Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Trimanto B. Ngaderi

Seekor Ular dan Orang Mabuk

Sastra | Monday, 19 Sep 2022, 14:33 WIB

Seekor Ular dan Orang Mabuk

“Wahai anak muda, lihatlah bagaimana Allah menyelamatkanmu!” Dzunnun.

Dari Yusuf bin Husain, dia berkata, “Suatu hari aku bersama Dzunnun al Mishri sedang berada di tepi anak sungai. Tiba-tiba aku melihat seekor anak kalajengking yang besar berada di seberang anak sungai tersebut. Nampak pula seekor katak keluar dari seberang anak sungai itu. Si kalajengking naik ke atas tubuh katak, lalu katak itu berenang menyeberangi anak sungai.”

Dzunnun berkata, “Inna li haadzal ‘aqrabi la sya’nan, famdhi binaa , kalajengking ini pasti memiliki misi, mari kita mengikutinya!”

Sumber gambar: https://bobo.grid.id

Maka kami pun mengikuti jejaknya. Ternyata ada seorang laki-laki mabuk yang sedang tidur. kemudian muncullah seekor ular yang datang dan merayap naik ke tubuhnya dari arah pusar menuju ke dadanya, nampaknya ular itu mencari lubang telinganya.

Tiba-tiba kalajengking yang kami lihat tadi datang menghadang dan menyengat ular tersebut, sehingga ular itu berbalik dan mati. Setelah itu, kalajengking kembali turun ke anak sungai dan nampak si katak menghampirinya. Lalu kalajengking itu menaiki lagi punggung si katak, dan berenanglah katak hingga sampai ke seberang anak sungai.

Dzunnun membangunkan orang mabuk yang tidur itu. Ia pun membuka kedua matanya, setelah itu, Dzunnun berkata, “Wahai anak muda, lihatlah bagaimana Allah menyelamatkanmu. Kalajengking itu datang membunuh ular yang akan menggigitmu

Kemudian Dzunnun menyenandungkan sebuah syair:

Wahai orang yang lalai, padahal Allah menjaganya;

Dari semua bahaya yang merayap di kegelapan;

Bagaimana mata tertidur dari seorang raja;

Padahal banyak kenikmatan datang dariNya.

Pemuda itu lalu bangkit dan berkata, “Ya Rabb, inilah yang Engkau lakukan terhadap orang yang mendurhakaiMu, lantas bagaimana kasih-sayangMu kepada orang yang taat kepadaMu?” kemudian ia pergi.

(Kisah ini disebutkan IBnu Qudamah di dalam At-Tawwabin: 135-136).

Referensi:

Ibnu Abdil Bari El ‘Afifi, 155 Kisah Langka Para Salaf, Pustaka Arafah Solo, 2021.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image