Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Zainab Al-Muhdar

Kontroversi Film Amira yang Bikin Marah Palestina

Info Terkini | 2021-12-10 02:40:08
Poster Film Amira

Film dengan berjudul "Amira" merupakan sebuah film dengan direktur Mesir Mohamed Diab. Film ini menceritakan tentang Amira (yang diperankan oleh Tara Abboud) sebagai putri tahanan Palestina yang dipenjara di wilayah Palestina yang diduduki dan lahir melalui "smuggled sperm" atau dalam Bahasa Indonesia Sperma Selundupan. Kemudian dia menemukan bahwa ayah Palestina yang seharusnya tidak subur dan seorang sipir Zionis (wilayah Palestina yang diduduki) telah menukar spermanya dengan spermanya sendiri. Hal tersebut menuai banyak kecaman dari para aktivis dan Jurnalis Palestina dan mereka ramai melakukan gerakan kampanye daring dengan pagar #اسحبوا_فيلم_أميرة atau #Pull_Out_Amira sebagai bentuk penolakan terhadap dirilisnya film Amira tersebut.

Film tersebut menuai banyak kecaman karena skenario yang diceritakan dalam film tersebut melukai dan menyinggung tahanan Palestina meskipun berdasarkan pemberitaan dari situs Al-Mayadeen menyatakan pada tahun 2021 ada 96 tahanan Palestina yang lahir dari Sperma selundupan. Menurut Jamil Alyan dari Front Populer untuk Pembebasan Tahanan PIJ Palestina mengatakan bahwa film tersebut menolak menayangkan penderitaan para tahanan yang disebabkan oleh penyakit dan kebijakan kelalaian medis, yang menyebabkan dan terus mengeksekusi para tahanan yang sakit secara perlahan. Selanjutnya Jamil Alyan juga mengatakan bahwa Film tersebut tidak memperhatikan momen-momen hebat dalam sejarah yang hebat dalam gerakan tawanan dan banyak kemenangannya dan yang terbaru adalah operasi penjara Gilboa. Adapun film tersebut sangat mengabaikan nilai kehebatan, kesadaran dan kemenangan gerakan tawanan Palestina yang membuat musuh bertekuk lutut di tanah.

Hamas selaku organisasi front pembela Palestina mengecam akan dirilisnya film Amira karena film tersebut bertujuan untuk melayani kepentingan Zionis yang berusaha mematahkan semangat para tahanan Palestina terutama setelah mereka menyeret pendudukan melalui terowongan kebebasan. Kritik terhadap film Amira juga dilancarkan oleh beragam pihak termasuk masyarakat Timur Tengah bahkan Aktor Jordania Juliet Awwad mengkritik film tersebut sebagai berikut :

pic.twitter.com/sdN7wBdSv9  — Palestine Electronic Forces  (@PEFMISSIONS) December 8, 2021" />
pic.twitter.com/sdN7wBdSv9 — Palestine Electronic Forces (@PEFMISSIONS) December 8, 2021

Juliet mengatakan bahwa Film Amira ditulis murni dengan script Israel (Palestina yang diduduki) dan para produser yang memasarkannya layak untuk dihukum. Selanjutnya atas kecaman dan penolakan dari seluruh pihak Jordania memutuskan untuk berhenti merilis Film Amira di negaranya dan melarang penayangan dan pendistribusian film tersebut. Jordania juga mencabut film "Amira" dalam pengajuan penghargaan piala Oscar 2022. Terakhir, produser film Amira akhirnya mundur dengan menarik filmnya karena kecaman dari beragam pihak baik yang Pro-Palestina serta dari pihak Palestina itu sendiri.

- ZM-

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image