Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Johanes Sutanto

Pasar Saham Sedang Lesu, Saatnya Buy on Weakness

Bisnis | Tuesday, 07 Dec 2021, 10:59 WIB

Pasar saham itu fluktuatif. Pergerakan harga sahamnya sangat dinamis. Pun jelang akhir tahun yang tetap saja masih fluktuatif. Tak hanya bullish, bursa juga mengalami penurunan atau bearish hingga beberapa saham kena Auto Reject Bawah (ARB).

Apalagi saat awal-awal pandemi, saham-saham banyak yang berguguran. Harga saham-saham blue chip banyak yang terdiskon besar. Saat itu banyak saham yang menyentuh ARB.

Saat market sedang bearish tak sedikit investor atau trader uang panik dan cemas karena saham-saham miliknya memerah.

Memang sih kecemasan semacam ini sangat manusiawi. Namun di balik harga-harga saham yang sedang mengalami tren penurunan, sebenarnya ada peluang cuan yang bisa diperoleh yakni dengan melakukan Buy on Weakness (BoW) asal memiliki dana cadangan.

Strategi Buy on Weakness cukup populer di kalangan investor atau trader saham. Strategi ini dilakukan manakalai banyak saham yang harganya mengalami penurunan (bearish) atau sedang diskon.

Buy on Weakness artinya membeli saham saat harganya rendah. Meski harganya rendah atau sedang turun namun diyakni memiliki prospek bagus yakni bisa kembali naik dalam jangka pendek.

Dengan kata lain, hanya saham yang prospeknya bagus saja yang layak dibeli dengan strtategi ini dengan harapan harganya akan berbalik menguat dalam jangka pendek. Mendapatkan cuan dalam jangka pendek bisa dilakukan dengan mudah karena sat ini sudah ada teknologi yang memungkinkan transaksi saham dengan mudah dan cepat, semisal dengan aplikasi IPOT EZ milik Indo Premier Sekuritas.

Transaksi saham di IPOT EZ mudah dilakukan hanya dengan sekali swipe dalam prakti Bow on Weakness ini. Namun penting dicatat di sini bahwa tidak semua saham yang harganya turun itu layak dibeli dengan strategi Buy on Weakness ini. Dengan kata lain, investor atau trader wajib melakukan analisis secara mandiri secara fundamental dan teknikalnya.

Secara lebih terperinci, ada baiknya memahami saham yang valuasinya memang lagi murah. Murah itu bukan melulu soal nominal harga saham, tetapi jelas terkait dengan nilai valuasi sahamnya.

Nah, untuk mengukur valuasi harga suatu saham, investor atau trader sebaiknya menilainya dari rasio keuangan seperti Price to Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV). Rasio keuangan ini bisa menjadi parameter dalam mengukur valuasi harga suatu saham benar-benar murah atau tidak.

Dengan analisis yang komprehensif seperti ini maka Buy on Weakness (BoW) akan benar-benar membuahkan cuan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image