Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Indah Chairunnufus

Lawan Rasa Tidak Percaya Diri untuk Menjadi Kartini Masa Kini

Edukasi | Thursday, 10 Nov 2022, 18:28 WIB

Sudah jelas perempuan adalah makluk yang istimewa. Tetapi perempuan sering didiskriminasi dengan stigma-stigma "perempuan itu manusia yang lemah", padahal pada dasarnya perempuan adalah makluk yang sangat kuat. Dia telah berhasil melawan banyak hal bahkan sejak dia dilahirkan.

Di saat perempuan ingin mengejar pendidikan setinggi mungkin, namun masyarakat menganggap hal tersebut spele dan hanya berfikir “untuk apa perempuan mengejar pendidikan setinggi mungkin, toh ujung-ujungnya kedapur sama ngurusin suami dan anak juga“. Pemikiran tersebut sangatlah salah besar. Ternyata masih banyak masyarakat diIndonesia ini mengetahui tentang sebenarnya melakukan pekerjaan rumah, mencari nafkah juga bisa dilakukan oleh perempuan maupun laki-laki.

Perempuan selalu dituntut menjadi istri, ibu, guru, bahkan harus bisa mengurus kebutuhan dirinya sendiri. Perempuan harus menjalankan shift kerja keduanya dirumah ketika jam profesional mereka selesai. Seringkali perempuan dituntut untuk mengambil lebih banyak pekerjaan domestik karna sudah dianggap menjadi "kodratnya".


Tapi kita bisa melihat disisi lain, situasi yang tidak kunjung menguntungkan tetapi perempuan ternyata mampu bertahan, yang memberatkan ternyata bisa menjadi kekuatan. Ketangguhan dan ketegaran perempuan sudah terbukti lewat pengalaman dan ujian. Lalu dengan pengaruh sebesar ini kenapa perempuan masih sering meragukan diri sendiri? Mulai dari bentuk tubuh, tingkat pendidikan, jerawat diwajah, sampai dengan warna gigi juga bisa jadi masalah. Sebegitu banyaknya, apakah perempuan harus lengkap akan segalanya? Apakah perempuan seperti kanvas putih yang tidak boleh ada coretan yang tidak sengaja menimpanya? Pesona perempuan bukan soal kesempurnaan, tetapi dari pengaruh yang mereka berikan.


Perempuan dan pesonanya tak akan redup hanya karena ketidaksempurnaan. Perempuan dan pengaruhnya tidak akan surut hanya karena mitor keterbatasan. Mengeluh dan kecewa adalah hal yang lumrah. Tetapi tetaplah bangga dan bahagia menjadi seorang perempuan. Jadikan rumah sebagai panggung, bukan deret tembok yang memasung diantara kamar tidur, bukan juga dari perangkat perangkat dapur. Menjadi perempuan seperti memanggung dunia, tetapi jika kaum ini saling menguatkan, tidak ada bobot yang tidak mampu ditampung. Tetaplah merawat diri, kembangkan yang kita ahli, tanpa harus mengubur ambisi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image