Menyikapi Zaman Modern Dengan Ajaran Islam
Agama | 2022-12-15 22:39:01Zaman modern yaitu di mana manusia mulai mengembangkan/menggunakan teknologi canggih dan dapat lebih bergantung kepada teknologi dan sudah praktis dalam berbagai hal dan banyak pemikiran sudah mulai maju. Perkembangan zaman dari setiap peradaban akan terus berkembang . Pada tahun 2022 merupakan zaman yang modern karena telah terciptanya inovasi baru dari setiap jenis jenisnya. Sebagai contohnya jenis teknologi, kendaraan, dan tempat umum. Contoh tersebut kita bisa merasakan dampaknya sekarang, yaitu adanya perkembangan di bidang teknologi. Kita dapat mencari tahu informasi dan berita dengan akses yang lebih mudah jika dibandingkan dengan zaman zaman sebelumnya. Contoh positifnya, yaitu terdapat jenis kendaraan yang berinovasi menjadi modern. Sehingga memudahkan masyarakat untuk bepergian. Namun apakah dengan adanya dampak positif ini tidak menimbulkan dampak negatif juga.
Dengan kemajuan kemajuan yang pesat, saat ini banyak hal yang negatif menurut ajaran islam. Salah satu contohnya, adalah saat ini banyak anak-anak muda yang masuk ke dalam pergaulan bebas. Faktor penyebab utamanya adalah minimnya pengetahuan dan pendidikan terkait ilmu agama. Semakin banyaknya pelajar dari kalangan sekolah dasar hingga mahasiswa yang kini telah jauh dari syariat dan ajaran agama islam. Di zaman yang sudah canggih ini mereka justru lebih banyak menghabiskan waktu untuk melakukan hal yang tidak bermanfaat hanya untuk memenuhi kebutuhan duniawinya saja.
Tiap Muslim harus berpegang teguh kepada aqidah, sebab aqidah merupakan pondasi dan dasar utama di dalam agama islam, ketika kita melakukan segala amal perbuatan di dunia ini. Oleh karena itu, untuk membekali diri dan menjaga kualitas keimanan, maka setiap mukalaf memiliki kewajiban memahami hakikat aqidah Islam beserta ruang lingkupnya secara benar. Pemahaman dan komitmen yang benar terhadap akidah Islam sebagai dasar petunjuk setiap mukalaf dalam berperilaku.
Pengertian Aqidah sendiri yaitu berakar dari kata Aqada-Ya'qidu-Aqdatan yang berarti tali pengikat sesuatu dengan yang lain, sehingga satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Jika masih dapat dipisahkan berarti belum ada pengikat dan sekaligus berarti belum ada akidah. Dalam pembahasan yang masyhur aqidah diartikan sebagai iman, kepercayaan atau keyakinan.
Tujuan utama kita beraqidah untuk beribadah kepada tuhan kita yaitu Allah swt yang maha kuasa. Karena tujuan kita beribadah hanyalah satu satunya untuk kepadaNya. Tujuan kedua ini untuk membebaskan akal dan pikiran kita dari hal buruk atau tidak diinginkan timbul dari hati kosong kita karena tidak memiliki aqidah islam yang kuat. Karena ketika hati seseorang sedang kosong dari akidah islam ini, adakalanya bisa menyebabkan seseorang menyembah materi sebagai penyimpangan aqidah dalam Islam. Seseorang juga dapat tersesat dan menyebabkan seseorang berbuat maksiat karena lemahnya aqidah yang dimiliki.
Ketika kita dekat dengan Allah swt dan selalu menjalankan kewajibannya itu akan berdampak besar kepada keimanan kita. Ketika kita menjalankan sunnah yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul, maka iman kita semakin tambah kuat. Akhirnya jika iman dan aqidah kita kuat, Insya allah kita terhindar dari apa yang dilarang dan diharamkan oleh Allah swt. Bersungguh-sungguh dalam segala sesuatu dengan tidak menghilangkan atau mengurangi kesempatan beramal baik kecuali digunakan untuk hanya mengharapkan pahala dari Allah serta tidak melihat tempat yang menjadikan dosa kecuali menjauhi dengan rasa takut dari siksa Allah. Karena di antara dasar akidah ini adalah mengimani kebangkitan serta balasan terhadap seluruh perbuatan.
Nabi Muhammad juga mengimbau untuk tujuan ini dalam sabda:
“Orang Mukmin kuat itu lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada orang mukmin yang lemah. Dan pada masing-masing terdapat kebaikan. Bersemangat terhadap sesuatu yang berguna bagimu serta mohon lah pertolongan dari Allah dan jangan lemah. Jika engkau ditimpa sesuatu, maka janganlah engkau katakan: Seandainya aku kerjakan begini dan begitu. Akan tetapi katakanlah: Itu takdir Allah dan apa dia kehendak dia lakukan. Sesungguhnya mengandai andai itu membuka perbuatan setan.” (Muslim).
Tujuan beraqidah agar kita sebagai umat muslim dapat meraih kebahagiaan dunia dan akhirat dengan memperbaiki kualitas individu diri sendiri maupun kelompok untuk meraih pahala dan kemuliaan Allah swt.
Apa dimaksud memilih teman berkualitas dan islami?
Maksud dari memilih teman berkualitas dan islami yaitu kita sebagai umat muslim, agar bisa memilih seseorang yang berilmu dan memiliki bekal agama islam yang dimiliki untuk taat kepada Allah swt untuk dijadikan teman. Tujuannya adalah agar ketika kita berteman dengan seseorang tersebut, maka kita bisa mengikuti kebaikan itu pula. Ketika kita memilih teman yang berkualitas, kita juga diperbolehkan berteman dengan teman yang memiliki agama yang berbeda. Akan tetapi dengan syarat bahwa, tetap dengan kepercayaan agama masing-masing dan saling menghormati. Agar nantinya kita dalam pertemanan semakin dekat dengan Allah swt untuk mencapai kemulianNya.
Ibadah salat di dalam ajaran agama Islam.
Salat merupakan salah satu cara agar kita mendekatkan diri kepada Allah swt. Salat merupakan kewajiban setiap muslim yang harus dilaksanakan. Namun, lebih dari itu sebenarnya salat tidak hanya sebatas kewajiban kita sebagai umat muslim, akan tetapi juga untuk kebutuhan bagi kaum agama Islam yang beriman. Ibadah lainnya agar umat muslim dekat dengan Allah SWT yaitu, dengan memperbanyak tilawah, membaca, menghafal, serta memahami isi AlQuran. Amalan ini membuat kita lebih dekat dengan sang pencipta dan mendapatkan kemuliaan. Selain itu dapat membuat kita akan lebih sabar, lapang dada, jujur, dan lebih istiqomah dalam menjalankan perintah Allah swt. Dikarenakan landasan hidup seorang muslim ialah AlQuran dan Sunnah.
Dengan kita sebagai umat muslim perlu diperbanyak rasa bersyukur, maka kita akan mendapatkan rida Allah swt. Salah satu cara untuk kita dapat mendekatkan diri kepada Allah swt yaitu, dengan sadar untuk bersyukur karena diberikan nikmat kesehatan, bersyukur masih ada orang orang yang kita sayang dan sayangi di sekitar kita, bersyukur masih dijaga keimanan kita oleh Allah swt.
Kematian sebenarnya sangat dekat, lebih dekat dari urat leher kita dan dapat secepat kilat menjemput umat yang bernyawa. Oleh karena itu sebagai umat Islam, kita sebagai hamba yang baik jangan sampai tergiur akan gemerlap dan nikmatnya kehidupan di Dunia. Dunia hanyalah tempat singgah sementara dan hanya perkara yang fana. Hamba yang baik hanya mengingat satu perkara, yaitu janji Allah akan kehidupan akhirat yang kekal dan abadi.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.