Beri Pelatihan School Branding di Thailand, Fenny Thresia Gagas Pengabdian Internasional
Edukasi | 2022-09-28 14:42:30UM Metro - Fenny Thresia, S.Pd., M.Pd. salah seorang dosen Pendididikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Muhammadiyah Metro menginisiasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara internasional di Association of Education Cultural International Krabi Thailand, Senin (26/09/2022).
Menurutnya hal ini bagian dari menerapkan salah satu Catur Dharma Perguruan Tinggi yakni Pengabdian Kepada Masyarakat.
Pada kegiatan kali ini, Fenny yang juga menjabat sebagai Kepala Pusat Kerja Sama dan Kantor Urusan Internasional UM Metro ini memberikan pelatihan School Branding kepada guru-guru yang berasal dari beberapa sekolah di Krabi Thailand.
“School Branding sangat penting bagi sekolah karena untuk memunculkan keunikan dan kelebihan sekolah masing-masing dibandingkan sekolah lainnya,” ujar Fenny.
Selain itu Fasilitator Sekolah Penggerak ini juga mengajak sekolah untuk membuat jargon, hal ini sangat disambut baik oleh pihak Yayasan dan sekolah. Menurutnya guru-guru terlihat antusias berlatih membuat jargon dan menciptakan gerakannya.
Sementara Kan Kundee selaku ketua Association of Education Cultural International Krabi Thailand mengungkapkan apresiasi atas pelatihan yang diberikan. Ia mengaku selama ini tidak pernah berpikir terkait School Branding.
“Pikiran kami sangat terbuka akan pentingnya school branding dan pembuatan media sosial untuk sarana promosi sekolah, selama ini kami tidak pernah terpikirkan untuk membuat konten-konten di media sosial,” ungkapnya.
Selanjutnya ia berharap tim dosen dari Indonesia dapat memberikan pelatihan-pelatihan serupa untuk meningkatkan kualitas sekolah mereka, baik itu pelatihan untuk guru-guru ataupun siswa.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.