Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image nur chafshoh

Kisah Memasak Bersama dengan Buah Hati, Sekali Mendayung Dua Manfaat Terlampaui!

Kuliner | Sunday, 18 Dec 2022, 04:43 WIB

Hai Sobat Alfattah, jangan pernah mematahkan semangat buah hati ya guys, kalau ia suka memasak, biarkan saja dirinya ikut memasak di dapur bersama Bunda. Meski terkesan menganggu, namun nyatanya kegiatan memasak bersama anak sangat bermanfaat buat dirinya di masa depan kelak. Kok bisa?

Saya tahu, anak ikut memasak, akan mengganggu kita dan membuat waktu memasak semakin lama, sedangkan kita sebagai seorang ibu, juga berkejaran dengan waktu untuk aktivitas lainnya. Tapi perihal anak yang ikut memasak di dapur, nyatanya juga membawa manfaat lebih besar, yaitu untuk bekal masa depan dan membuatnya tidak minder, apalagi jika akanmu ini perempuan.

Memarahinya, hanya akan membuat dirinya semakin minder dan jadi tidak tampil berwibawa layaknya seorang pendekar dapur, kan kasihan . (ini pengalaman pribadi sih) soalnya sama ibu dulu tidak diperbolehkan memasak bareng, dan ini tidak boleh terjadi sama buah hati saya, hehe.

Lalu, apa maksud dari sekali mendayung dua manfaat terlampaui? Mangkanya simak kisahku ya guys Bunda. Kamu akan tahu, apa saja manfaat membiarkan anak iku memasak, dan di sini kamu juga akan tahu keseruan saya ikut memasak bersama anak perempuan saya.

Manfaat Membiarkan Anak Ikut Memasak Saat Dia Kecil

Dapur menjadi tempat yang asyik bagi kalangan anak perempuan, ya meskipun tidak bisa dipungkiri, rata-rata yang bekerja sebagai juru masak atau koki yang sudah ahli malah kebanyakan seorang lelaki. Tetapi, anak perempuan di masa depan kelak yang dibebankan untuk bisa memasak dan memasakkan keluarganya.

Oleh karena itu, apa saja sih manfaat yang bisa diraih ketika membiarkan anaknya ikut mengaduk atau menggoreng masakan? Ini dia:

1. Menjadikan Dirinya Perempuan Mandiri yang Tidak Minder Perihal Perdapuran

2. Jago Mengatur Keuangan dan Pentingnya Bumbu Dapur

Dua poin ini sangat penting untuk bekalnya kelak ketika ia tumbuh dewasa. Jadi perempuan harus tangguh, harus benar-benar tangguh. Menjadi bagian dari ibu negara di keluarganya. Menghemat keuangan dengan cara mengatur perdapuran.

Di mana uang minim sekali, tetapi calon Bunda ini harus belajar strategi tetap hihdup meski keuangan tinggal selembar kertas bernominal 10 ribu.

Masakan Sederhana Sayur Tumis Telur Puyuh

Menu masakan yang saya pilih, memang sengaja yang ringan-ringan saja dan tentunya akan membuat pikiran anak menjadi lebih berkembang. Bersama dengan Yuyun, si anak barep yang suka muter-muter kalau saya sedang beraksi di dapur. Sesekali sengaja meluangkan waktu untuk membuat menu kesukaannya, yaitu sayur brokoli.

Kalau dari sayurannya, sepertinya akan lebih cocok untuk menu Capcay. Bahannya di antaranya ada wortel, dan brokoli sebagai andalannya. Tetapi karena kali ini sengaja masak bareng anak wedok, menunya yang gampang aja, yaitu sayur tumis, dengan campur telur puyuh sebagai tambahan agar lebih istimewa.

Pertama, siapkan bahannya terlebih dahulu. Bahan dapur, ada bawang merah, bawang putih dan bumbu dapur lainnya iris kecil-kecil atau tipis-tipis.

Kalau sudah, bahan utamanya yang digunakan untuk tumis sayur, ada sayur brokoli, wortel, kentang, jamur, kacang panjang dan telur puyuh. Saya juga ada campuran cabai merah, namun ini sesuai selera saja ya, karena tergantung siapa yang makan, apakah suka pedas?

Si kecil ini, meski masih balita, usia 4 tahun, tapi selera lidahnya sudah kentara kalau nanti sudah dewasa suka pedas. Menu masak yang kali ini digarap pun saya kasih cabai merah, jadi nggak pedas-pedas amat, tapi lumayan lah rasanya tambah mantappp.

Pertama, karena ini menunya spesial dan masaknya untuk mengisi waktu senggang di hari minggu, karena semuanya pada di rumah, termasuk suami yang kerjanya lagi libur. Menunya pun jadi lebih mantap untuk dimakan bareng.

Kompor andalan “Kompor Rinnai” dari Produk Rinnai Indonesia yang biasanya digunakan khusus saat ada acara saat ada acara keluarga di rumah pun kita gunakan. Karena lebih aman buat si kecil yang ikutan tumis-tumis, goreng-goreng masakannya.

Keseruan semakin panas, saat si kecil ikut turlap langsung, dan dengan pede nya memegang wajan, eh kok wajan, spatulanya ya say! Ia sangat antusias menumis masakannya.

Sungguh, mengajak anak kayak begini, ketika ia dewasa kelak, cerita ini akan diingat dan membekas dalam memori ingatannya, bahwa ia juga diajak masak bareng sama ibunya. Lalu akan membuat dirinya tidak ragu untuk belajar memasak, dewasa pun tidak akan kebingungan atau gagap saat di dapur.

Yups, semua bahan sudah dimasukkan, tinggal menunggu matang yey, kompor Rinnai membersamai nih, seru banget dan pastinya juga menjadi teman wajib Anda kan?. Hem, semoga iparku yang jaraknya lumayan jauh, nggak marah eh, kompornya aku pinjem, hehe.

Makanan pendamping, alias saya gunakan sebagai lauknya pun juga dimasak si kecil. Kali ini tempe tepung dan tahu tepung, biasanya anak menamainya dengan tahu dan tempe krispi. Saya bagian yang menuangkan tempe tahunya ke wajan, si kecil bagian membaliknya, supaya tidak gosong.

Setelah semua matang, akhirnya menu masakan yang dimulai dari Rinnai di minggu pagi siap dihidangkan. Pertama ambil nasi yang telah kami masak dengan Rice Cooker Miyako, nasinya pas deh putih punel dan tidak terlalu mentah. Miyako x Rinnai emang paling cocok sih menurut saya.

Oh iya nih Mom, ada info lomba menarik loh lomba foto masak seru bareng ibu, hadiahnya kece abis, dapat produk-produk dari Miyako dsn Rinnai total hadiahnya jutaan rupiah, hadiah lainnya juga tersedia, yuk ikut.

Semoga teman-teman Mom, para Bunda dan Sobat Alfattah bisa terinspirasi dengan menu-menu yang ringan ini ya, sekali lagi, ternyata pakai Rice Cooker Miyako nasinya jadi lebih sedap saat dimakan, selamat mencicipi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image