Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image surah harian

Ilmu Nahwu dalam Syariat Islam

Agama | Saturday, 01 Oct 2022, 03:49 WIB

Ilmu Nahwu Sharaf adalah bagian dari ilmu tata Bahasa Arab. Sebagaimana diketahui, Bahasa Arab adalah bahasa yang‘dipilih Allah Swt. untuk menjelaskan syariat-Nya.

Tidak kebayang, kan? Jika “Bahasa Agama Islam” ini kacau balau; tidak ada aturan baku, tidak ada kaidah dsb. Sudah kebayangkan bagaimana jadinya umat Islam memahami dan kemudian menerapkan syariat Islam.

“ Dengan ilmu nahwu, dasar- dasar syariah tampak jelas. Diketahuilah beda antara fāʿil dari mafʿūl serta mubtadaʿ dari khabarnya. Bila nahwu itu tidak ada, maka gelaplah tujuan syariah.”- Ibn Khaldun, seorang sejarahwan dan sosiolog Islam.

Bahasa yang menjadi alat komunikasi mungkin terjadi kekeliruan. Perubahan waktu dan pergerakan tempat menjadi lazim jika sebuah bahasa mengalami degradasi. Ini juga berlaku bagi Bahasa Arab.

Kekeliruan gramatik membuat Abū Ṭayyib pernah mensinyalir jika kekeliruan tata bahasa ini acapkali terjadi pada orang Badui (Suku Arab pedalaman).

Selain itu kesalahan ini bersumber dari kalangan budak sahaya (pekerja kelas bawah) dan mu’arrab (orang yang terarabkan). Sinyalir ini menjadi sejarah asal muasal ilmu nahwu.

Embrio Ilmu Nahwu

Sejarahwan Nahwu terbelah ke dalam dua kelompok terkait lahirnya ilmu Nahwu. Kelompok pertama memiliki pandangan jika embrio nahwu itu bermula dari peristiwa-peristiwa kesalahan gramatika orang Arab. Sehingga memunculkan pembahasan-pembahasan bertemakan Nahwu.

Kelompok kedua berpandangan embrio Nahwu bermula dari buah pemikiran (istinbāt), tidak berawal dari kesalahan gramatik yang terjadi dalam masyarakat.

Dampak Ilmu Nahwu

Profesor. Abduh al- Rajihi dalam kitabnya, Durūs fīl- Madhāhib al- Nahwiyyah, melaporkan kalau inisiasi dari ad- Du’ alī tidak cuma bermanfaat buat melindungi al- Qur’ an dari“ kekeliruan gramatik”, tetapi mempunyai keterkaitan yang lebih jauh, ialah buat menggapai prinsip- prinsip Islam yang sangat mendalam.

Bila perihalnya yang begitu, ayo kita mengenang balik ilmu ini serta memakainya buat membaca Islam–al- Qur’ an, Sunnah serta turast. Begitu juga yang dituturkan mengenai kedudukan Abu al- Awad ad- Du’ alī; dimana ilmu Nahwu telah bertumbuh tidak cuma melindungi bukti metode membaca al- Qur’ an, setelah itu ilmu ini berkembang buat menguasai al- Qur’ an.

Sumber: www.nahwu.id

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image