Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Seputar Sumsel

Pemulihan Perekonomian Masyarakat Dunia Terbantu Presidensi G20 Indonesia

Info Terkini | 2022-11-05 15:11:28

Oleh : Rivaldi Adrian )*

Upaya untuk bisa melakukan pemulihan perekonomian pada masyarakat dunia ternyata sangat terbantu dengan adanya presidensi G20 di Indonesia, karena forum internasional tersebut membahas bagaimana peran negara-negara di dunia dapat bersatu dan bekerja sama untuk mengatasi tantangan secara bersama-sama.

G20 dibentuk pada 1999 dengan tujuan untuk mendiskusikan kebijakan-kebijakan dalam rangka mewujudkan stabilitas keuangan internasional. Forum ini dibentuk sebagai salah satu upaya menemukan solusi atas kondisi ekonomi global yang dilanda krisis keuangan global pada 1997-1999 dengan melibatkan negara-negara berpendapatan menengah dan memiliki pengaruh ekonomi secara sistemik, termasuk Indonesia.

Sehingga bisa dikatakan sebenarnya krisis perekonomian sendiri sejak beberapa tahun lalu juga sudah pernah terjadi, dan salah satu solusi dunia untuk bisa terbebas atau mencapai pemulihan ekonomi secara cepat dan bersama-sama, utamanya turut membantu negara berkembang adalah dengan diselenggarakannya G20.

Belakangan ini, ancaman krisis ekonomi global kembali melanda, utamanya pada tahun 2022 hingga 2023 yang banyak pakar memprediksikan bahwa dunia akan menghadapi ancaman resesi global. Memang banyak faktor yang menjadi penyebabnya termasuk setelah dihantam dengan pandemi COVID-19 hingga adanya konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina.

Diketahui G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). G20 merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia. Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.

Dengan sangat pentingnya peranan negara-negara anggota G20 itu dalam perekonomian dunia, maka tak heran kebijakan-kebijakan atau solusi dalam forum G20 pasti juga akan membawa dampak besar serta panjang untuk nasib ekonomi global ke depannya. Termasuk bagaimana secepatnya bisa terbebas dari belenggu ancaman krisis ekonomi.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Hariyadi Sukamdani menjelaskan bahwa memang sama sekali tidak bisa dipungkiri bahwa seluruh kegiatan presidensi G20 Indonesia memiliki dampak positif, khususnya demi bisa mencapai pemuihan pereonomian secara bersama-sama.

Menurut Hariyadi, khususnya ketika berbicara mengenai pemulihan ekonomi masyarakat di Indonesia saja, jelas akan sangat terbantu. Pasalnya dengan adanya penyelenggaraan KTT G20 bisa membantu meningkatkan devisa negara sehingga pemulihan ekonomi di Bali dan sekitarnya menjadi lebih baik, termasuk juga akan membuat dunia internasional bisa mengetahui seperti apa potensi yang dimiliki oleh Indonesia sehingga mereka akan tertarik untuk menanamkan investasinya di Tanah Air.

Sebenarnya hal tersebut bukan hanya terjadi di Indonesia saja, melainkan untuk negara-negara lainnya di dunia, khususnya pada negara berkembang atau bahkan negara rentan. Pasalnya dengan perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi G20 pasti akan membuat para anggotanya tergerak untuk bisa saling membantu. Terutama negara-negara maju pasti juga akan terdorong untuk lebih mempertahankan negara lainnya.

Selain itu, dengan adanya forum internasional tersebut bisa mendorong semua negara mampu terlibat secara proaktif dalam berbagai macam forum untuk meningkatkan kerja sama antar negara secara internasional sehingga peningkatan hubungan baik negara-negara anggota G20 pun menjadi semakin bagus.

Seperti telah disebutkan bahwa salah satu penyebab terjadinya ancaman krisis perekonomian dunia belakangan ini yakni karena terjadi ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina, sebenarnya dalam perhelatan G20 pun, itu juga mampu menjadi momentum semua negara bisa terlibat aktif dalam saling menjaga konektivitasnya sehingga rantai pasok global demi tercipta peningkatan hubungan antar G20 juga menjadi lebih erat.

Perhelatan Presidensi G20 Indonesia ini bukan hanya menjadi kepentingan kaum elit saja, namun menurut Ketum APINDO, justru para kalangan pengusaha bisa turut mengambil peran untuk mensukseskan puncak pelaksanaan G20. Selanjutnya, dengan tegas APINDO sendiri menyatakan bahwa mereka mendukung secara penuh pergelaran G20 Indonesia termasuk berkomitmen untuk siap membantu suksesi perhelatan KTT internasional itu. Menurutnya menjadi sangat penting agar teman-teman pengusaha dapat menawarkan banyak peluang kerja sama.

Bahkan memang sudah menjadi salah satu prioritas utama yang diusung oleh Indonesia selaku pimpinan G20, yakni bagaimana caranya mampu terus menjaga pemulihan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, seimbang hingga inklusif. Mengetahui prioritas tersebut, sontak para negara anggota G20 pun memberikan apresiasi mereka dan juga dukungan yang sangat kuat kepada Indonesia.

Dengan adanya risiko ekonomi global yang kian hari semakin meningkat ini, sontak pandangan yang banyak mengemuka dari anggota G20 adalah seluruhnya harus memiliki kesadaran bahwa sangat penting koordinasi global yang berkelanjutan untuk bisa menjawab dan mengatasi berbagai macam tantangan tadi.

Memang tidak akan mungkin bisa suatu negara, meski dirinya sudah menjadi negara yang sangat maju, namun dalam rangka bisa terus bertahan apalagi mengatasi gejolak perekonomian dunia seperti sekarang ini, negara tersebut pasti juga membutuhkan bantuan dari negara lain dan sama sekali tidak bisa menanganinya sendirian. Dengan adanya Presidensi G20 Indonesia, sangat membantu mempercepat upaya pemulihan ekonomi masyarakat dunia.

)* Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image