Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hanafi Alrayyan

Sifat Sombong Dapat Menghambat Proses Tazkiyatun Nafs, Berikut Penjelasannya.

Agama | Wednesday, 28 Dec 2022, 01:20 WIB

“Sungguh Beruntung orang yang mensucikan jiwanya”. Q.S. al-Syams: 14.

Dari ayat ini, muncul pertanyaan mendasar. Bagaimana proses mensucikan jiwa tersebut?

sumber gambar: https://www.berwaz.com

Dalam Bahasa Arab, proses tersebut dikenal dengan istilah Tazkiyatun nafs. Sebuah proses memurnikan jiwa atau hati. Ini merupakan salah satu prinsip dasar dalam Islam dan dianggap sebagai bagian penting dari kehidupan spiritual.

Di akhir tahun, tazkiyatun nafs dapat menjadi kesempatan yang baik untuk memeriksa kembali tujuan dan keberhasilan diri dalam memurnikan jiwa. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti memperbaiki kebiasaan-kebiasaan buruk, meningkatkan ketaatan kepada Allah, dan memperbaiki hubungan dengan orang lain.

Berikut ini adalah beberapa kebiasaan buruk yang perlahan dihilangkan dalam pribadi kita dalam proses mensucikan jiwa;

1. Bersikap sombong atau angkuh terhadap orang lain. Ini dapat menghambat proses muhasabah dan menghalangi pertumbuhan diri.

2. Berbohong atau tidak jujur. Kejujuran adalah salah satu prinsip dasar dalam proses muhasabah.

3. Menjadi iri atau dengki terhadap orang lain. Ini dapat mengganggu kemampuan untuk menyadari kekurangan diri sendiri dan menghambat proses belajar dari kesalahan.

4. Mengabaikan kewajiban atau tanggung jawab. Ini dapat mengganggu kemampuan untuk menilai diri sendiri secara obyektif dan menghambat proses belajar dari kesalahan.

5. Menghindari konflik atau tidak menyelesaikan masalah dengan cara yang tepat. Ini dapat menghambat pertumbuhan diri dan mengganggu kemampuan untuk belajar dari kesalahan.

6. Menyalahkan orang lain atau mencari alasan untuk tidak bertanggung jawab atas tindakan atau keputusan yang diambil. Ini dapat menghambat proses belajar dari kesalahan dan menghalangi pertumbuhan diri.

7. Bersikap tidak bertanggung jawab atau tidak memperhatikan orang lain. Ini dapat mengganggu kemampuan untuk belajar dari kesalahan dan menghalangi pertumbuhan diri.

8. Bersikap tidak toleran terhadap orang lain atau ide-ide baru. Ini dapat menghambat proses belajar dari kesalahan dan menghalangi pertumbuhan diri.

9. Bersikap tidak jujur atau tidak bertanggung jawab terhadap uang atau kekayaan. Ini dapat menghambat pertumbuhan diri dan mengganggu kemampuan untuk belajar dari kesalahan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image