Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image m imam ghazali

Eksistensi Zakat Dalam Meningkatkan Pendapatan Negara

Ekonomi Syariah | Tuesday, 13 Dec 2022, 11:22 WIB

Zakat merupakan kewajiban bagi sebagian besar warga negara Indonesia yang didasarkan pada agama yang dianutnya (Islam). Kewajiban ini berupa membayar sejumlah harta kepada/melalui amil zakat. Zakat terbagi dua yaitu , zakat fitrah dan zakat mal . Zakat fitrah adalah zakat jiwa yang diwajibkan atas setiap diri muslim yang hidup pada bulan Ramadan. Sementara itu, zakat mal adalah harta yang dikeluarkan oleh muzaki (orang yang membayar zakat) melalui amil zakat resmi untuk diserahkan kepada mustahik (orang yang berhak menerima zakat).

Peluang zakat begitu besar di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Jadi semakin tinggi zakat yang kita berikan, maka semakin tinggi pendapatan nasional negara. Semakin tinggi pendapatan nasional suatu negara, maka pertumbuhan akan semakin meningkat. Pertumbuhan ekonomi membawa negara menuju kekayaan dan kemakmuran. Memang, pengukuran Zakat sebagai pengatur kesejahteraan dapat dijadikan pedoman standar baik dalam konteks ekonomi mikro maupun makro. Fakta sejarah menunjukkan bahwa zakat dapat meningkatkan pendapatan nasional suatu negara untuk menciptakan kekayaan.

Karena zakat menciptakan peningkatan pendapatan nasional, zakat harus diberdayakan dengan benar. Peran zakat sangat penting dalam upaya peningkatan potensi ekonomi umat. Dengan kepemimpinan yang terarah dan pengelolaan yang baik, diharapkan dapat mengatasi kesengsaraan ekonomi, sosial dan moral rakyat, memungkinkan orang miskin menjadi tercukupi dan melakukan mustahiq muzakki.

Dari sisi keuangan publik, zakat di Indonesia seharusnya dapat menjadi potensi yang besar dalam menunjang pendapatan negara. . Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menargetkan pengumpulan Zakat Infak Sedekah (ZIS) dan Dana sosial keagamaan lain (DSKL) secara Nasional bisa mencapai Rp26 triliun pada 2022. Rinciannya, di tingkat OPZ yaitu BAZNAS RI sebesar Rp760 miliar, BAZNAS provinsi sebesar Rp2,12 triliun, BAZNAS kabupaten/kota sebesar Rp6,94 triliun dan LAZ sebesar Rp16,17 triliun.

Dilihat dari jumlah masyarakat muslim yang ada di Indonesia, seharusnya zakat dapat menjadi potensi yang sangat besar dalam meningkatkan pendapatan Negara. Tetapi mengapa dana zakat yang terkumpul tidak berbanding lurus dengan jumlah masyarakat muslim di Indonesia ? hal tersebut terjadi dikarenakan rendahnya realisasi dibandingkan dengan potensi yang ada disebabkan oleh banyak hal. Penyebabnya bisa beberapa kemungkinan, seperti: Rendahnya kesadaran masyarakat untuk berzakat, rendahnya kepercayaan masyarakat dalam pengelolaan zakat, kurangnya sumber daya dan infrastruktur untuk mengelola zakat, dll.

Apabila seluruh masyarakat muslim di Indonesia memiliki kesadaran dan melakukan pembayaran zakat , maka hal tersebut dapat menunjang peningkatan pendapatan Negara, dan membantu Negara dalam mengatasi masalah-masalah ekonomi yang terdapat di Indonesia. Maka dapat disimpulkan bahwa zakat dapat meningkatkan pendapatan Negara.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image