Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Melda Prodi ekis

Pengaruh inflasi Terhadap Perekonomian,Pertumbuhan Ekonomi Di Atasi Dengan Kebijakan Moneter

Ekonomi Syariah | Thursday, 13 Oct 2022, 19:40 WIB
sumber:https://www.maxmanroe.com/vid/finansial/pengertian-inflasi.html

Berbicara tentang inflasi sekarang sudah tidak asing lagi. Inflasi masih sangat tinggi, terutama di Jambi. Bahkan hingga 8 Oktober 2022, tingkat inflasi di kota Jambi dan Bungo tercatat sebesar 6,94% (year-on-year) dan 7,63% (year-on-year) pada triwulan II 2022. Tercatat 8,55% untuk seluruh Jambi.

Inflasi adalah tanda kenaikan harga komoditas secara umum dan terus-menerus. Kenaikan harga satu atau dua komoditas saja tidak dapat disebut inflasi kecuali jika kenaikan tersebut meluas ke komoditas lain (dan mengarah pada harga yang lebih tinggi) kesejahteraan masyarakat.

Inflasi dianggap sebagai salah satu faktor yang paling berpengaruh.ada perbedaan pandangan tentang dampak pertumbuhan ekonomi nasional dan inflasi mengenai pertumbuhan ekonomi, termasuk tahun 1958, Phillips mengatakan:Inflasi yang tinggi berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi,menurunkan tingkat pengangguran. Pendapat ini didukung oleh angka-angka.Perspektif struktural dan Keynesian yang percaya bahwa inflasi tidak berbahaya Pertumbuhan ekonomi, inflasi dalam pandangan monetaris berbahaya bagi pertumbuhan ekonomi.

Menurut ekonom Islam, inflasi sangat buruk bagi perekonomian dan inilah alasannya:

1. Penurunan fungsi uang terutama fungsi tabungan (saving value), fungsi prabayar dan fungsi satuan rekening.

2. Melemahnya semangat menabung (penurunan marginal propensity to save).

3. Meningkatnya kecenderungan untuk membeli, terutama barang-barang non primer dan mewah (peningkatan kecenderungan mengkonsumsi marjinal).

4. Mengalihkan investasi ke hal-hal yang tidak produktif seperti mengumpulkan kekayaan berupa tanah, bangunan, logam mulia, mata uang asing, dll, dengan mengorbankan investasi produktif seperti pertanian, industri, perdagangan dan transportasi.

Kebijakan moneter adalah jumlah uang beredar atau suku bunga SBI relatif terhadap inflasi atau Produk Domestik Bruto (PDB). Kebijakan moneter di Indonesia ditentukan oleh Bank Indonesia. Kebijakan moneter dapat menahan inflasi dengan mengurangi jumlah uang beredar dan menaikkan suku bunga SBI.

Ada korelasi negatif antara inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Inflasi yang tinggi memperlambat pertumbuhan ekonomi. Inflasi yang tinggi memperlambat pertumbuhan ekonomi. Inflasi dapat merugikan karena kenaikan harga yang terus-menerus mungkin tidak terjangkau oleh semua orang.Inflasi menyebabkan orang membeli lebih banyak untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, uang harus dikeluarkan.

Menurut para ekonom, baik ekonom konvensional maupun Islam, inflasi berdampak negatif terhadap perekonomian. Secara umum dampak inflasi terhadap distribusi pendapatan, alokasi faktor produksi dan produk dalam negeri, sebagaimana telah dijelaskan di atas, masalah hiperinflasi sangat merugikan masyarakat, baik produsen, konsumen, maupun pemerintah itu sendiri.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image