Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rizal Solihin

Dakwah Itu Candu

Agama | Monday, 26 Sep 2022, 13:12 WIB
Sumber Gambar : pecihitam.org

Urus saja diri sendiri, jangan urusin hidup orang, si yang paling malaikat, kalau ceramah di atas mimbar aja, an**ng, b**i, sok suci,si yang paling bener

Yup kalimat-kalimat yang tidak ingin disandarkan kepada setiap insan yang berakal. Namun, mudah dilontarkan oleh sebagian orang yang masih salah dalam memahami arti cinta dan kewajiban sebagai seorang yang memiliki nurani.

Suatu keunikan yang sering kita jumpai ketika melihat seorang yang peduli dengan orang lain, yang mengorbankan waktunya, yang membuang energinya untuk mengajak orang lain ke jalan yang ia anggap benar tanpa mengharapkan imbalan, pujian, ataupun sebuah senyuman. Yaa merekalah para pendakwah. Mereka pun melakukan itu bukan tanpa alasan belaka.

Memanglah setiap jiwa yang berada di muka bumi ini tidak terlepas dari kesalahan dan dosa kecuali mereka yang ma'shum (para Nabi & Rasul). Mereka yang tidak mewariskan apapun kepada kita kecuali ilmu.

Dakwah adalah kalimat yang mempesona dan memiliki candu bagi setiap mereka yang telah mengikrarkan syahadat disertai dengan keimanan. Ia adalah eksistensi juga kewajiban bagi setiap muslim, bukan hanya untuk mereka yang menggunakan songkok atau berkerudung panjang, juga tidak hanya terealisasi di dalam masjid atau pun di atas mimbar. Mereka memberi nasihat bukan berarti mereka sudah sempurna, bukan berarti mereka sudah bebas dari dosa mereka hanya berusaha untuk menjadi lebih baik, sebagaimana yang telah Raab mereka kabarkan dalam firman-Nya QS. Fushshilat ayat 33 :

{ومن أحسن قولا ممن دعآ الى لله}

“Dan siapakah yang perkataannya lebih baik daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengajak kepada kebaikan, mengajak meninggalkan kemungkaran”(QS.Fushshilat).

Sisanya terserah pada kalian. Ingin tetap berada pada kemungkaran atau beranjak pada arah kebaikan. Masalah hujatan, hinaan, dan cacian, itu sedikit pun tidak berpengaruh untuk mereka. Karena hinaan tidak akan membuat mereka tumbang dan pujian tidak akan pernah membuat mereka terbang.

Karena bukan itu yang mereka cari.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image