Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Rangga Arga

Mahasiswa dan Adat Budaya Indonesia di Acara Wisuda TOMER Bandirma On Yedi Eylul University Turki

Eduaksi | Sunday, 27 Nov 2022, 01:28 WIB

Rabu, 23 November 2022- Bandirma On Yedi Eylül University, Turki, menyelenggarakan wisuda untuk kelas bahasa Turki, Türkçe Öğrenim Araştırma ve Uygulama Merkezi (TÖMER), untuk para pelajar Internasional yang selesai dalam kurang lebih satu tahun. Mahasiswa yang berasal dari Indonesia pun ikut turut memeriahkan kegiatan tersebut. Terhitung dari seluruh mahasiswa Internasional yang diwisudakan, sekitar 40 orang pelajar yang berasal dari Indonesia.

Penampilan Mahasiswa Indonesia (Tim Garwita PPI Bandirma) dalam acara wisuda TOMER Bandirma OnYedi Eylul University Turki. Foto : Dokumentasi kampus.

Bertempat di Merkez Yerleşke kapalı Spor Salonu, kegiatan ini dimulai dengan penampilan band musik mahasiswa Internasional, yang dua orang personilnya berasal dari Indonesia, Ridho (gitaris) dan Cahya (Drummer). Dengan membawakan beberapa lagu modern Turki seperti Senden Daha Güzel, uslanmıyor bu, ay tenli kadın, dll.

Kemudian sambutan langsung oleh Rektor Bandirma On Yedi Eylül University, Prof. Dr. Süleyman Özdemir, dia sangat mengapresiasi usaha dari para murid Internasional dalam mempelajari bahasa Turki hingga bisa menyelesaikan jenjang kelas bahasa tersebut. Prof. Süleyman juga berharap seluruh mahasiswa ini akan lebih giat lagi ketika telah masuk ke dalam kelas perkuliahan, dikarenakan di sanalah perjuangan sebenarnya yang sangat melelahkan.

Prof. Dr. Süleyman Özdemir juga didampingi oleh Prof. Dr. Alpaslan Serel (Wakil Rektor), Cihangis Boz (Sekretaris Jendral), Omer Inan (Kepala Mahasiswa Internasional, beserta jajaran dosen kelas bahasa TÖMER.

Rektor kampus Prof. Dr. Suleyman Ozdemir, bersama para wisudawan kelas bahasa Turki (TOMER). Foto : Dokumentasi Kampus.

Setelah itu masuk ke acara Wisuda, dimana para wisudawan kelas bahasa Turki TÖMER yang diperkirakan berasal dari 30 negara, bersama-sama menaiki panggung dan melakukan aksi pelemparan toga secara berbarengan. Yang dipimpin langsung oleh Rektor Kampus.

Acara dilanjutkan dengan penampilan adat budaya dari beberapa mahasiswa Internasional yang ada di Bandirma OnYedi Eylül University. Dimulai dengan tarian Kara Zhorga, tarian khas tradisional dari negara Kazakhstan. Tarian yang memili arti kuda hitam ini menggambarkan kehidupan masa lampau orang Kazakh. Dimana tarian yang dibawakan oleh delapan orang laki-laki ini, diakhiri dengan permainan alat musik tradisional khas Kazakhstan bernama Dombra atau dombyra (bahasa Kazakh: домбыра).

Penampilan alat musik tradisional khas Khazakhstan bernama Dombra atau dombyra. Foto : Dokumentasi kampus.

Lalu penampilan dari mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam kelompok Sanggar Wiraga Tari (Garwita) Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI Bandirma) membawakan beberapa tarian tradisional khas dari beberapa daerah yang ada di dalam Wonderland Indonesia pertama.

“Kami latihan kurang lebih sebulan, setiap siang hari. Sebab kesempatan ini merupakan hal yang sangat selalu kami tunggu-tunggu dan walaupun membuat tegang juga gugup, tetapi kami sangat antusias dalam menampilkan budaya Indonesia di depan khalayak Internasional seperti acara ini.” kata Bima Ambrossia, selepas penampilannya bersama tim Garwita PPI Bandirma.

Penampilan mahasiswi Indonesia Tim Garwita PPI Bandirma. Foto : Dokumentasi kampus.

Beberapa mahasiswa dari negara seperti Yaman, Guinea, Pakistan dan lainnya juga turut serta dalam menampilan adat budaya dari negara masing-masing.

Acara ditutup dengan menari bersama sambil diiringi beberapa lagu dari Afrika, salah satunya lagu khas terkenal dari afrika yang menjadi musik di perhelatan Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. (Muhammad Rangga)

Tampak mahasiswa dari negara Afrika sedang menampilkan tarian khas negaranya. Foto : Dokumentasi kampus.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image