Umat Budha di Bali Dukung Dan Berharap KTT G20 Menjadikan Toleransi sebagai ikon Bali
Info Terkini | 2022-11-01 05:36:15DENPASAR - Di Bali kehidupan antar umat beragama sangat harmonis, demikian disampaikan Ketua Wadah Antar Lembaga Umat Buddha Indonesia (Walubi) Bali, Romo Eka Wiradharma, di Nusa Dua.
Hal ini bisa terjadi karena didukung dengan adanya lembaga Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dimana setiap ada dinamika antar pergaulan umat beragama, segera dibahas di FKUB dan dicarikan solusi perdamaiannya. Keanggotaan FKUB Bali terdiri dari perwakilan semua umat beragama di Bali.
"Kita umat Budha Di Bali sangat merasakan toleransi dengan umat beragama lainnya, sangat bagus dan sangat memuaskan."
Karena itu, Romo Eka berharap mudah-mudahan Bali bisa dijadikan ikon untuk kehidupan toleransi bagi negara-negara Group of Twenty (G20) yang bersidang di Bali. "Karena itu kita ikut mengamankan dan menjaga kelancaran G20 agar suasana di Bali tetap kondusif."
Terkait dengan adanya pertemuan negara-negara Group of Twenty (G20) di Nusa Dua Bali, Romo Eka mengatakan sebagai umat Budha dan pimpinan Walubi di Bali sangat mendukung, karena pertemuan ini diyakini membawa kebaikan untuk Bali, pasca Pandemi COVID-19, "Saya sarankan semua umat Budha di Bali untuk mendukung penyelengaraan G20 sampai tuntas."
Diakui Romo Eka, umat Budha banyak berkecimpung di dunia pariwisata dan banyak yang jadi guide. "Kita ada dimana-mana. Waktu pandemi COVID-19 melanda Indonesia, juga di Bali. Agak menurun aktivitasnya, agak melempem semua, karena semua takut terpapar, Jadi mereka tetap tinggal di rumah, tidak pernah keluar."
Karena umat Budha juga takut kehilangan nyawa jadi mengikuti seruan yang disampaikan pemerintah agar warga berada di rumah." Dan saat diundang pemerintah untuk menghadiri doa bersama, kita hadir optimal demi lancarnya dan suksesnya KTT G20. " (*)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.