Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Yupiter Sulifan

Mahasiswa UNESA Rancang Aplikasi Sampah Berbasis Digital sebagai Tabungan Cerdas

Eduaksi | Sunday, 09 Oct 2022, 18:31 WIB

Manusia saat ini tidak bisa terlepas dari permasalahan sampah. Semakin hari permasalahan-permasalahan terkait sampah selalu bermunculan. Mulai dari masalah sampah yang berserakan hingga masalah sampah yang menumpuk, hingga mengakibatkan munculnya masalah baru seperti adanya wabah penyakit. Permasalahan tersebut membutuhkan upaya penanganan agar tidak berkelanjutan berdampak negatif bagi kehidupan masyarakat. Sekelompok mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya, merancang sistem pengelolaan sampah berbasis aplikasi digital yang digunakan menjadi salah satu upaya penyelesaian permasalahan sampah yang ada.

Salah seorang mahasiswi Unesa sedang menunjukkan rancangan aplikasi mengelola sampah. (dokumentasi tim PPK Ormawa HMJBK Unesa)

Aplikasi digital yang dirancang digunakan sebagai tabungan cerdas, dimana masyarakat yang menukarkan sampah anorganik bisa mendapatkan reward yang masuk kedalam aplikasi tersebut. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat lebih tertarik untuk peduli terhadap lingkungan melalui pengumpulan sampah anorganik. Melalui aplikasi tersebut warga dapat menukarkan reward-nya menjadi uang atau produk-produk hasil pengelolaan sampah.

Selanjutnya sampah anorganik yang telah ditukarkan oleh warga nantinya akan diolah kembali menjadi barang-barang kerajinan bernilai jual. Kegiatan tersebut tidak hanya dapat menjadi salah satu upaya penyelesaian permasalahan sampah tetapi juga dapat memberdayakan masyarakat dalam kegiatan produksi. Seperti contohnya, sampah anorganik tersebut dapat diolah menjadi produk ecoprint. Hasil pengolahan sampah tersebut nantinya dapat dijual kembali sehingga warga dapat memperoleh tambahan pendapatan.

Tidak hanya sampah anorganik yang dijadikan sebagai bahan kerajinan. “Kami juga merancang pengelolaan sampah organik sebagai pupuk kompos. Melalui kegiatan penunjang yang dirancang oleh kelompok kami, seperti : GARDUSNIK (Gerakan Ciduk Sampah Organik), sampah organik yang ada dilingkungan desa sasaran juga dapat tuntas diselesaikan. Dan sampah organik yang dikumpulkan tersebut nantinya yang akan diolah menjadi pupuk,” ujar Mohamad Andi Santoso ketua tim PPK Ormawa HMJBK Unesa.

“Untuk saat ini, program yang dirancang bertujuan sebagai embrio yang akan dikembangkan kembali oleh perangkat desa sasaran sebagai program kegiatan yang berkelanjutan,” papar Ari Khusumadewi, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing kelompok. Prinsipnya saat merancang inovasi ini, selain sebagai upaya mengatasi permasalahan sampah tetapi juga memanfaatkan sampah yang tidak bernilai menjadi bahan yang bernilai jual.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image