Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rika Mutia sari

Sistem ekonomi tradisional

Ekonomi Syariah | Thursday, 13 Oct 2022, 14:12 WIB

Dalam menjalankan perekonomian suatu negara, dibutuhkan sebuah sistem yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat mengalokasikan sumber daya milik negara tersebut pada seluruh rakyatnya. Sistem ekonomi masing-masing negara berbeda dengan negara lainnya.
Begitu pula dalam satu negara, sistem ekonomi juga bisa berbeda dari masa ke masa. Meski tidak semaju sekarang, pada masa lalu juga terdapat sebuah sistem ekonomi yang sama-sama bertujuan dalam pemenuhan hidup masyarakatnya.
Kebutuhan masyarakatnya juga masih sederhana, sehingga tidak membutuhkan sebuah sistem ekonomi yang rumit. Sistem ekonomi yang berlaku pada masa tersebut disebut sebagai sistem ekonomi tradisional.
Pada sistem ekonomi ini, tidak dibutuhkan campur tangan pemerintah terhadap setiap aktivitas ekonomi. Peran pemerintah pada masa itu hanya sebatas sebagai penjaga ketertiban dalam proses transaksi.
Proses transaksi yang terjadi sendiri menggunakan sistem konvensional barter atau saling bertukar barang sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Dalam sistem barter ini, harga sekilo garam menjadi sama nilainya dengan sekilo daging sapi.Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Tradisional

1. Menggunakan Metode Barter2. Peran Pemerintah yang Terbatas3. Berkembang di Sebuah Komunitas4. Memproduksi Sesuai Kebutuhan5. Mulai Berkembang Setelah Mengenal Sistem PertanianSeperti contohnya seorang petani membutuhkan daging sapi dengan membawa satu kilogram beras ke sebuah tempat yang disebut pasar.

Dalam pasar tersebut, ia bertemu dengan seorang yang membawa satu kilogram daging sapi dan membutuhkan beras. Sehingga terjadi transaksi pertukaran barang antara keduanya.

Bila dibandingkan pada masa sekarang, tentu saja kedua hal tersebut tidak senilai. Bagi masa sekarang, tentu satu kilogram daging sapi lebih tinggi nilainya dibanding satu kilogram beras. Namun, karena pada masa itu keduanya saling membutuhkan, maka pertukaran tersebut menguntungkan bagi satu sama lain.

Namun sangat berbeda dengan zaman sekarang dimana zaman sudah modern dan sudah tidak menggunakan transaksi pertukaran barang akan tetapi mungkin di berbagai daerah masih menggunakan transaksi pertukaran barang tetapi mayoritasnya sudah menggunakan transaksi jual beli dan sudah ada yang namanya permintaan dan penawaran harga barang. Dan masih ada yang menggunakan kebutuhan rumah tangga seperti penebang pohon memerlukan kapak baru untuk melaksanakan kegiatan ekonomi utamanya yaitu mencari kayu. Untuk itu, ia bersedia membantu tukang besi dalam menyediakan kapak untuknya. Sebagai balasan, penebang kayu akan menyediakan kayu bakar tukang kayu untuk membuat kerajinan besi. Dengan demikian, mereka tidak membeli atau nemawar harga untuk memperoleh kebutuhannya, melainkan dilakukan dengan saling mempertukarkan yang dimilikinya hingga mendapatkan yang dibutuhkannya. Penebang kayu memperoleh kapak baru, dan tukang besi memperoleh kayu bakar untuk produksi kembali. Dan juga dengan permasalahan tersebut tidak ada yang merasa rugi dan merasa saling menguntungkan satu sama lain.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image