Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Herry Adiwinata

Harapan sang pujaan

Sastra | 2022-12-13 10:38:39
Sumber: Pinterest

Di pagi yang terang menerang, aku menyaksikan berbagai macam awan yang melintasi berbagai macam tumbuh-tumbuhan, aku melihat sedikit cercah harapan dengan berbagai pondasi kehidupan yang sejalan dengan kerasnya hidup.

Aku melihat ada berbagai harapan dengan maksud dan tujuan yang sama, di samping itu aku berniat untuk mendapatkan sebuah kepercayaan yang akan ku dapatkan dari seorang wanita, dengan dalih² kemesraan yang tidak akan ku ingkari.

Ada beberapa pertanyaan yang terbesit di kepalaku saat ini, dengan bermodalkan mental keyakinan, apakah aku bisa mendapatkan seorang gadis yang cantik wajahnya, yang wangi badannya dan sudah pasti sangat tulus terhadap pasangan dan orang tua nya.

Aku cuma lelaki yang hanya mampu melihat ke langit, dengan tatapan yang tajam dan sudah pasti penuh harapan.

Pada suatu ketika aku melihat seorang gadis cantik dengan senyuman manisnya yang sudah pasti membuat ku jatuh cinta kepada nya.

Namanya Claudia, seorang wanita cantik yang siapapun melihat nya sudah pasti jatuh cinta kepadanya, mungkin hanya aku saja yang berharap berlebihan dan selalu ingin bersamanya, tetapi banyak lelaki diluar sana yang ingin mendekati nya, sehingga ia sangat sulit ku kejar dalam waktu yang singkat ini.

Saat sore menjelang, tidak ku sangka aku bertemu dengannya, tatapannya, senyumnya, yang membuat ku tak heran lagi banyak yang mendekati nya.

Aku pun tidak mempunyai nyali berbicara dengannya, t-tapi aku pastikan suatu saat bisa berbincang dengannya dengan 4 mata.

Aku pun berharap akulah orang yang akan dia pilih, dengan bermodalkan nekad saja aku tidak akan mampu mendekati nya.

(Suara hening saat adzan Dzuhur)

Aku berfikir bahwa di dunia ini terlalu banyak dan bahkan beragam wanita cantik dengan porsinya masing-masing, tetapi kenapa aku hanya melihat dia saja membawaku ke dalam indahnya dunia percintaan, orang lain berfikir bahwa aku salah jika menyukai orang tersebut tetapi aku berkata bahwa jika bukan dia maka akan tidak akan mau.

Entah kenapa jatuh cinta tanpa di cintai itu berat bukan karena perbedaan yang mempengaruhi tetapi jika hatinya tidak cinta maka akan susah untuk mendapatkan cinta sejati.

Aku melihat dia bukan karena parasnya, tetapi tatapan tulus yang muncul dari mata nya, sehingga itulah yang membuat ku jatuh cinta kepadanya.

Di saat aku sedang berfikir, lalu dia datang kepadaku dan mengatakan, "jadilah temanku, teman hidupku dan atau sahabat ku untuk terus menemani ku sampai akhirnya kita akan bersama".

Setelah aku menyadarinya aku hanya mimpi yang lewat di dalam tidurku, lalu aku terbangun dan terfikir lagi kalau saja itu beneran kenyataan, betapa bahagianya aku bila dia mengatakan hal itu.

Beberapa hari setelah itu aku mulai memberanikan diri untuk menemuinya dan mengajaknya jalan-jalan, agar aku bisa mengenal nya lebih dalam lagi.

Kalimat akhir dari cerita ini adalah, ku tunggu dirimu walaupun kau jauh, dan akan ku tunggu seberapa pun kau pergi maka akan ku tunggu

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image