Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ika Nur Aeni

Menkeu Salurkan Belanja Melalui Transfer ke Daerah dan Dana Desa

Ekonomi Syariah | Wednesday, 07 Dec 2022, 20:30 WIB

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki masalah kemiskinan yang tidak bisa di abaikan. Angka kemiskinan di Indonesia setiap tahun seolah tak pernah berkurang. Isu kemiskinan termasuk dalam masalah kemanusiaan yang tidak perlu diherankan lagi karena kemiskinan adalah persoalan klasik yang sudah ada sejak adanya umat manusia.
Menkeu menjelaskan bahwa tahun 2022 realisasi DAU dan DBH lebih tinggi. DBH dialokasikan lebih tinggi sehingga bisa di bagikan lebih awal. Sedangkan DAU karena daerah sudah memenuhi syarat yang lebih baik, termasuk APBD nya yang tepat waktu. Namun Dana Desa mengalami penurunan dari tahun sebelumnya karena daerah yang belum mengajukan permohonan penyaluran Dana Desa.


Lantas, apa sih yang menjadi penyebab adanya kemiskinan di Indonesia?
Banyak sekali faktor yang menyebabkan kemiskinan di indonesia, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Adapun faktor yang menyebabkan adanya kemiskinan yaitu berupa pertumbuhan ekonomi, produktifitas tenaga kerja, tingkat upah, jenis pekerjaan dan jumlah jam kerja, kesempatan kerja serta inflasi. Lembaga Riset Institute for Demographic and Proverty Studies (IDEAS) memprediksikan bahwa peningkatan kemiskinan di Indonesia tahun 2022 berpotensi melonjak menjadi 10,81% atau setara dengan 29,3 penduduk. Hal ini terpicu dari melemahnya anggaran perlindungan sosial yang membuat semakin banyak kemiskinan yang tidak terlindungi secara ekonomi.
Lalu, bagaimana cara kemenkeu mengatasi kemiskinan di Indonesia yang tak kunjung usai ini?
Angka kemiskinan menurun meskipun ambang batas garis kemiskinan Indonesia meningkat seiring meningkatnya berbagai risiko perekonomian. Perbaikan tingkat kemiskinan pada Maret 2022 terjadi secara merata baik di seluruh pulau di Indonesia maupun di tingkat pedesaan dan perkotaan. Ambang batas garis kemiskinan pada Maret 2022 meningkat sebesar 4,0% menjadi Rp505.469 dari sebelumnya Rp486.168 pada September 2021. Meskipun garis kemiskinan mengalami peningkatan, angka kemiskinan Indonesia tetap dapat diturunkan.
Tahun 2022, kemenkeu menyalurkan belanja melalui Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) dan dalam hal ini mengalami peningkatkan dimana pada januari telah mencapai 54,92 triliun. Transfer ke Daerah dan Dana Desa merupakan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dimana dana ini dialokasikan kepada daerah untuk pelaksanaan desentralisasi yang terdiri dari Dana Perimbangan dan Dana Otonomi Khusus serta penyesuaian. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan bahwa tahun ini mengalami kenaikan sebesar 6,8% lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Dengan kenaikan terbesar pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH).

Tahun ini daerah membelanjakan 18,66 triliun lebih rendah dari tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena realisasi belanja di bidang pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial yang lebih rendah. Namun, belanja di bidang ekonomi mengalami kenaikan yaitu dari Rp0,78 triliun ke Rp0,99 triliun. Hal ini tentu perlu untuk dilihat karena belanja di daerah juga memiliki peranan yang sangat penting untuk bisa mendorong pemulihan ekonomi di masing-masing daerah. Akselerasi dari belanja di daerah kita harapkan bisa terjadi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image