Mengubah Overthinking Menjadi Tawakal kepada Allah dalam Qur'an Surah Thaha Ayat 46
Agama | 2024-06-11 15:24:06Manusia mempunyai nikmat yang sangat luar biasa, salah satu diantaranya mempunyai otak lalu bisa berpikir. Tapi terkadang muncul pikiran yang berlebihan yang bisa jadi itu mengkhawatirkan dirinya sendiri, yang biasanya disebut dengan overthinking. Manusia sekarang terutama para pemuda sangat sering overthinking, sehingga mengganggu kehidupannya dalam melakukakan aktivitas apapun.
Overthinking adalah Seseorang yang selalu memikirkan terus-menerus dari situasi, masalah, atau kejadian dengan intensitas yang terlalu berlebihan tanpa ada batasnya. Artinya ia memikirkan sesuatu secara berlebihan melebihi batas lingkaran pola pikirnya. Pola pikir yang berlebihan akan memunculkan setres, gangguan kecemasan yang berkepanjangan serta mengganggu kualitas tidur dan kehidupan sehari-harinya. Sehingga disebut anxiety disorder (sulit mengontrol kecemasan).(Tim Medis Siloam Hospitals 2024)
Dalam surah Al-A’raf ayat 31 disebutkan Allah tidak menyukai orang yang berlebihan. Tapi itu dalam konteks pakaian dan makanan yang berlebihan. Seperti contoh seseorang yang makan atau minum berlebihan maka efeknya dia akan malas melakukan sesuatu apalagi dalam melaksanakann ibadah. Seperti pada zaman Nabi ada para sahabat yang melakukan ibadah secara berlebih-lebihan yaitu berpuasa wisal, namun itu dilarang oleh Nabi Muhammad Saw karena berlebihan.
Sebagaimana hadis Nabi: Abu Hurairah RA berkata bahawa Rasulullah SAW melarang puasa Wisal, maka seorang lelaki daripada kaum Muslimin pun berkata, “Bukankah anda sendiri melakukan puasa wisal wahai Rasulullah?” Maka Rasulullah SAW menjawab, “Siapakah antara kamu yang sama denganku? Sesungguhnya, ketika aku bermalam, Tuhanku memberiku makan dan minum.” (Al-Bukhari, 2001. No. 1965; Muslim, t.th. No. 1103).
Dari segi ibadah saja tidak dibolehkan untuk berlebihan apalagi berpikir yang berlebihan, kata Habib Husein Ja’far: “Segala sesuatu itu ada batasnya, ketika batas itu di terobos maka kecelakaan, kekacauan, keburukan-keburukan itu akan mengenai kita”.
Banyak cara untuk mengatasi agar tidak overthinking, diantaranya dalam podcast #kata UHA, Ustadz Hanan Attaki mengatakan: “Obat overthinking itu adalah ketika kita merasa ada 24 jam yang memikirkan hidup kita, siapa yang memikirkan hidup kita yaitu Allah Swt, Allah yang mikirin, mengatur, merawat, nafkahin, menjaga dan seluruhnya”. Kita boleh kok mikir tapi jangan sampai mengganggu diri kita sendiri.
Obat overthingking dalam Al-Qur’an salah satu diantaranya pada Q.S surah Thaha [20]: 46
قَالَ لَا تَخَافَآ اِنَّنِيْ مَعَكُمَآ اَسْمَعُ وَاَرٰى
Dia (Allah) berfirman, “Janganlah kamu berdua khawatir! Sesungguhnya Aku bersama kamu berdua. Aku mendengar dan melihat”.
Dalam Tafsir Ibn Katsir diterangkan, bahwa janganlah kalian takut kepada Fir’aun, karena sesungguhnya aku bersama kalian, mendengar ucapan kalian dan ucapannya dan melihati posisi kalian berdua dan juga posisinya. Tidak ada sesuatu apapun yang tersembunyi dari-Ku. Dan kalian berdua harus mengetahui bahwa fir’aun itu berada dikendali-Ku. Sehingga dia tidak bisa berbicara, bernafas, dan menyentuh kecuali atas izin-Ku(Al-Sheikh 2003, 385).
Maknanya ayat ini ketika nabi Musa dan nabi Harun khawatir menghadapi Fir’aun lalu Allah mengingatkan kepada mereka bahwa Allah selalu bersamanya, sehingga mereka tidak khawatir apapun yang terjadi karena meraka (Musa dan Harun) menyerahkan semuanya kepada Allah.
Ada juga ayat yang populer dan sering didengar pada Surah At-Taubah ayat 40: “Jangan khawatir/bersedih sesungguhnya Allah bersama kita”. Jangan pernah khawatir tentang hidup kalaupun Allah sudah bersama kita maka Allah akan membimbing kehidupan kita menjadi lebih baik.
Dikatakan oleh Imam Ibnu Qayyim al-Jauzi Rahimahullah: Jangan gusar karena obsesi duniawi, karena dunia itu milik Allah, Jangan gusar pada perkara rezeki, sebab itu dari Allah, Jangan gusar dengan masa depan sebab itu dikendali oleh Allah. Cukup satu saja yang kau pikirkan, yaitu bagaimana cara Allah bisa ridho dan cinta kepadamu. Karena jika kau mendapatkan ridho-Nya, Allah akan mencukupi dan menjamin segala urusanmu lebih baik.
Maka Ketika kita sudah menyerahkan semuanya kepada Allah berarti kita sudah tawakkal. Sehingga kekhawatiran yang menyebabkan kita overthinking akan teratasi dengan melibatkan Allah dalam hidup kita, tinggal kita merubah isi hati kita supaya yakin bahwa semua kehidupan ini sudah ada yang mengatur yaitu Allah Swt.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.