Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Darkim

Puisi: Malu

Sastra | Friday, 30 Sep 2022, 06:09 WIB
Ilustrasi/pixabay.com

Ketika malu telah di tinggalkan

Apalagi yang tersisa dari peradaban

Dekadensi moral

Kecurangan

Kebohongan

Hidup hanya berkubang kemaksiatan

Ketika malu bisa di perjual-belikan

Akankah hidup menuju kehancuran

Yang tua tak mampu jadi tauladan

Yang muda tidak tahu arah tujuan

Suram

Kelam

Manusia seperti kehilangan moral

Tanpa pegangan

Jauh dari tuntunan

Beruntunglah mereka yang hari ini masih memiliki malu

Mampu memilih dan memilah

Menjadikan malu sebagai pelita

Jalan lurus penuh cahaya

#####

Baganbatu, September 2022

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image