Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Windi Astuti

Memupuk Kasih Sayang Masak Seru Bareng Ibu

Curhat | 2022-12-16 19:13:53

“Ye ye ye ye ye”

“Aku bisa to Bunda”

Wajah sumringah nampak dari raut mukanya yang mungil nan polos. Sambil joget-joget dia bilang begitu. Aku iya kan saja. Dia berusaha memasukkan kocokan telur ke atas teflon. Menggoreng, membalikkan telur dadar sampai mematikan kompor.

Anakku yang kini memasuki usia 4th plus ternyata suka juga dengan aktivitas memasak. Aku tidak pernah memaksa si kecil untuk ikut membersamaiku di dapur, tapi dianya sendiri yang begitu antusias ingin bisa melakukan apa yang aku lakukan.

Sangat mengapresiasi kemauannya. Akupun merasa bersyukur. Meskipun anakku laki-laki, tapi dia begitu senang dengan aktivitas memasak. Melihat perkembangannya itu, aku tak mau dong menyia-nyiakannya.

Memberi Stimulasi Anak Sesuai Apa yang Dia Suka

Berawal dari situ, aku berpikir bahwa ini bisa kali ya jadi stimulasi berikutnya di usia emasnya yang kini berada di angka 4 tahun lebih. Memberikan stimulasi dari apa yang anak suka.

Awalnya cukup rempong ketika di dapur harus sat set sat set tapi karena si kecil ikut nimbrung jadi harus bersabar lebih dikit dari biasanya. Pasalnya, si kecil ini rasa ingin tahunya besar.

Jadi, apa yang dia lihat dan menurutnya menarik, dia ingin mencobanya. Goreng telur dadar misalnya. Saat dia merasa lapar di malam hari dan lauk sudah habis, jurus jituku keluar. Melibatkan si kecil untuk membersamaiku menggoreng telur. Si kecil bilang "Ayo Bunda!, nanti aku yang masukin telurnya ya, imbuhnya dengan riang".

Memasak bareng si kecil sangatlah seru. Walau terkadang kompor belepotan dengan bahan makanan yang kami masak, nyatanya kompor yang kami pakai sangatlah aman. Kompor Rinnai yang selama ini membersamai perjalanan memasak kami bisa dibersihkan secara sempurna.

Terbilang awet juga. Terhitung, sejak memilikinya (4 tahun lamanya) belum pernah mengalami kendala rewel sekalipun. Justru Rinnai sangat bisa diandalkan sebagai teman wajib anda memasak di dapur.

Yang aku suka dari Rinnai ini, terdapat putaran api yang bisa dikontrol dengan baik. Sehingga si kecil yang seringnya ingin ikut memutar knob kompor bakal merasa kesulitan untuk menyalakannya. Sangat safety banget. Untungnya knob pada kompor Rinnai terdapat child lock safety yang sangat aman dan menghindarkan kebocoran gas bila si kecil memainkannya.

Balik lagi ke aktivitas masak seru bareng ibu dan si kecil.

Terkadang aku sibuk iris-iris buat bumbu si kecil main di sebelahku tapi, bagiku enggak masalah. Lambat laun dia paham dengan sendirinya apa yang aku lakukan ketika di dapur.

Cara menstimulasi tumbuh kembang anak agar optimal yang paling mudah adalah memberikan rangsangan kegiatan yang relevan dengan usianya. Serta orangtua wajib peka dengan hal apa yang paling di sukai anak, misalnya dengan memasak. Selama tidak membahayakan, orangtua memantau dan anak senang, maka teruskanlah.

Memasak bareng ini cocok buat kegiatan weekand, menambah bonding time, bisa juga masak bareng keluarga yang dipercaya memberikan banyak manfaat. Diantaranya :

Memupuk Rasa Percaya Diri Anak

Membekali anak dari rumah diusia pra-sekolah, bisa menjadi bekal ilmu untuk anak. Setidaknya bila ada cooking class di sekolah anak jadi lebih bisa berperan. Karena anak sudah bisa pegang spatula, sendok, penjepit gorengan dan minimal bisa mematikan kompor dengan benar.

Nah, beberapa yang aku sebutkan sudah bisa dikuasai si kecil dengan baik. Biasanya, saat memasak sudah selesai yang bertugas mematikan kompor adalah si kecil. Anak lebih percaya diri melakukan sesuatu berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dia miliki.

Memberikan Pengalaman Sensorik Anak

Mengingat rasa ingin tahunya yang tinggi, dengan memasak bisa memberikan pengalaman anak dalam hal rangsangan sensorik anak.

Pernah suatu ketika, si kecil mengangkat handle teflon tanpa kain/lap dia bisa melakukannya. Namun, ketika aku ajak menggoreng memakai wajan sontak, ketika dia ingin mengangkat wajan tanpa kain/lap dari atas kompor dengan tegas aku melarang.

Dia kira teflon dan wajan itu sama, padahal enggak sama. Belajar dari situ, si kecil mendapatkan pengalaman baru bahwa benda yang ada di atas kompor menyala adalah panas. Maka harus berhati-hati.

Menstimulasi Emosi Anak

Hal paling seru masak bareng di dapur itu ketika si kecil sudah tidak sabar ingin segera tahu hasil matangnya dari makanan yang di masak. Gemas juga pastinya. Disini, aku jadi bisa berkomunikasi dan mengetahui emosi anak sekaligus membekalinya bahwa untuk menikmati hasil masakan matang harus bersabar, karena ada proses yang harus dilalui.

Mengasah Ketrampilan

Saya menyadari betul bahwa memiliki anak laki-laki juga harus dipersiapkan dengan matang masa depannya. Memasak, bisa menjadi bekal kehidupannya kelak. Mengasah ketrampilan sebagai life skill buat bekal ia dewasa.

Mendekatkan dia pada aktivitas rumah tangga yang sangat membantu banget ketika dia kuliah, bekerja atau hidup jauh dari orangtua. Tanpa memaksa dia harus menguasai ini itu, atas dasar kemauannya sendiri, memasak bakal jadi kegiatan menyenangkan baginya.

Maka dari itu, memberikan rangsangan dengan aktivitas yang dia sukai bakal lebih muda dia tekuni. Kuncinya, orangtua juga harus sabar membersamai dan juga konsisten.

Memasak, banyak hal yang bisa dieskplore agar si kecil juga mengetahui banyak hal. Mengenal bahan makanan, belajar berhitung, belajar prosedur, belajar mengecap rasa, mengenal alat dapur serta lainnya.

Menambah Kehangatan Ibu dan Anak

Masih menjadi PR besar. Sebagai workingmom aku berusaha untuk menjadi ibu yang baik dan bijak. Sehari-hari, waktu bermainku sama anak hanya di sore hari dan sampai malam.

Terlepas dari itu, di hari efektif aku harus terpisah jarak sama anak demi menjalankan tugas di sekolah. Bisa dikatakan, anak memang enggak bisa jauh dariku, namun terkadang aku merasa bersalah ketika tidak seperti dulu membersamai anak bermain penuh waktu.

Melalui kegiatan sederhana seperti memasak, dapat aku manfaatkan untuk membangun kehangatan bersamanya. Aku bisa berkomunikasi dua arah dengan si kecil, membangun kerjasama bahkan kadang menyelipkan aktivitas berpelukan saat melakukan project bareng (memasak) di dapur.

Saking aku mendukung antusias anak senang memasak, aku membelikan kursi agar si kecil bisa nangkring dan berdiri melihat proses memasak bareng di dapur.

Ya, memasak bisa jadi aktivitas berharga yang penuh makna. Apalagi bila ini dilakukan pada momen spesial yang menurut kamusku memberikan kesan bermakna. Ketika weekand, ulang tahun suami atau anak, terlebih di hari ibu yang dalam waktu dekat akan kita peringati bersama. Adakah moms, yang sudah menjadwalkan mau masak seru bareng si kecil di hari istimewa tersebut ?

Yap, memasak bareng si kecil di dapur bisa jadi salah satu rentetan kegiatan yang dilakukan bareng ibu dan anak untuk memupuk kasih sayang di hari istimewa.

Wah, harus benar-benar meluangkan waktu khusus juga agar liburan akhir semester nanti lebih bermakna. Desember, identik dengan perayaan hari natal, memperingati hari ibu, persiapan tahun baru dan biasanya ada liburan cukup panjajng akhir semester gasal.

Harapannya, anak enggak bosan, terhibur dan mengisi tangki cinta sekaligus membangun kedekatan dengan anak juga bisa kulakukan. Melalui aktivitas masak bareng si kecil di rumah. Catat ah.

Makanya, akupun merasa terbantu sekali ketika suami membelikan kompor dua tungku dari Rinnai. Aktivitas memasak kami jadi lebih seru dan bisa masak beragam makanan dengan begitu cepat.

Perihal memilih alat perang di dapur memang harus worth it banget ya. Sebab, kenyamanan, kualitas dan awetnya itu hlo yang emakable banget.

Bukan hanya kompor yang harus cerdas dalam memilih. Peralatan dapur lain seperti rice cooker Miyako, blender, kipas angin, water dispanser, mixer, regulator gas dan magic warmer plus juga bisa harus bijak dalam memilih untuk memenuhi kebutuhan moms dan keluarga. Memilih barang dari brand trusted, Miyako dan Rinnai misalnya.

Nah, berkaitan dua merek tersebut. Desember ini, terdapat event yang bisa kita manfaatkan untuk berkreasi di dapur bareng si kecil. Sebelas dua belas sama foto kompetisi yang diselenggarakan Miyako x Rinnai. Kabarnya juga, pada tanggal 23 Desember 2022 nanti akan diselenggarakan Live Cooking Demo yang bisa diikuti oleh siapapun.

Info menariknya, acara ini tanpa ada registrasi dan berkesempatan mendapatkan hadiah utama dari produk Miyako dan Rinnai senilai jutaan rupiah, merchandise serta bonus masak bareng Chef Norman Ismail di studionya langsung. Dengan catatan, buat pemenang yang terpilih ya.

Bisa jadi kesempatan yang enggak datang dua kali ya moms. Yang hobi masak bareng si kecil di dapur pastinya enggak bakal mau ketinggalan acara seru ini. Aku mau ah, pentengin media sosial brand mereka @rinnai_indonesia dan @miyako_indonesia buat tahu info lengkapnya secara berkala.

Dulu, sering juga mengabadikan masak bareng di dapur dengan mengambil gambar dan video. Apalagi pas masih banyak waktu dan suka iseng mengikuti challenge berhadiah di media sosial (Instagram), aku pasti meluangkan waktu khusus dan mengajak si kecil untuk ikut serta.

Alhamdulillah, selama ini responnya selalu positif. Hanya saja butuh trik untuk mengenali mood anak agar timingnya sehingga bermainnya dapat, bikin konten juga dapat.

Akhir tahun yang istimewa ya. Jadi enggak sabar pengen segera raportan. Karena setelahnya pasti ada liburan sekolah cukup panjang. Aku bisa quality time bareng si kecil untuk membuat jadwal aktivitas bermain bersamanya. Menebus beberapa kondisi saat aku harus fokus bekerja.

Luar biasa, masak seru bareng anak memberikanku energi yang membuatku menikmati peran ini jadi lebih baik. Semoga selalu ada kemudahan untuk menciptakan momen berkualitas bersama si kecil di usia emasnya. Terpenting, selalu berusaha memberikan yang terbaik agar tangki cinta selalu penuh. Bisa terus memupuk kasih sayang anak tanpa batas. Sebab, cinta yang terus disemai kurang lengkap bila tak pernah dipupuk agar selalu bersemi dan merasa bahagia.

Kalau moms, bagaimana pendapatnya terkait masak seru bareng anak ? ceritanya pasti menuai kesan tersendiri, boleh yuk sharing disini!

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image