Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Faiz Romzi Ahmad

Obituari Umi Lilis: Jalan Keteladanan itu Telah Pergi

Agama | Thursday, 15 Dec 2022, 12:46 WIB

Oleh: Faiz Romzi Ahmad (Santri PP Hidayatul Mubin ’17)

Innalilahi wa innalaihi rajiun. Mendengar kepergian beliau Umi Lilis Suhaeliyah binti H. Hasanudin tepat pada Senin 12 Desember 2022, menjadi kabar yang menggoreskan luka dan duka bagi keluarga, para santri dan abiturein Ponpes Hidayatul Mubin, Menes – Pandeglang.

Malam itu, ketika kabar duka itu tersebar cepat lewat whatsapp. Saya duduk, memandang kosong dan merenungkan. Mengingat kembali memori bagaimana awal menginjakkan kaki di Pondok Pesantren Hidayatul Mubin pada 2014 silam. Pertautan awal saya dengan beliau. Beliau yang tak pernah lelah belajar dan mengajar, mendidik dan membimbing saya, membesarkan jiwa dari keahmakan dan kekerdilan.

Sepeninggal suaminya, Kyai Haji Ahmad Muhakim, hampir dua dekade yang lalu, Umi menjadi sosok Ibu yang single fighter. Bertanggung jawab penuh pada ke 6 anak – anaknya, walaupun 3 diantaranya (Alm Ndim, Almh Dhomah, dan Almh Wasfah) harus terlebih dahulu mendahului Umi pulang ke haribaan. Ya Allah muliakanlah mereka ke jalan kembalinya.

Jika dibayangkan, menjadi beliau tentu amatlah lelah. Menjadi sosok Ibu untuk anak – anaknya dan santri – santrinya. Kegiatan rutinan Pondok dan ditambah kegiatan – kegiatan yang harus dihadiri oleh beliau seperti pengajian rutin Ibu – Ibu di Cimedang – Menes. Namun gurat penat tak tampak di wajahnya, tidak sedikit pun mengurangi semangat beliau dalam mendidik. Ingatan saya cukup baik dalam mengingat kenangan ini.

Umi Lilis adalah jalan keteladanan bagi kami, merangkul santri – santrinya dalam dekapan kasih sayang. Sebagai seorang yang faqir, sakit hati ini belum bisa meneladani sosok Umi yang cerdas, penyabar dan tangguh itu. Pitawat - pitawat yang keluar dari lidahnya, didasarkan pada ketulusan hati dan rasa cintanya pada keluarga, anak – anaknya, dan santrinya.

Dengan khidmat dan rasa tadzhim, saya bersaksi bahwa Umi Lilis adalah orang baik. Jariyah beliau saat mendidik kami di PP Hidayatul Mubin dengan cinta semoga bisa membuka pintu surga selebar-lebarnya. Kesabaran dan tutur katanya yang baik dan sejuk akan menjadi penghantar kubur yang lapang.

Kami santri-santri Umi hanya bisa belajar dan terus berproses menjadi lebih baik. Meneladani semangat belajar, mengajar dan mengabdi seperti Umi lakukan. Terima kasih atas segala ilmu dan bimbingannya semoga kami dapat terus menjadi orang yang lebih baik, bermanfaat, dan mendapatkan ilmu yang barokah.

Senin kemarin, Umi menghadap pada Sang Pencipta. Menghadap dengan penuh ketenangan jiwa.

Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku. (Q.S. Al-Fajr [89]: 27-30)

Lahul Fatihah....

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image