Peningkatan Kontravensi Social Climber di Kalangan Remaja
Info Terkini | 2022-12-13 09:01:40Social climber atau panjat sosial adalah kosa kata yang telah memantik keriunrendahan dalam alur lalu lintas komunikasi. Dengan kata lain panjat sosial (pansos) merupakan suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan dan mendapatkan pengakuan di lingkungan sosialnya agar dapat dilihat oleh khalayak umum. Social climber ini biasanya dilakukan di media sosial oleh kaum-kaum muda dengan tujuan untuk menarik perhatian orang lain. Secara sederhana pansos dilakukan karena keinginan untuk dianggap tinggi dari status sosialnya yakni bukan dari raihan prestasinya melainkan dari berbagai aksesoris yang menempel pada dirinya.
Adapun motif-motif yang mendasari para remaja melakukan social climber yaitu adanya anggapan bahwa media sosial adalah sebagai tempat hiburan dan tempat mengekspresikan diri. Selain itu, motif lain yang mendasari maraknya fenomena social climber dikalangan remaja yaitu keinginan untuk menjadi sosialita dan mencari popularitas semata.
Adapun faktor-faktor seseorang melakukan social climber yaitu antara lain sebagai berikut:- Berusaha menutupi realita kehidupan yang sebenarnya- Memiliki rasa ingin pamer yang berlebihan- Ingin diakui oleh public- Beranggapan bahwa jika memiliki status sosial yang tinggi (kaya) maka orang-orang akan mudah sekali untuk mendekat- Memiliki keinginan untuk tenar dan mendapat perhatian dari khalayak luas
Sejak populernya media sosial, dekadensi moral remaja pun menjadi sangat menghawatirkan. Stereotip tentang generasi milenial yang sering dibahas dan sering didengar yang sangat erat kaitannya dengan media sosial yaitu mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Dengan adanya berbagai kecanggihan yang bermunculan ini cenderung membuat para remaja bersikap apatis dan egois. Dengan kata lain mereka lebih peduli dengan dirinya sendiri dan lalai pada kewajiban terhadap lingkungan sekitarnya.
Perilaku pansos biasanya lebih dilihat dari segi negatifnya oleh masyarakat. Selain merugikan diri sendiri, sebenarnya perilaku panjat sosial atau social climber ini bertentangan dengan undang-undang ITE. Pansos juga secara tidak langsung bisa membuat sakit hati orang lain, seperti contoh segerombolan remaja bersedekah kepada seorang pengemis dan ia mengambil foto lalu diunggahlah foto itu dimedia sosial para remaja itu. Hal ini tentu sangat minim akhlak, hal ini juga yang dapat menyebabkan adanya kontravensi (perpecahan) antar sesama.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.