Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image octaviani

Mahasiswa Harus Berontak?

Politik | 2022-12-20 12:26:34
https://www.shutterstock.com/image-photo/protests-by-college-students-demo-mahasiswa-2144186759

Menjadi mahasiswa adalah suatu anugerah. Karena mahasiswa merupakan aset bangsa yang kelak akan mengubah bangsa untuk menjadi lebih baik. Banyaknya teori yang digunakan untuk melakukan aksi mengubah pola pikir mahasiswa menjadi lebih kritis dan inovatif.

Tidak semua orang mampu duduk di bangku kuliah. Tidak semua mahasiswa juga berperilaku seperti seorang mahasiswa. Untuk mahasiswa yang mengerti peranan mahasiswa. Mahasiswa harus memberontak, namun tetap pada porsinya.

MENGAPA HARUS MAHASISWA?

Singkatnya, ada berbagai jenis tipe mahasiswa, mulai dari mahasiswa kupu-kupu yang mana setelah kuliah langsung pulang. Mahasiswa kura-kura, yang merupakan aktivis kampus karena setelah kuliah ada rapat atau mengurus organisasi. Ada juga mahasiswa kunang-kunang, yang sepulang kuliah lalu menongkrong.

Bisa kita lihat dari kasus Omnibus Law di mana mahasiswa juga turut aktif dalam membela rakyat. Anak-anak muda yang memiliki jiwa pemimpin dan akal yang realistis serta pemikiran yang kritis sangat dibutuhkan dalam hal ini. Tidak semata-mata hanya ingin ikut bergabung dalam setiap aksi unjuk rasa, tetapi juga mengerti dengan topik yang sedang dibahas.

Mahasiswa memiliki fungsi sebagai agent of change, agent of control, dan iron stock. Yang mana mahasiswa sebagai agent of change menjadi sosok barisan terdepan untuk melakukan pergerakan perubahan ke arah yang lebih baik.

Selanjutnya mahasiswa sebagai agent of control dituntut untuk memberikan manfaat kepada sekitar serta memegang kendali untuk dirinya sendiri, lingkungan, dan negara.

Lalu mahasiswa sebagai iron stock diharapkan mahasiswa menjadi manusia yang tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Artinya mahasiswa merupakan cadangan dan harapan bangsa untuk masa depan supaya lebih maju.

Contoh aksi pemberontakan yang paling kecil yaitu terjadi di dalam kelas. Sebagai mahasiswa, kita bisa mengkritik dosen yang memberikan peraturan kehadiran kuliah, akan tetapi dosen tersebut juga sering memindahkan waktu mata kuliah seenaknya. Bukankah kecerdasan seseorang tidak hanya dilihat dari kehadiran kuliah saja? Lalu bagaimana nasib jika seorang dosen yang semena-mena merubah jadwal mahasiswa? Dengan demikian dapat kita ketahui penyebab jika ada mahasiswa yang memberontak kepada pihak dosen, dekan, atau bahkan rektor.

Contoh aksi besar adalah mahasiswa yang mengikuti aksi unjuk rasa. Tidak jarang dari mahasiswa tersebut di penjara bahkan hingga meninggal. Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Padjadjaran, Virdian Aurellio mengatakan aksi yang terdiri dari mahasiswa gabungan beberapa kampus di Bandung ini juga sempat mendapat kekerasan dari aparat.

"Sejauh ini ada enam, sisanya banyak dari Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Islam Negeri dan lainnya yang masih didata," kata Virdian kepada CNNIndonesia.com.

Virdian menceritakan kronologi penangkapan mahasiswa bermula saat aparat mengumpulkan mobil water cannon pada pukul 19.00 WIB, selanjutnya beberapa mahasiswa dihampiri oleh aparat dan ada yang mendapat pemukulan.

"Ini yang saya lihat pokoknya setelah water cannon keluar itu perkiraan jam setengah tujuh malam atau jam tujuh. Banyak orang yang berlarian, saya dan anak Universitas Padjadjaran duduk di depan restoran. Kita lepas almamater, tidak ikut-ikutan lempar, polisi langsung datang, yang saya lihat ada yang dipukuli," ujar Virdian.

Virdian menyebut polisi mendatangi lokasi dan menangkap mahasiswa.

"Orang-orang yang hanya duduk didatangi polisi ditangkap-tangkapi, dompet diperiksa, almamater diperiksa, itu ada yang dipukul juga," ujarnya.

Ia menyampaikan para mahasiswa yang berada di dalam restoran pun ditangkap polisi. Bahkan mereka yang dianggap berpenampilan seperti demonstran ikut tertangkap.

MENGAPA HARUS BERONTAK?

Sebagai mahasiswa yang mengalami pola pikir yang lebih maju, opini-opini dari mahasiswa sangat diperlukan. Generasi akan mengalami perubahan dengan adanya perubahan globalisasi yang semakin maju. Tidak bisa dihindari, kalau umur tidak akan pernah berhenti kecuali kematian, maka terus adanya regenerasi yang berputar.

Pemberontakan merupakan sebuah kata negatif yang sebenarnya dapat dilakukan dengan cara positif. Memberikan opini yang tidak memaksa juga termasuk pemberontakan, namun caranya yang berbeda. Dengan adanya opini membuat banyaknya keputusan yang berubah. Negara akan terus berkembang jika rakyatnya juga ikut berpartisipasi.

Namun, terjadinya aksi unjuk rasa ini karena mahasiswa tidak disediakan tempat untuk berkomentar guna membela rakyat. Gedung pemerintah dibuat tinggi dan kedap suara sehingga mahasiswa melakukan pemberontakan yang ekstrem. Namun perlu diketahui bahwa sebelum dilakukannya aksi unjuk rasa, mahasiswa sudah membuat kesepakatan untuk tidak merusak segala fasilitas yang ada.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image