Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Utari Ninghadiyati

Melek Literasi Agar Cakap Digital

Pendidikan dan Literasi | 2022-11-08 09:55:47

Dari tahun ke tahun pengguna internet aktif di Indonesia menunjukan angka peningkatan. Hasil survey yang dikeluarkan Hootsuite, pada tahun 2020 terdapat 202,6 juta pengguna internet aktif. Pada tahun 2021 jumlahnya meningkat sebesar 15,5 persen.

Naiknya jumlah pengguna internet aktif tidak bisa terlepas dari pandemi Covid 19 yang memaksa masyarakat untuk berdiam di rumah. Hampir semua aktivitas mendadak dijalankan dengan memanfaatkan internet. Jaringan wifi rumah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan.

Semula, di masa awal pemakaian internet, saya merasa gagap. Mengubah kebiasan berbelanja langsung di pasar atau toko menjadi belanja melalui online, sungguh tidak mudah. Harus mempelajari aplikasi baru dan bagaimana mengatur cara pembayaran. Tidak lupa menyiapkan hati, jika barang yang dipesan atau dibeli tidak sesuai harapan.

Dari perjalanan menjelajahi dunia internet, dari semula gagap menjadi terbiasa, saya mulai melihat gegap gempitanya dunia internet. Persoalannya, euforia dibalik wabah ini justru dimanfaatkan orang-orang tak bertanggung jawab dengan mencari celah bagi kejahatan dan penyalahgunaan teknologi informasi.

Contoh paling nyata adalah saya kerap menerima pesan atau pesan yang diteruskan oleh teman terkait sesuatu hal atau peristiwa. Seperti kabar soal telur plastik yang sempat menghebohkan jagat perdapuran.

Semakin ke sini, gempuran berita hoax tidak berkurang. Paling anyar adalah soal naiknya biaya transfer dari salah satu bank pemerintah. Bodohnya, saya sempat terkecoh dan mempercayai berita itu. Beruntung saya masih terselamatkan dan kini berusaha lebih cakap digital.

Cakap Digital

Berkaca dari kejadian yang menimpa, saya berusaha meningkatkan pengetahuan terutama di dunia digital dengan memanfaatkan wifi rumah. Jika mendapatkan kabar yang terasa aneh atau tidak seperti biasa, jangan pernah malas mencari tahu. Selalu lakukan konfirmasi dan mencari sumber pemberitaan yang dapat dipercaya.

Perilaku ini juga saya ajarkan ke anak-anak. Dibandingkan saya, mereka jauh lebih akrab dan menguasai dunia digital. Ya, mereka memang generasi digital. Oleh karena itu anak-anak harus lebih mengerti tentang hal positif dan negatif yang ada di dunia digital.

Ketika pertama kali memberi tahu tentang cakap digital, anak-anak sempat heran. Apa sih yang dimaksud dengan cakap digital?

Mengutip pernyataan Chyntia Andarinie pada Tribunnews, arti cakap bermedia digital adalah seseorang yang dinilai mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital, mesin pencari, aplikasi dan transaksi digital.

Literasi Digital

Berbicara tentang mengetahui, belum sampai tahap memahami lho, penggunaan perangkat keras dan lunak untuk berkegiatan di dunia digital, tentu tidak semua orang mengetahuinya. Saya sering mendapati beberapa teman kesulitan dalam mengatasi masalah sederhana dengan perangkatnya. Misalnya saat membersihkan cache atau membuka aplikasi zoom atau bagaimana melakukan transaksi secara online.

Menyadari adanya gap besar antara pengguna dan perangkat digital, Kominfo bersama Siberkreasi berupaya mengembangkan Program Literasi Digital, Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi secara positif, produktif, dan aman. Cara yang ditempuh adalah menyelenggarakan kegiatan webinar berjudul “Sejahtera Lewat Dunia Digital.”

Ada tiga narasumber yang berbagi ilmu yaitu Iwan Setiawan (Direktur Utama PT, Ruang Ide Komunikasi. I Wayan Adi Kornawa, S,Kom (Bidang Komunikasi Publik Relawan TIK Provinsi Bali), dan Dr. Irwa Rochimah Zarkasi (Dosen Universitas Al Azhar Indonesia, Anggota Japelidi).

Dengan memanfaatkan wifi rumah dari IndiHome, saya dapat mengikuti kegiatan dengan lancar tanpa gangguan. Dari pemaparan para narasumber, pada prinsipnya cakap digital itu merupakan upaya meningkatkan kompetensi berbasis teknologi, kemampuan untuk memaknai dan memahami konten digital serta kemampuan menilai kredibilitas dengan tak segan melakukan riset sederhana hingga melakukan komunikasi dengan alat yang tepat.

Usai mengikuti webinar, saya mencari tahu apakah ini adalah kegiatan pertama yang dilakukan Kominfo. Ternyata, ini bukanlah yang pertama. Program Literasi Digital Nasional bertema Indonesia Makin Cakap Digital 2021 dicanangkan Kominfo pada tahun 2021. Kala itu tujuan yang dibidik adalah mengimbangi pembangunan infrastruktur digital guna mempercepat transformasi digital di Indonesia.

Kala itu Kominfo menargetkan 12,4 juta warga Indonesia makin cakap digital. Untuk itu dibuatlah pembelajaran secara daring yang dilakukan secara simultan di 34 Provinsi Indonesia dan 514 kabupaten dan kota. Pelatihan terbagi menjadi 4 kelas yaitu Etis bermedia digital, Aman bermedia digital, cakap bermedia digital dan budaya bermedia digital.

Dengan terus digulirkannya program Indonesia Makin Cakap Digital, diharapkan akan semakin banyak masyarakat yang menyadari sisi terang dan sisi gelap dunia digital. Sehingga tidak ada ketakutan saat mengetahui sang anak atau keponakannya yang bercita-cita atau bekerja di dunia digital seperti menjadi content creator, software engineering, social media specialist, web developer, dan lain sebagainya.

Dukunglah dengan memberikan atau menyediakan jaringan internet yang baik dari Telkom Group. Serta jangan lupa untuk terus belajar agar saya dan Anda tidak gagap teknologi, karena kemajuan teknologi tidak akan berhenti.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image