Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Kholisha Nur Hanifa

Kamu Sulit untuk Mengekspresikan Emosi? Bisa Jadi Kamu Mengalami Alexithymia

Edukasi | Tuesday, 20 Dec 2022, 12:06 WIB
Ilustrasi by Canva

Kamu mungkin pernah merasakan kesulitan untuk mengekspresikan emosi atau mungkin bingung dalam mengetahui emosi kamu? Bisa jadi kamu mengidap Alexithymia.

Mungkin kalian akan asing dengan kata alexithymia. Iya benar, karena belum banyak orang yang tahu tentang hal tersebut, tetapi kita sering merasakannya tanpa kita sadar dan ketahui. Apa sih sebenarnya alexithymia itu?

Alexithymia merupakan kondisi mental yang berkaitan dengan kesulitan mengekspresikan emosi. Meskipun bukan kondisi yang membahayakan, tapi seseorang bisa mengalami masalah berkaitan dengan hubungan sosial dan interpersonal secara tidak disengaja. Penyebabnya pun sulit dipahami, tetapi ada terapi yang bisa dijalani.

Mengenal Alexithymia

Sifneos mendeskripsikan alexithymia sebagai kesulitan dalam mengidentifikasi dan mengomunikasikan perasaan, kesulitan dalam membedakan perasaan dan sensasi somatik dari dorongan emosi, rendahnya fantasi dan imajinasi, serta berkaitan dengan gaya kognitif berorientasi eksternal (Hamidi, Reza, Farzad, & Atefeh dalam Harjanah, 2018).

Alexithymia biasanya berkaitan dengan sulit untuk bisa memahami, mengidentifikasi, dan mendeskripsikan emosi. Kondisi yang dialami bukan diagnosis klinis, ahli kesehatan mental pun tidak menganggap bahwa hal tersebut sebagai gangguan. Namun, alexithymia bisa terjadi secara bersamaan dengan kondisi kesehatan mental yang sedang dialami.

Menurut halodoc secara umum alexithymia terbagi menjadi tiga, yaitu:

• Masalah dengan introspeksi, atau mengamati proses mental dan emosional mereka sendiri.

Hal ini menyulitkan penderita untuk bisa mengevaluasi dirinya, dan kesulitan dalam mengamati mental dan emosinya sendiri.

• Mengalami kebingungan di sekitar sensasi tubuh yang terhubung dengan emosi.

Keadaan tersebut menunjukan ketidaksamaan anatara tubuh dan emosi.

• Sulit mengomunikasikan emosi mereka kepada orang lain.

Karena kesulitan dalam memahami, mendeskripsikan, dan mengamati, maka dalam mengomunikasikan pun sulit untuk menjelaskan tentang keadaan yang dialami.

Penderita yang mengalami alexithymia akan kesulitan untuk bisa mengindetifikasi dan merespon emosi orang lain, yang akan berdampak pada hubungan sosial maupun interpersonalnya.

Gejala Umum Alexithymia

Menurut idn.Medis.com penderita alexithymia mengalami hal-hal berikut:

• Sulit mengetahui dan membedakan antara perasaan dan sensasi yang dialami oleh tubuh.

• Sulit memberitahukan perasaan kepada orang lain.

• Imajinasi yang tidak berkembang dan memiliki sedikit atau bahkan tidak ada fantasi sama sekali.

• Tidak sadar akan apa yang sedang terjadi di dalam pikiran mereka sendiri dan tidak mengerti caranya berfikir secara nyata.

Setelah kalian baca gejala-gejala di atas, apakah kalian merasakannya juga? Jika iya, maka kamu dapat segera berkonsultasi dengan psikolog maupun psikiater, agar kamu bisa mengatasi hal tersebut dan bisa menjalankan kehidupan dengan normal. Jadi sebenarnya apa sih penyebab dari alexithymia?

Penyebab Alexithymia

Menurut idn.Medis.com beberapa gangguan mental berikut juga berhubungan dengan alexithymia:

1. Autisme

Gejala gangguan autisme banyak dianggap menjadi salah satu penyebab alexithymia. Dengan stereotipe kurangnya empati, penilitian menunjukan jika sekitar 50% penderita autisme juga mengalami alexithymia. Namun, Sebagian besar penelitian menyatakan bahwa alexithymia tidak menyebabkan seseorang menjadi apatis. Jadi bukan autisme yang menyebabkan alexithymia, tetapi dari kurangnya empati.

2. Emosi dan Depresi

Seseorang yang sedang depresi bisa mengalami alexithymia. Hal ini terjadi, jika seseorang mengalami depresi yang berat. Riset yang dilakukan menunjukkan bahwa sekitar 35-51% orang yang mengalami depresi juga mengalami alexithymia.

3. Kecenderungan Bunuh Diri

Penelitian menunjukkan bahwa beberapa orang yang mengalami gangguan mental dapat mengalami alexithymia, karena alexithymia memiliki ikatan dengan kecenderungan untuk bunuh diri, seperti:

• OCD (obsessive-compulsive disorder)

• Gangguan stres pasca trauma

• Depresi

• Gangguan makan

4. Trauma

Alexithymia juga dapat dialami oleh orang yang memiliki trauma, khususnya trauma pada saat masa kecil. Hal tersebut mengakibatkan seseorang yang mengalami alexithymia kesulitan untuk memahami dan mengekspresikan emosinya.

5. Kondisi-Kondisi Lainnya

Penelitian juga membuktikan bahwa alexithymia dapat dialami pada penyakit dan cedera syaraf tertentu, seperti:

• Alzheimer

• Dystonia

• Epilepsi

• Penyakit Huntington

• Multiple sclerosis

• Parkinson

• Stroke

• Cedera otak yang bersifat trauma

Pengobatan Alexithymia

Sebenarnya, sampai hari ini belum ada satu penangan khusus untuk menangani alexithymia. Namun, penanganan akan tetap dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasien.

Terapi juga bisa membantu penderita alexithymia. Terapi dapat mendorong pasien untuk mengikuti latihan-latihan yang dapat meningkatkan kualitas kesehatan emosionalnya.

Seperti yang sudah diterangkan diatas, bahwa alexithymia belum ada penanganan khusus, tetapi bisa dilakukan dengan terapi. Terapi bisa membantu pasien agar melatih emosionalnya dan kesehatan mentalnya. Menurut idn.Media.com terapi yang dapat dilakukan, antara lain:

• Terapi tingkah laku kognitif

• Terapi berkelompok

• Psikoterapi untuk mengajarkan kecerdasan emosional pada pasien

Masih diperlukan penelitian dan studi lebih lanjut mengenai alexithymia dan hubungannya dengan berbagai gangguan kesehatan mental.

Hal ini dibutuhkan agar pasien yang mengalami kondisi ini bisa mendapatkan perawatan dan pengobatan yang sesuai dengan akar penyebabnya.

Tentu harus diperlukan penelitian yang pasti terhadap pasien yang mengalami alexithymia, agar mereka bisa mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat serta efektif untuk bisa mengatasi alexithymia. Jika kalian merasakan gejala yang sama, kalian sudah tahu harus ke mana dan langkah apa yang harus dilakukan untuk mengatasi alexithymia.

Referensi:

Harjanah, Theresia Wira. (2018). Hubungan Antara Level Alexithymia Dengan Perilaku Prososial Dewasa Muda, 9.

Halodoc. (2021). Sulit Mengungkapkan Emosi, Mungkin Gejala Alexithymia. https://www.halodoc.com/artikel/sulit-mengungkapkan-emosi-mungkin-gejala-alexithymia

idn.Media.com. Alexithymia: Penyebab, Gejala dan Pengobatan. https://idnmedis.com/alexithymia#:~:text=Alexithymia%20adalah%20suatu%20kondisi%20yang%20belum%20sepenuhnya%20dipahami.,jawab%20atas%20kemampuan%20sosial%2C%20empati%2C%20dan%20emosi%20seseorang

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image