Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Afiyah Annida Ashshiyami Sholeh

Ridho Abah dalam Meniti Sunnah Rosul

Bisnis | 2022-10-03 22:39:10
payohpiyahpipeh

Tugas makalah guna memenuhi,

Mata Kuliah: Kewirausahaan Islam

Dosen Pengampu: Husnul Khatimah, S.Pd., M. E.

Disusun oleh:

Andi Farah Humairah (200902001)

Afiyah Annida Ashshiyami Sholeh (200902002)

Aisiyah Afifah (200902003)

SEKOLAH TINGGI ILMU BAHASA ARAB (STIBA) AR RAAYAH

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

TAHUN AKADEMIK 2022/2023

Puji syukur atas kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan kegiatan wawancara ini; salah satu tugas dari mata kuliah kewirausahaan islam.

Harisah (satpam perempuan) STIBA Ar Raayah, Sukabumi yang bernama Ummi (sebut saja Ummi)—nama disamarkan sesuai kesepakatan, menekuni usaha makanannya di area mahasiswi STIBA Ar Raayah selama 3 tahun silam di samping tugasnya sebagai harisah. Sebelum tinggal dan merintis usaha di STIBA Ar Raayah, Ummi juga sempat menjual sembako di rumah utamanya, Cibadak.

Menurut beliau, berdagang sama sekali tidak mengganggu kegiatannya, karena pada dasarnya yang pertama kali memilih untuk berdagang adalah Abah–suaminya, sedangkan Ummi hanya membantu saja. Kata Abah, kegiatan berwirausaha ini dapat mengisi waktu luang di sela kegiatannya sebagai harisah. Maka dari itu, Abah-lah yang berperan penting dalam penyiapan modal, penentuan produk, hingga pembuatan resepnya. Modal kotor untuk penjualan adalah Rp1.500.000 yang kemudian dari keuntungan tersebut diberikan kepada ma’had sebesar 10%. Omzet yang dimiliki perpekannya berkisar antara Rp150.000 s/d Rp200.000.

“Harus memiliki ciri khas masing-masing. Untuk menjual makanan, berarti ciri khasnya terdapat di cita rasa. Rasanya harus ‘memasyarakat’, maksudnya sesuai di lidah masyarakat yang menjadi target pasarnya,” jawab Ummi yang berusia 52 tahun itu ketika ditanya trik-triknya dalam berwirausaha pada hari Senin, 05 September 2022 mulai pukul 15.50 di kediaman Ummi yang disediakan oleh pihak Ar Raayah. Juga, strategi penjualannya pun cukup unik. Hanya dengan mencoba dan mencicipi jualan orang lain yang sejenis dengan jualan yang akan dijualnya. Dipelajarinya dan dipahami rasanya, sehingga ia dapat mengetahui ciri khas apa yang dimiliki pesaing. Hanya 4 poin baginya saat diminta nasihat untuk kami para pengusaha pemula; (a) ikhlas karena Alloh; (b) bersedekah; (c) menabung; dan (d) menjaga kesehatan.

Berikut adalah beberapa dokumentasi penjualan Ummi di kantin STIBA Ar Raayah, Sukabumi

Gambar 1: Es Kelapa dan Bakso
Gambar 2: Es Kelapa
Gambar 3: Mie Ayam
Gambar 4: Makanan Ringan

Dari setiap kata yang Ummi paparkan, dapat kita simpulkan bahwasannya menjadi seorang pengusaha haruslah ikhlas Lillahi Ta’ala dan mengikuti ajaran Rasul-Nya Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Tidak lupa juga, untuk bersedekah demi menyisihkan sedikit dari pendapatan untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Uang bukanlah segalanya di dunia ini. Jika dunia yang menjadi prioritas utama, maka akhirat tak akan pernah dapat kita raih. Namun, jika akhirat menjadi prioritasnya, niscaya dunia akan dapat digenggam kedua tangan.

Pemenuhan:

*Tugas MK Kewirausahaan Islam

*Kelompok I: Payoh, Piyah, Pipeh

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image