Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Silly Septa Anggraeni

Kecemasan Berlebihan Bisa Mengganggu Harimu, Yuk Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Eduaksi | Sunday, 18 Dec 2022, 21:49 WIB
Credit From Pinterest

Semakin dewasa seseorang, semakin banyak pula hal-hal yang dipikirkan. Banyaknya beban pikiran tersebut seringkali membuat kita merasa cemas. Apabila tidak disadari, kecemasan yang terus menerus dipupuk dapat menyebabkan gangguan mental yang disebut anxiety disorder.Gangguan kecemasan atau anxiety disorder merupakan suatu gangguan perasaan seperti depresi atau bisa juga muncul beriringan dengan stres. Hal ini bila tidak disadari akan menimbulkan terhambatnya aktivitas keseharian.

Adapun penyebab seseorang bisa memiliki gangguan kecemasan ada berbagai macam yaitu dari faktor genetik atau keturunan, faktor biologis (senyawa kimia dalam otak), lingkungan dan stres. Karena itu, kita perlu mengenali sejak dini gejala gangguan kecemasan agar segera menanganinya apabila dirasakan. Adapun gejala gangguan kecemasan yaitu; a) perasaan cemas, takut dan khawatir berlebihan; b) sulit mengontrol emosi; c) mudah gelisah; d) meuncul perubahan perilaku; e) sulit tidur dalam waktu yang lama.

Mencakup ranah psikologis, gangguan kecemasan merupakan suatu rasa cemas berlebihan pada hal yang belum tentu terjadi. Gangguan kecemasan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tipe mulai dari phobia, social anxiety disorder, panic disorder, post traumatic stress disorder, obsessive compulsive disorder dan generalized anxiety disorder.

Apa sih bedanya tipe-tipe gangguan kecemasan tersebut?

1. Phobia, merupakan perasaan ketakutan yang tidak dikeahui dan muncul begitu saja apabila melihat suatu objek, situasi hingga makhluk hidup.

2. Social Anixiety Disorder, penderita mengalami kecemasan akan interaksi sosial atau kekhawatiran terhadap penilaian orang lain. Penderita gangguan kecemasan tipe ini biasanya merasa tidak nyaman dan tidak percaya diri dalam situasi sosial.

3. Panic Disorder, rasa cemas dan serangan panik secara tiba-tiba yang diiringi dengan rasa takut mati, takut hilang kendali, atau takut serangan jantung.

4. Post Traumatic Stress Disorder terjadi akibat peristtiwa traumatis yang ada di masa lalu. Penderita akan merasa marah, takut dan tidak nyaman saat teringat hal-hal yang berhubungan dengan traumanya.

5. Obsessive Compulsive Disorder membuat penderita melakukan hal yang sama berulangkali untuk menghilangkan rasa cemasnya.

6. Generalized Anxiety Disorder merupakan gangguan kecemasan yang tidak terkait dengan situasi atau objek tertentu. Penderita GAD seringkali cemas berlebihan dalam aktivitas keseharian. Kecemasan itu timbul dari sesuatu yang tidak nyata.

Perasaan cemas sebenarnya merupakan hal normal dalam kehidupan manusia. Ini dapat membantu dalam situasi tertentu karena dapat memotivasi kita untuk mengambil tindakan dan bersiap menghadapi tantangan. Namun, ketika kecemasan menjadi kronis atau berlebihan maka perlu melakukan langkah untuk mengatasinya. Lalu bagaimana cara mengatasi gangguan kecemasan dalam keseharian?

Salah satu cara mengatasi kecemasan adalah dengan melatih pikiran dan penerimaan diri. Hal ini membantu kita mencoba menerima perasaan yang ada bukannya beusaha mengabaikan atau menyangkalnya. Suatu penerimaan terhadap perasaan cemas membuat kita menyadari banhwa kecemasan adalah pengalaman umum dan norla serta membuktikan bahwa tidak hanya kita yang merasakannya. Langkah penerimaan rasa cemas tersebut mampu menjernihkan pikiran.

Startegi lain yang mampu dilakukan untuk mengatasi rasa cemas yaitu melakukan olahraga teratur, cukup tidur, makan makanan sehat, berlatih relaksasi seperti pernapasan dalam atau relaksasi otot progresif, menetapkan batasan tanggungjawab dan komitmen, mencari dukungan emosional dari teman atau keluarga.

Akan tetapi, bila kondisi kecemasan menjadi lebih serius disarankan menghubungi professional agar mendapatkan perawatan yang tepat. Dikutip dari laman Anxiety Disorders in Adults: A Clinical Guide oleh Oxford University Press menjelaskan beberapa terapi mengatasi gangguan kecemasan yaitu:

CBT (Cognitive Behavioral Therapy)

Salah satu bentuk psikoterapi yang biasa digunakan untuk mengobati kecemasan. Hal ini didasarkan bahwa pikiran atau gagasan dan perasaan semuanya saling berhubungan serta mengubah pikiran negatif mampu meningkatkan respon emosional atau perilaku kita.

Behavior Therapy

Nama lainnya adalah terapi perilaku yang bertujuan untuk mengubah perilaku pasien yang mampu membahayakan dirinya.

Mengkonsumsi Obat-obatan

Cara lain yang ditawarkan yaitu dengan mengkonsumsi obat-obat untuk mengatasi kecemasan. Obat-obatan ini tentunya diberikan sesuai dengan anjuran dokter seperti obat anti depresan, buspirone, beta-bloker, obat penenang dan pregabalin.

Gangguan kecemasan bukanlah suatu hal yang patut diabaikan. Apabila merasa timbul gejala sudah sepatutnya melakukan tindakan penanganan. Rasa cemas juga merupakan suatu hal normal yang terjadi dalam hidup manusia. Namun, apabila terlalu berlebihan bukannya berdampak positif malah bisa menghambat keseharian. Membangun penerimaan diri dan mindfullnes merupakan salah satu cara menghadapi kecemasan. Meski begitu, bila cemas terus menyerang dan menjadi kondisi yang kronis sudah sepantasnya untuk berkonsultasi dengan dokter atau professional.

Mengobati anxiety disorder memang bukan suatu hal yang mudah. Pengobatan harus dilakukan dengan rutin dan sabar. Membangun rasa menerima diri juga menjadi satu kunci bisa terbebas dari segala kecemasan yang mengganggu. Dengan usaha terus menerus dan keyakinan, rasa kecemasan akan ikut menghilang.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image