Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Salma Nuralifa Meida Hartanto

Integrasi Fikih dan Tasawuf Jadi Modal Pengembangan Kepribradian Muslim

Agama | Tuesday, 13 Dec 2022, 22:27 WIB

Terdapat lima komponen yang menjadi dasar pengembangan kepribadian Muslim. Dasar pertama adalah akidah yang benar, berdiri di atas keimanan yang benar dan mendorong pada tindakan yang lurus. Dasar kedua ada model ideal yang menjadi uswah hasanah dan teladan yang baik. Dasar ketiga adalah kapasitas diri untuk menjadi manusia pembelajar yang mencintai ilmu dan menerapkan dalam kehidupannya. Dasar keempat adalah ketekunan beribadah yang menjadikan dirinya senantiasa membutuhkan Allah. Dasar kelima adalah semangat berjihad yang mendorong seseorang untuk mewujudkan apa yang menjadi cita-cita ideal dalam hidupnya.

Dengan tasawuf secara baik dan benar akan menghindari paham spiritualisme yang tercermin dalam gaya hidup asketis (zuhud) aliran Malamatiyyah. Aliran ini adalah perkumpulan para sufi yang setiap saat dekat dengan Allah, siang dengan berpuasa, malam dengan qiyâm al-layl dengan banyak sholat, zikir, doa, serta memperhatikan aspek batiniah mereka. Mereka suka mencela diri mereka sendiri dengan perkataan dan perbuatan, menampilkan diri mereka kepada publik dengan segala penampilan yang mengesankan hina, kumuh, dan miskin, serta berusaha menyembunyikan kebaikan mereka.

Pada waktu yang sama, seorang yang memadukan pengamalan fikih dengan tasawuf akan menjauhi pola hidup hedonis. Menurut paham ini, suatu perbuatan dinyatakan baik apabila perbuatan tersebut mendatangkan kelezatan, kenikmatan, dan kepuasan secara biologis. Demikian sebaliknya, suatu perbuatan dinyatakan buruk, apabila perbuatan itu tidak mendatangkan kelezatan, kenikmatan dan kepuasan secara biologis. Jadi, kelezatan, kenikmatan dan kepuasan biologis menjadi ukuran dalam menilai baik dan buruknya suatu perbuatan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image