Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fadhli Dzil

Pariwisata Piala dunia Qatar isu halal dan haram

Wisata Halal | Thursday, 08 Dec 2022, 13:35 WIB

Qatar terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 sejak 2011 silam. Ditetapkannya Qatar berarti turnamen yang sudah dihelat sejak 1930 ini untuk kali pertama akan diadakan di negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Tentu saja, upaya Qatar untuk mempertahankan budaya Islami bakal jadi perbincangan menarik selama Piala Dunia yang untuk pertama kalinya dihelat di musim dingin ini. Piala Dunia Qatar bisa dikatakan sebagai Piala Dunia pertama yang amat lekat dengan perbincangan syariat Islam.

Kabarnya, pemerintah Qatar sudah menetapkan sejumlah aturan syariat Islam untuk Piala Dunia 2022. Hal ini juga bersinggungan dengan isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang konon dilakukan oleh Qatar sehingga santer disuarakan Isu pelanggaran HAM ini semakin riuh jelang bergulirnya ajang empat tahunan tersebut.

Qatar dituduh oleh banyak pihak telah melakukan pelanggaran HAM dalam pembangunan stadion dan infrastruktur untuk Piala Dunia 2022. Dugaan pelanggaran tersebut dilakukan kepada para pekerja migran, perempuan, dan komunitas LGBTQ.

Aturan hukum Islam yang di berikan Qatar pada piala dunia tahun 2022 ini Di tengah terpaan isu pelanggaran HAM, Qatar terus mempersiapkan diri menyambut datangnya 31 negara dari belahan dunia yang akan bermain bal-balan di negara tersebut. Selain sejumlah infrastruktur yang disiapkan, Qatar juga memberlakukan sejumlah aturan bernuansa Islami demi menjaga kenyamanan dan keselamatan selama Piala Dunia 2022.

Beberapa aturan yang diterapkan adalah larangan seks bebas, yang mana jika terjadi pelanggaran akan terancam hukuman penjara 7 tahun. Selain aturan ketat mengenai seks bebas, para suporter juga tidak bisa bebas menenggak minuman keras di tempat umum. Selain itu, bendera LGBT haram untuk dipertontonkan di depan umum.

Bendera pelangi yang menjadi simbol komunitas LGBT tersebut tidak boleh dipertontonkan ke publik selama menginjak tanah Qatar. hukuman siap-siap menanti kepada mereka. Aturan Islam ini diterapkan juga sebagai pengingat bahwa sepakbola juga perlu mengikuti budaya tempat digelarnya pertandingan tersebut.

Nasser Al-Khater, Ketua Umum Piala Dunia 2022 menerangkan, ketatnya peraturan selama turnamen diterapkan selain untuk menyesuaikan dengan hukum yang sudah ada, adalah demi keamanan. Seperti diketahui, minuman beralkohol diketahui memeiliki dampak buruk bagi kesehatan, apalagi sampai memabukkan.

Sementara, seks bebas juga berdampak pada penularan penyakit berbahaya dan mematikan seperti HIV/AIDS. Qatar juga tetap menggunakan pengeras suara di stadion untuk adzan. Ini bisa mengenalkan kepada masyarakat dunia, bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan tentang menghargai waktu, khususnya untuk beribadah. Selain itu, di stadion-stadion Qatar, disediakan ruangan khusus untuk sholat.

Dengan langkah-langkah Qatar mengenalkan Islam, Masyarakat dunia akan mengetahui bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan tentang perdamaian, kemanusiaan, kasih sayang, kedisiplinan. Sehingga, pandangan-pandangan sempit masyarakat yang terjangkit virus Islamofobia diharapkan bisa luntur dengan syiar-syiar Islam di Piala Dunia ini.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image