkan juga diperoleh melalui proses belajar dari berinteraksi dengan lingkungan alam dan sosialnya. Melalui pewarisan kebudayaan dan internalisasi pada setiap individu, pendidikan hadir dalam bentuk sosialisasi kebudayaan, berinteraksi dengan nilai-nilai masyarakat setempat dan memelihara hubungan timbal balik yang menentukan proses-proses perubahan tatanan sosio-kultur masyarakat dalam rangka mengembangkan kemajuan peradabannya. Perubahan kebudayaan umat manusia terjadi karena evolusi, yaitu proses perubahan yang lambat dari tingkat kebudayaan yang sederhana hingga ke tingkat yang lebih tinggi. Proses ini terjadi karena adanya perkembangan-perkembangan baru dalam kebudayaan manusia.
Komunikasi antarbudaya dapat diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan dua orang atau lebih orang dengan latar belakang budaya yang berbeda. Tobs dan Moss (1996), dikutip Ahmad Sihabudin (2011:13), komunikasi antarbudaya, komunikasi antar orang-orang yang berbeda budaya (baik dalam arti ras, etnik ataupun perbedaan sosioekonomi). Kebudayaan sebagai pola tingkah laku yang tidak bisa dilepaskan dari ciri khas dari kelompok masyarakat tertentu, misalnya adat istiadat.
perlunya seseorang belajar komunikasi Antarbudaya untuk memahami perbedaan budaya salah satunya untuk menghindari konflik, Komunikasi antarbudaya membantu kita memahami bagaimana orang lain dari budaya yang berbeda mengerti dan menafsirkan dunia di sekitar mereka. Ini dapat membantu menghindari konflik yang disebabkan oleh salah pengertian atau prasangka.
Salah satu cara untuk menyikapi perbedaan budaya adalah dengan memahami budaya orang lain. Komunikasi antarbudaya membantu kita memahami bagaimana orang lain dari budaya yang berbeda mengerti dan menafsirkan dunia di sekitar mereka. Dengan memahami budaya orang lain, kita dapat menghargai perbedaan yang ada dan menghormati hak asasi manusia yang sama. Komunikasi antarbudaya juga dapat membantu mengurangi prasangka dan diskriminasi terhadap orang lain yang memiliki budaya yang berbeda dari kita. Ketika kita memahami dan menghargai budaya orang lain, kita dapat menghindari mengambil kesimpulan yang salah atau tidak adil terhadap mereka.
Selain itu, komunikasi antarbudaya dapat membantu membangun hubungan yang lebih baik di antara individu atau kelompok yang memiliki budaya yang berbeda. Dengan saling memahami dan menghargai perbedaan budaya, kita dapat membangun masyarakat yang lebih toleran dan damai. Namun, perlu diingat bahwa komunikasi antarbudaya merupakan proses yang terus berlangsung dan memerlukan kesabaran, keberanian, dan keinginan untuk belajar dan memahami budaya orang lain. Dengan memahami dan menghargai perbedaan budaya, kita dapat membangun masyarakat yang lebih toleran dan damai.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
