Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Subhan Riyadi

Apa Sih yang Disombongkan dari Manusia, Kecuali Kentut

Gaya Hidup | Thursday, 14 Dec 2023, 05:11 WIB
Ilus: kloset/pribadi

Sebagai manusia, apa.sih yang bakal kita sombongkan. Mau pamer kekayaan, itu semua hanya titipan. Secantik dan setampan apapun manusia, apa sih yang disombongkan, kecuali hanya membawa sampah sepanjang hidupnya.

Semahal-mahalnya harga pakaian yang kita pakai, toh pada akhirnya pakaian kita adalah kain kafan putih tanpa corak dan warna. Kelak, di akherat semua yang kita peroleh akan dipertanggungjawabkan asal muasalnya.

Lantas!, apa yang dipamerkan dari kecerdasan manusia meraih titel pendidikan, padahal titel tertinggi adalah Almarhum, tidurnya beralaskan tanah diliang lahat. Meskipun hidup di dunia mempunyai rumah mewah bertingkat empat, itu semua tidak dibawa mati. Memang benar, rumah abadi kita kelak adalah kuburan.

Lantas, jabatan model macam apa lagi yang bisa manusia andalkan. Monarki apa lagi yang manusia pakai untuk mereguk sebuah kursi kerajaan. Toh pada akhirnya mati juga, kembali menghadap ilahi.

Kemudian, kecantikan dan ketampanan seperti apa yang manusia banggakan, yang pasti manusia bakal ubanan, mengkerut, keriput, menua bersama usia dengan segala penyakit di dalamnya. Tunggu saja ajalnya. Manusia tidak pantas menyombongkan diri, manusia yang mempunya sifat sombong sama dengan setan. Hanya Alloh yang memiliki kesombongan dengan segala ciptaan-Nya.

Jadi, dari ketampanan laki-laki serta kemolekan tubuh seorang wanita, apa yang bisa disombongkan, kalau pada akhirnya manusia dihinggapi segala macam penyakit yang pada akhirnya akan membangkai.

Kita ketahui bersama bahwa manusia, selama hidupnya membawa kotoran. Mulai dari kepala ada kotoran yang namanya ketombe, belum lagi kalau kepala tadi korengan tentu tak sedap aromanya.

Isi kepala dari manusia, yakni otak tidak semua berfikiran positif, malah berfikiran kotor alias piktor, yang memicu manusia berbuat diluar akal sehat manusia.

Turun ke bagian mata juga ada kotorannya, sebut saja belekan (blobok; jawa). Belum lagi kalau mata tadi sakit, tentu mengacaukan pandangan manusia.

Kuku-kuku jemari tangan dan kakipun harus diperhatikan perkembangannya, agar kuku yang tumbuh di jemari tangan dan kaki tidak menyerupai memedi.

Kemudian indra penciuman alias hidung, juga ada kotoran yang dikenal dengan sebutan upil. Uniknya, justru manusia ada menikmati ngupil.

Setelah hidung, manusia mempunyai dua telinga atau kuping, di dalamnya ada kotoran, bahasa jawanya kopok. Kotoran telinga atau kopok dikenal dengan istilah medis serumen. Serumen adalah kumpulan sel kulit mati, rambut, atau kotoran berada di bagian luar saluran telinga.

Selain telinga, manusia memiliki sepasang mata. Dibalik mata indah bola pingpong, ternyata mata juga menyimpan air mata dan kotoran berupa tai mata atau belek. Kotoran mata, atau yang biasa disebut dengan "belek", adalah perpaduan antara mukus, minyak, sel kulit mati, dan serpihan lainnya yang menumpuk di sudut mata kita saat bangun tidur.

Manusia diciptakan Tuhan begitu sempurna, salah satu anggota tubuh yakni gigi. Memiliki gigi sehat tanpa masalah memang menjadi impian banyak manusia. Khususnya remaja putra dan putri. Namun, sayangnya dibalik kebersihan, rupanya manusia memilki masalah gigi. Selanjutnya mulut manusia, selain sarana komunikasi, mulut juga memilki aroma tak sedap biasa dibilang hawa naga.

Kulit manusia, dibalik mulusnya kulit manusia juga mempunyai kotoran berupa daki. Daki merupakan kotoran yang terdiri dari sel kulit mati, minyak (sebum), serta keringat yang menumpuk di atas kulit.

Organ manusia yang paling vital adalah perut beserta usus didalamnya. Dimana dari semua limbah makanan ditampung, dicerna, di kelola dalam perut menjadi kotoran berupa kentut dan buang air besar.

Buang air besar atau BAB adalah salah satu fungsi fisiologis yang sangat penting dalam tubuh. Meskipun seringkali dianggap tabu untuk dibicarakan.

Kentut merupakan gas dari saluran pencernaan yang dikeluarkan melalui anus. Anehnya, sudah tahu kentut itu bau, masih dicari juga siapa yang kentut???.

Kentut sering kali terjadi ketika hendak buang air besar dan kencing berbarengan.

Mengutip siloamhospitals menuliskan, beberapa orang mungkin pernah terpaksa menahan atau menunda BAB (berak). Namun demikian, tidak dianjurkan untuk sering-sering menahan kentut, sebab kentut itu menyehatkan, dan orang yang tidak bisa kentut berarti sedang sakit, atau bahkan mati. Meski terkesan sepele, kebiasaan menahan kentut dan buang air besar ini harus segera dihentikan sebab berisiko menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, mulai dari sembelit, radang usus buntu hingga kematian.

Kehidupan dunia bersinambung dengan kehidupan akhirat. Keduanya memiliki sifat yang berbeda. Kehidupan dunia bersifat fana (sementara), sedangkan kehidupan akhirat bersifat khald (kekal dan abadi). Karena itu, setinggi apa pun keinginan seseorang untuk hidup berlama-lama di dunia, sebagaimana angan-angan orang Yahudi yang ingin hidup seribu tahun, tidak akan pernah terjadi. Semua akan berakhir dan beranjak pergi menuju kehidupan selanjutnya dengan melewati lorong kematian. Demikian pula, bagaimanapun permohonan seseorang di akhirat kelak untuk kembali ke dunia agar bisa memperbaiki kesalahan dan kelalaiannya, atau meratap agar menjadi tanah saja, semuanya akan sia-sia. Manusia akan hidup kekal selamanya di negeri akhirat

Maka dari itu, jangan marah-marah kalau ada tetangga yang kentut. Memang ini agak bertentangan dengan etika moral, namun kentut itu sebagai tanda bahwa manusia itu hidup sehat. Sebaliknya, kalau manusia tidak bisa kentut, berarti dia sedang sakit atau meninggal menghadap sang pencipta.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image