Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image yan osmana

Kolaborasi mahasiswa Universitas Bhamada Slawi Dan UIN Abdurrahman Wahid Pekalongan

Info Terkini | 2022-10-31 22:18:04

Kolaborasi mahasiswa Universitas Bhamada Slawi Dan UIN Abdurrahman Wahid Pekalongan, Edukasi warga Desa Curug Pangkah Tegal

Senin, 31 Oktober 2022, sejumlah mahasiswa Universitas Bhamada Slawi dan mahasiswa UIN Abdurrahman Wahid Pekalongan, melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Curug Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal.

Tujuan utama dari kegiatan kerjasama antara Mahasiswa beda perguruan tinggi tersebut. Guna memberikan penyuluhan kesehatan tentang stunting dan juga demam berdarah dengue kepada msyarakat Desa Curug.

Dimana tema dari kegiatan itu sendiri, tentang "Indonesia sehat, generasi bebas stunting dan DBD. Dengan menitik beratkan pada penyuluhan sebagai upaya mempercepat penanggulangan kejadian stunting dan DBD yang ada di desa Curug kec. Pangkah kab Tegal.

Dosen pembimbing kegiatan dari Universitas Bhamada Slawi, Arif Rakhman, MAN. Dalam sambutannya menerangkan, bahwa sebanyak 14 mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan dan Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Bhamada Slawi yang berkolaborasi dengan 12 mahasiswa dari UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan melakukan penyuluhan kesehatan sebagai bentuk penerapan ilmu yang telah didapatkan dari kampus. Karena pada hakekatnya mahasiswa wajib memberikan dampak perubahan terhadap kesejahteraan masyarakat indonesia sesuai dengan bidang keilmuan yang telah dipelajari. "Kebetulan kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Curug ini, alhamdulilah juga didukung dan dihadiri oleh sejumlah warga dan tokoh masyarakat sekitar". Terangnya

Sementara itu, Kepala Desa Curug Bapak H. Slamet, Sp.d. Dalam sambutannya menyampaikan, terselenggaranya kegiatan ini, tidak lain tujuannya adalah. Agar masyarakat waspada dan mengenali ciri-ciri tumbuh kembang balita dengan stunting di lingkunganya sendiri, serta masyarakat juga dapat mencegah terjadinya demam berdarah dengue yang sering dialami oleh warga khususnya anak-anak. " Topik tentang stunting dipilih sudah sangat tepat. Sebab, merupakan prioritas masalah kesehatan anak di Indonesia. Dan Stunting atau kerdil yang terjadi pada balita memiliki ciri khas yaitu tinggi badan atau berat badan tidak sesuai dengan usianya. Stunting dapat terjadi karena kekurangan gizi kronik yang dialami oleh anak. Maka dari itu kejadian stunting dapat dicegah dengan memberikan asupan gizi yang cukup pada1.000 hari pertama atau sekitar tiga tahun kehidupan sejak masih dalam kandungan. Apabila asupan makanan ibu cukup ketika hamil, pemberian ASI eksklusif pada bayi, dan membiasakan pola makan gizi seimbang untuk anak dapat dilakukan maka kemungkinan anak menjadi stunting akan menurun". Terangnya.

Dan pada topik penyuluhan kedua yakni pencegahan dan penanganan penyakit DBD, yang mana dapat menyerang berbagai kalangan usia, dilakukan dengan mengajarkan pembuatan ovitrap atau perangkap nyamuk untuk memutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk aedes aegepty. Dan Dalam sesi ini, terlihat masyarakat antusias sekali mengikuti kegiatan. Hal tersebut terlihat, dalam memperagakan pembuatan Ovitrap dari botol plastik bekas bersama mahasiswa. Pembuatan ovitrap dimulai dengan memotong botol plastik tadi menjadi dua dan memasangkan bagian atas botol pada posisi terbalik kemudian dibungkus dengan plastik hitam. Sebagai daya tarik nyamuk untuk masuk ke dalam perangkap maka ovitrap diisi dengan air yang dicampur dengan gula dan ragi.

Acara penyuluhan juga selingi dengan pembagian doorprise kepada para warga yang aktif bertanya dan juga kepada warga yang dapat menjawab pertanyaan seputar topik yang telah disampaikan. Diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilakukan, mengingat berbagai masalah kesehatan yang sering dialami oleh warga. Dengan memberikan pendidikan kesehatan membuat warga menjadi lebih peka terhadap perubahan kesehatan yang terjadi dan dapat segera menangani masalah tersebut secara mandiri.

  • #y
  • Disclaimer

    Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

    Terpopuler di

     

    Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

    × Image