Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image AKSEN

Orientasi Literasi Moderasi Beragama

Agama | Wednesday, 16 Nov 2022, 07:14 WIB

Kegiatan Orientasi Literasi Moderasi Beragama Generasi Z secara resmi ditutup oleh Prof. Dr. Suyitno, M.Ag, Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pusat Litbang Lektur Khazanah Kegamaaan dan Manajemen Organisasi (LKKMO), Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia bekerjasama Akademika Semesta Nusantara (AKSEN) yang dilaksanakan selama tiga hari, 13 – 15 November 2022 di Hotel Arch Bogor, Jawa Barat.

Dalam sambutannya di depan 60 peserta perwakilan perguruan tinggi, Prof. Suyitno memaparkan bahwa Generasi Z merupakan the next leaders yang harus memiliki pandangan inklusif dalam dimensi keagamaan dan kebangsaan. Mereka adalah generasi multitasking yang menguasai dan lebih cepat beradaptasi dengan transformasi teknologi sehingga lebih cepat memperoleh dan mengakses informasi melalui berbagai media sosial dan platform digital.

Lebih lanjut, Guru Besar Universita Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang itu berpesan kepada peserta agar terus memperluas dan menjaga hubungan baiknya dengan semua unsur tanpa memandang latar belakang suku, budaya dan agama. Agama memiliki pesan universal yang sama yaitu mengajak kepada kebaikan, kasih sayang, dan perdamaian. Oleh karena itu generasi Z harus terus berproses untuk terus belajar menjadi pemimpin yang memiliki pandangan terbuka, toleran, moderat dan inklusif. Teruslah menarasikan pentingnya membangun toleransi antar budaya, agama dan suku bangsa.

“Pemimpim-pemimpin yang lahir dan dikenal saat ini adalah mereka yang memiliki pandangan inklusif dan moderat dalam membangun bangsa dan negaranya. Pemimpin yang tidak memiliki pandangan moderat dan inklusif tidak akan membawa kemajuan dan hanya diakui oleh kelompok kecilnya saja. Pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang terbuka”, demikian penegasan Prof. Suyitno di depan peserta dari latar belakang agama yang berbeda.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Akademika Semesta Nusantara (AKSEN) yang juga sebagai trainer nasional moderasi beragama Kemenag RI, Dr. Wardah Nuroniyah, S.HI, M.SI menyampaikan bahwa kegiatan moderasi beragama generasi Z ini sangat penting selain memberi berwawasan toleran dan moderat juga dapat menstimulasi terbentuknya lokus baru yang sadar akan moderasi beragama di kalangan Generasi Z di Indonesia.

“Kegiatan literasi moderasi beragama untuk Generasi Z ini mesti terus dilakukan secara regular dan sistematis oleh pemerintah berkerjasama dengan lembaga-lembaga masyarakat sipil agar generasi penerus bangsa terhindar dari ekstrimitas”, lanjut dosen Fakultas Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Kementerian Agama Republik Indonesia yaitu Prof. Dr. M. Arskal Salim GP, M. Ag, Kepala Pusat Litbang Lektur Khazanah Kegamaaan dan Manajemen Organisasi (LKKMO), Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia, Sugeng Riyanto, SE, MAP, Kepala Subbagian LKKMO Kementerian Agama RI. Ahmad Anfasul Marom, MA Instruktur Nasional Moderasi Beragama Kemenag RI. Selain itu, kegiatan ini juga menghadirkan praktisi moderasi beragama Mulyono Lodji, M.Si dan praktisi transformasi digital moderasi beragama Dimar T.R dan Papin Graha. Kegiatan ini dihadiri 10 perguruan tinggi di Jakarta, Banten dan Jawa Barat yaitu Universitas Trisakti, Universitas Moestopo Beragama, Universitas Bina Sarana Informatika, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Guna Darma, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Institut Pertanian Bogor, Universitas Pamulang, Universitas Pakuan Bogor, Universitas Pembangunan Jaya, Institut Bina Informatika, dan Universitas Bina Niaga.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image