Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Kamaruddin

Stoikisme: Obat Untuk Si Overthinker

Gaya Hidup | 2022-10-01 10:04:21
Ilustrasi Overthinker

Bagaimana reaksi kalian ketika mengetahui segala yang kalian miliki lenyap dalam satu malam? sedih, marah, putus asa atau bahkan ingin mengakhiri hidup

Manusia pada umunya akan mengalami amarah dan terpuruk luar biasa jika terjadi perubahan kehidupan secara drastis.

Mengutip berbagai sumber, Stoikisme adalah disiplin filosofis yang telah diterima secara luas di masyarakat sebagai cara untuk mencapai sikap yang tenang. Stoikisme sering disebut sebagai filsafat fundamental.

Dalam stoik yang paling penting adalah etika stoik. Bagaimana manusia memilih sikap hidup dengan menekankan apakah 'iya' atau kontrol diri penuh. Hidup dengan pasrah menerima keadaannya di dunia. Sikap itu disebut cerminan logika manusia. kita memiliki kendali penuh atas apa yang kita pikirkan.

Kita harus bisa memilah mana yang pantas masuk ke pikiran kita dan mana yang tidak pantas. Maka kita akan mencapai ketenangan hidup.

Sederhananya, stoik mengajarkan kita bagaimana menjaga pikiran dengan tenang dan rasional. Tidak peduli hal buruk apapun yang terjadi pada diri kita, kita tetap fokus pada apa yang dapat kita kendalikan dan tidak khawatir atau memasrahkan hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan. Fokus apa yang dapat kita kendalikan.

Tidak ada gunanya menghabiskan waktu untuk mengurusi hal-hal yang tidak bisa kita ubah. Seperti contoh, seseorang yang lahir di keluarga yang berkekurangan, tentu akan menghabiskan waktu bila dia terus meratapi nasib bahwa dia orang miskin dan tidak mudah melakukan banyak hal karena keterbatasan biaya.

Daripada fokus pada kekurangan, lebih baik fokus pada hal yang dapat dilakukan dengan kekuatan yang dimiliki. Misalnya, menjadikan kemiskinan sebagai alasan untuk rajin belajar dan menjadi yang terbaik di sekolah. Dan menjadi alasan untuk terus bekerja keras dan terus meningkatkan skill dalam pekerjaan.

Jangan biarkan dirimu menderita karena memikirkan banyak masalah

Banyak orang lebih tersiksa karena imajinasinya dibanding realitanya. Terkadang kita terlalu dalam mengkaji masalah. Mengira-ngira siapa yg bersalah, memikirkan pendapat orang lain tentang kita. Terlalu memikirkan bagaimana jika nnti hal-hal tidak berjalan sesuai rencana.

Akhirnya kita tersiksa oleh pikiran kita sendiri, baik masalah yang sudah terjadi maupun yang belum terjadi. Malah hidup kita menjadi semakin terpuruk dan penuh kesedihan. Padahal bisa jadi yang kita pikirkan semuanya salah dan tidak nyata.

Stoik mengajarkan kita untuk menerima kenyataan dan menggunakan hal yang kita miliki dengan sebaik-baiknya. Menerimanya sebagai hal yang terbaik yang harus terjadi dengan bahagia.

Kehidupan akan selalu memberikan kejutan kepada anda, adakala manis, adakala pahit. Namun, semua pilihan ada di tangan kita. Apakah kita akan memandangnya sebagai musibah, atau menerimanya dengan ikhlas.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image