Proses Afiksasi pada Cerpen Sebotol Hujan untuk Sapardi
Sastra | 2022-12-12 08:21:20Sebelumnya apa itu cerpen dan afiksasi ?Cerpen atau cerita pendek atau dalam bahasa Inggris novellete merupakan sebuah karya prosa fiksi yang panjangnya cukupan, tidak terlalu panjang namun juga tidak terlalu pendek (Nurgiyantoro, 2013:12). Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (2017: 135) menyampaikan hal yang perlu diperhatikan ketika menulis cerpen ialah berkaitan dengan isi tulisan, sistematikanya, keefektifan kalimat, kebakuan kata, ataupun ejaan/tanda bacanya.
Apa itu afiksasi?Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), afiksasi adalah proses atau hasil penambahan prefiks. Afiksasi disebut juga penggabungan akar kata dengan afiks. Pengertian afiks yaitu bentuk terikat yang ditambahkan pada kata dasar.
Adapun proses afiksasi terdiri dari prefiks (awalan), sufiks (akhiran), konfiks (imbuhan terbelah),Dalam cerpen "Sebotol Hujan Untuk Sapardi" terdapat proses afiksasi yang meliputi :
a. Prefiks (Awalan) Afiks yang ditambahkan pada bagian depan dasar (mungkin kata dasar, mungkin juga kata jadian). Terdapat delapan jenis prefiks, yaitu prefiks {me-N}, {ke-}, {ber-}, {di- }, {se-}, {peng-}, {per-}, dan {ter-}. Contoh afiks pada kutipan cerpen Sebotoh Hujan Untuk Sapardi :
1. Men-N Prefiks men-N dapat digunakan untuk menerangkan kata kerja pada bentuk kata dasar yang telah mendapatkan afiksasi prefiks.“...tapi menurut sahabat dekat saya, keapa saya kurang abnormal untuk mendukung keinginan saya “Kata mendukung merupakan bentuk prefiks men-N dengan komposisi kata meliputi prefiks men + dukung sehingga membentuk kata mendukung dan memiliki jenis prefiks pembentuk verba. 2. Ber -Penggunaan prefiks ber- pada bentuk kata dasar dapat menerangkan bentuk kepemilikan, pemakaian,menghasilkan, dan lain-lain.“ Kata-kata itu terus menggema dalam kepala saya semakin suka bersendiri bersama puisi”.Kata bersama memiliki struktur prefiks ber + sama, kata bersama memiliki jenis prefiks pembentuk verba dan memiliki makna lain seperti berbarengan
b. Sufiks (Akhiran) Afiks yang ditambahkan pada bagian belakang dasar. Di dalam Bahasa Indonesia sufiks terbagi menjadi sufiks asli yang terdiri dari sufiks {-an}, {-i}, {-kan}, {-kah}, {- lah},dan {-nya}, dan sufiks serapan yang mencakup sufiks {-man}, { wan}, {-wati}, {-isasi}, dan {- isme}.Contoh sufiks pada kutipan cerpen Sebotoh Hujan Untuk Sapardi :
1. {-an}Pada kutipan “ Asu! Kepala saya langsung menggigil. Saya akan memerlukan miras ( minuman waras)”Pada kata minuman terdapat proses afiksasi bentuk sufiks di mana kata minum + an dan memiliki jenis sufiks pembentuk nomina 2. {-kan}Pada kutipan “ Ada satu impian lama yang ingin segera saya wujudkan “Kata wujudkan terdapat proses afiksasi bentuk sufiks di mana kata wujud + kan dan memiliki jenis sufiks pembentuk verba
c. Konfiks (Imbuhan Terbelah) Afiks tunggal yang terdiri dari dua bagian yang terpisah, satu bagian di awal dan satu bagian lainnya di akhir pada dasar kata. Konfiks terbagi menjadi lima, yaitu {ke- - an}, {ber- -an}, {peng- -an}, {per- -an}, dan {se- -nya}. Contoh konfiks pada kutipan cerpen Sebotoh Hujan Untuk Sapardi :
1. {ke-..an}Pada kutipan “ Sempat terbetik keinginan untuk ikut-ikutan menjadi penyair...”Pada kata keinginan terdapat proses afiksasi bentuk konfiks di mana kata ingin diawali ke dan akhiran –an sehingga menjadi keinginan dan memiliki jenis konfiks pembentuk nomina.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.