Kisah Inspiratif: Hayu Ikfini dan Keyakinan bahwa Pengetahuan Adalah Obat Terbaik
Lifestyle | 2025-11-10 18:36:33
Bagi Hayu, ilmu tidak boleh berhenti di laboratorium atau ruang kuliah. Ilmu harus hidup di tengah masyarakat, baik di dunia nyata maupun dunia digital. Dengan langkah-langkah kecil yang konsisten, Hayu Ikfini membuktikan bahwa pengetahuan adalah obat terbaik yang mampu menyembuhkan banyak hal, bahkan sebelum penyakit datang.
Bagi Hayu Ikfini, profesi apoteker bukan hanya tentang meracik dan menyerahkan obat, tetapi juga tentang menyembuhkan lewat pengetahuan. Ia percaya bahwa setiap obat kehilangan maknanya tanpa pemahaman yang benar dari masyarakat.
Dari keyakinan itu, Hayu aktif melakukan edukasi kesehatan. Ia turun langsung ke lingkungan sekitar, mengadakan penyuluhan gratis, membuka konsultasi terbuka, dan mengunjungi rumah-rumah warga. Di teras rumah sederhana, ia berbagi cerita tentang cara minum dengan benar, menguraikan mitos seputar antibiotik, dan membahas cara mencegah penyakit sebelum datang ke tubuh kita.
“Sebagian besar kesalahan pengobatan terjadi karena ketidaktahuan,” ujarnya. Oleh karena itu, ia menganggap edukasi sebagai bentuk kasih sayang yang paling nyata, cara mencegah sebelum mengobati.
Selain turun ke lapangan, Hayu juga aktif di media sosial seperti Instagram dan TikTok untuk menyebarkan pengetahuan. Melalui unggahan singkat dan bahasa yang mudah dipahami, ia mengajak masyarakat memahami kesehatan secara menyeluruh, mulai dari kebiasaan hidup bersih hingga cara menjaga daya tahan tubuh. Ia juga sering mengadakan kelas Zoom gratis yang membahas berbagai topik kesehatan dan penggunaan obat yang aman.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
