Cara Membuat Gantungan ID Card
UMKM | 2022-10-31 21:08:56
Tali lanyard atau gantungan id card saat ini banyak sekali peminatnya. Baik peminat pribadi maupun karena kewajiban instansi. Tali ini memiliki banyak fungsi selain untuk menggantung kartu pengenal. Namun, apakah ada cara membuat gantungan id card sendiri?
Cara membuat Gantungan ID Card
Saat membutuhkan tali lanyard, beberapa orang memilih untuk langsung membeli. Namun tak jarang ada sebagian orang yang memesan lanyard custom untuk memenuhi keinginan mereka. Selain itu, ada cara lain agar lanyard bisa sesuai selera pemiliknya yaitu dengan membuat sendiri tali lanyard.
Langkah Membuat Gantungan ID Card
Gantungan id card atau tali lanyard memiliki fungsi utama untuk menggantung kartu pengenal dan menjaganya dari kemungkinan hilang. Tapi ternyata ada fungsi lain juga, yaitu sebagai media branding dan media promosi yang cukup efektif.
Membeli maupun memesan custom lanyard tentu perlu mengeluarkan sejumlah biaya. Untuk dapat meminimalisir anggaran, pengguna lanyard bisa membuat tali id card sendiri. meski hasilnya tidak sebaik jasa percetakan, namun sudah cukup bisa memenuhi keinginan dan selera penggunanya.
1. Persiapkan Bahan dan Alat
Langkah pertama untuk membuat tali lanyard adalah dengan menyiapkan alat dan bahan dengan lengkap yaitu tali lanyard dengan bahan tissue, polyester, atau nilon, gunting, stopper, dan pengait. Apabila ingin menciptakan lanyard dengan desain, sebaiknya tali sudah memiliki gambar.
Namun bagi mereka yang ingin tali lanyard hanya berwarna polos tanpa desain, itu tidak masalah. Pastikan semua alat dan bahan lengkap sebelum mulai proses pembuatan tali lanyard. Jangan sampai saat membuat tali justru terhenti karena alat yang tidak lengkap.
2. Potong Tali
Setelah semua bahan dan alat terkumpul, langkah berikutnya adalah memotong tali sesuai kebutuhan. Apabila tali lanyard akan digunakan untuk menggantung id card, biasanya ukuran panjang pada umumnya adalah 90 cm dengan lebar 1 cm sampai 2 cm.
Berbeda lagi apabila ingin membuat tali lanyard untuk card holder, gantungan HP, dompet, atau sekedar menjadi aksesoris pelengkap. Setiap fungsinya tentu memiliki ukuran sedikit berbeda karena mempertimbangkan berat, lebar, dan luas dari barang yang menggantung.
3. Sambungkan Tali dengan Stopper
Apabila tali sudah terpotong dengan ukuran sesuai kebutuhan dan keinginan, langkah berikutnya adalah menyambungkan tali dengan stopper. Stopper memiliki peran penting karena menjadi media penghubung antara tali dengan pengait yang akan menopang berat benda id card.
Tidak semua tali lanyard memakai stopper. Ada ukuran dan bahan tertentu yang tidak bisa menggunakan stopper karena akan merusak bahan. Selain itu penggunaan stopper juga tidak wajib mengingat sifatnya hanya sebagai tambahan saja. Biasanya tali lanyard simpel tidak menggunakannya.
4. Pasang Pengait
Setelah memasang stopper, cara membuat gantungan id card berikutnya adalah pemasangan pengait. Pengait berfungsi sebagai alat untuk mengaitkan kartu pengenal dengan tali lanyard. Cara memasangnya dapat menggunakan paku atau menjahitnya dengan jarum secara manual.
Ada beberapa jenis pengait yang dapat pembuat pilih sesuai keinginan. Setiap jenisnya memiliki lebar berbeda dan bisa pembuat gunakan untuk ukuran id card yang ada. Beberapa jenis pengait mampu menopang benda dengan ukuran lebar dan panjang besar, namun sebagian lagi tidak bisa.
Stopper Sebagai Pelengkap Lanyard
Berfungsi untuk menghubungkan tali lanyard atas dengan bawah kait, stopper berfungsi melepaskan kartu pengenal dari tali gantungan pada saat tertentu. Stopper memiliki berbagai jenis dan ukuran mulai dari 1,5 cm sampai 2,5 cm dengan jenis pencet tengah ataupun stopper pencet samping.
Stopper pencet tengah sering terkenal sebagai stopper standard karena banyak penggunanya. Caranya cukup menekan tengah stopper maka id card sudah terpisah. Sedikit berbeda dengan stopper samping yang cara pakainya adalah menekan bagian samping maka stopper terbuka.
Metode Cetakan Tali Lanyard
Setelah mengetahui mengenai cara membuat gantungan id card, ada baiknya apabila pembuat juga mengetahui mengenai metode pencetakan desain pada tali lanyard. Pencetakan ini berfungsi untuk memberi desain, gambar, logo, tulisan, dan segala macam yang ingin menghiasi lanyard.
Secara garis besar ada dua metode pencetakan tali lanyard yang paling banyak peminatnya, yaitu metode sablon dan metode printing. Kedua jenis ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga konsumen bebas memilih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.
1. Metode Sablon
Metode sablon merupakan metode yang proses pembuatannya menggunakan teknik manual. Pembuat hanya perlu mencetak desain menggunakan print laser pada screen film. Setelah pengaturan screen dan warna cat sudah sesuai, selanjutnya siap untuk mencetak desain.
Biasanya jenis cetakan ini untuk tali lanyard berbahan dasar polyester. Metode sablon hanya bisa mencetak dalam jumlah kecil karena menggunakan tenaga manusia. Warna desain juga terbatas mengingat penggunaan satu screen untuk satu warna.
2. Metode Printing
Metode kedua adalah metode printing. Berbeda dengan metode sablon, metode ini menggunakan mesin khusus dan pelaksanaannya secara otomatis. Caranya adalah dengan mencetak desain gambar pada transfer paper lalu posisikan dengan tepat pada mesin press.
Kelebihan dari metode ini adalah desainnya memiliki warna tajam pada detail rumit sekalipun. Proses press akan membuat warna desain lebih awet dan tidak luntur meski untuk penggunaan lama. Maka dari itu tak heran metode ini sering menjadi primadona di berbagai pesanan custom lanyard.
Demikian pembahasan mengenai cara membuat gantungan id card. Membuat tali lanyard sendiri tentu akan menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan penggunanya. Selain itu hasilnya akan sesuai ekspektasi dan tidak akan mengecewakan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
